4.

3K 121 6
                                    

aku melihat sebuah notif dari laptopku, ada seseorang yang menghubungiku, seseorang itu mengatakan bahwa foto yang aku sebarkan adalah foto anaknya. saat itu pun aku berkomunikasi banyak melalu chat pribadi dengan seseorang yang mengakui bahwa ia adalah orang tua dari kelly. karna aku ragu aku banyak menanyakan apasaja yang berhubungan dengan kelly termasuk aku bertanya info lengkap tentang seseorang yang menghubungiku itu.

setelah kurasa cukup, kita akan bertemu di cafe sebrang apartementku sesuai dengan perjanjian yang sudah di tentukan. aku sudah tau namanya, pekerjaan, alamat, dan juga nomor yang bisa kuhubungi. aku pun memintanya untuk datang tepat waktu karna aku tak ingin menunggu.

akhirnya lusa nanti aku akan bertemu dengan orang tua kelly. entah mengapa aku merasa sedih karna aku yakin kelly akan berpisah jauh dariku dan aku tidak bisa melakukan rutinitasku saat kelly sudah bersama orangtua kandungnya.

Jadinya, ku puasi main bersama kelly karna waktu terus terasa cepat.

***

Sore ini hujan, aku keluar dari apartementku dengan payung transparan putih, aku segera ke dalam cafe dan aku mengambil tempat duduk yang mudah ditemukan jika masuk cafe. aku terduduk dan terus berusaha mengeringkan rambut panjangku dan juga mengusap kedua tangan karna aku kedinginan. aku memesan segelas kopi. aku mengecek handphone dan jam masih menunjukkan pukul 16:15 sedangkan janji aku dan orang itu jam setengah lima ya kurang lima belas menit lagi aku akan bertemu orangtua kelly.

jam menunjukkan 16:30 belum juga kulihat ada orang yang masuk ke cafe ini dan mengarah tempat dudukku. apa mungkin aku harus memberikan ciri - ciri ku? akhirnya aku memberikan pesan singkat kepada orang tua kelly bahwa aku adalah perempuan berambut panjang yang duduk dua meja dari pintu mengenakan sweater maroon dan jeans hitam. aku merasa seperti kopi darat dengan sang pujaan terpadahal aku hanya akan bertemu dengan orangtua kelly. oh ini sungguh aneh, hanya akan bertemu orang tua kelly saja aku merasa jantungku berdebar sangat cepat.

seseorang datang memasuki pintu cafe, ia tampak melirik kesana kemari mencoba mencari orang yang ia tuju duduk dimana, tak kusangka orang itu berjalan lurus kehadapanku dan benar saja orang itu duduk tepat di depanku

"amara? " ucapnya saat ia duduk dihadapanku

aku hanya mengangguk, "saya Marsel atmajaya putro" lanjutnya

"apa bener ini orang tua kelly?" tanyaku ragu

"emm maaf? kelly? namanya itu kesha" tanyanya tak mengerti

"umm iya saya menamainya kelly untuk sementara karna saya tak tahu harus memanggilnya apa" ucapku pelan

ia hanya mengangguk mengerti, "iya, saya orang tua kesha" lanjutnya

aku masih memasang tampang ragu, apa benar orang dihadapanku ini adalah orangtua yang dikatakannya bernama kesha bukan kelly? dari fisiknya aku melihat lelaki ini masih muda dan juga dia terlihat seperti badboy tidak tampak jiwa kebapak - bapakannya, seketika ia menatapku serius.

"ada yang salah?" tanyanya

"emm, kenapa gue gayakin ya lo itu orangtua kelly? emm maksudnya kesha" ucapku nyolot

"perlu bukti apa? nih saya punya bukti buat kamu percaya saya adalah ayah dari kesha"ucapnya dengan mengeluarkan sebuah foto dari dompetnya

aku dapat melihat foto itu, foto yang kulihat kelly bersama dengan lelaki aneh di hadapanku dan juga seorang perempuan yang memang sepertinya itu ibu kesha. aku mengangguk dan menyerahkan foto itu kembali.

"iyasih, tapi gue ko kurang percaya ya" ucapku

"karna apa? oke gue tau lo kurang percaya karna gue masih keliatan muda? iya gue jelasin gue nikah muda. ngerti?" ucapnya dengan mengganti panggilan gue - elo sekarang

My Lovely Step Daughter [END]Where stories live. Discover now