22.

1.9K 92 3
                                    

Setelah pertunangan itu, keesokan harinya marsel mengundangku makan malam dirumahnya. tentunya aku sangat bersemangat untuk itu. aku pun segera memilih pakaian mana yang akan aku kenakan untuk makan malam bersama dirumahnya. ku jatuhkan pilihanku untuk memakai dress selutut tanpa tangan berwarna pink soft dengan heels yang selaras dengan dressnya. aku pun di jemput marsel, 

"mamah seneng banget kamu jadi calon menantunya. dia bilang dia gak sabar buat pernikahan kita" ucap marsel dalam perjalanan

"syukur, aku juga udah hubungin mamah aku tadi pagi. dia bilang dia pengen kita ke dubai minggu depan ajak juga mamah kamu" ucapku

marsel tersenyum padaku, menggenggam tanganku "kalo bisa secepatnya kita kesana" ucapnya

sesampainya dirumah marsel, segera marsel merangkulku berjalan menuju ruang makan. kulihhat sudah ada mamah marsel disana duduk tenang dengan pakaian rapih yang sangat cocok untuknya malam ini.

"malam tante"sapaku

"malam amara, panggil mamah aja toh nanti juga bakal panggil tante mamah kan?" ucapnya dengan tertawa

aku tertawa, " iya mamah marsel. seneng banget bisa diundang makan malam disini"ucapku

"mamah juga seneng denger kalian udah tunangan. ayo amara duduk, kita mulai makan malamnya"ucap mamah marsel hangat.

dalam makan malam ini, kami membahas soal perencanan pernikahan karna marsel memang tidak ingin di lama - lamakan. 

"jadi minggu depan kita ke dubai?" tanya mamah marsel

"iya mah, amara udah bilang ko ke mamahnya amara dan papah juga udah tau. mereka bilang kita ke dubai aja sekalian liburan disana" jelasku 

"oke kalo begitu, secepatnya kita siapkan semuanya buat ke dubai. terutama marsel yaa kurangi jam kerja kamu sama ambil cuti juga ya buat ke dubai" ucap mamah marsel mulai cerewet

"tenang mah, aku udah ko siapin cuti aku. ya paling lambat kita berangkat hari jumat"ucap marsel

selesai makan malam, ku sempatkan diri untuk ke kamar kesha walau sekedar untuk melihatnya tertidur pulas.kulihat ia tidur, segera aku duduk di kasurnya mengelus lembut rambutnya.

"gak salah dia panggil kamu mamah. kalo kenyataan kamu memang bakal jadi mamahnya" ucap marsel berbisik dengan memegang kedua pundakku

aku hanya tersenyum, melihat kesha yang tampak seperti bidadari kecil yang membawaku ke dalam kehidupan yang lebih terasa berarti.

 ***

Hari yang ditunggu tiba, aku sudah berada di bandara dengan marsel,mamah marsel dan kesha. aku sudah menghubungi orangtuaku bahwa hari ini aku akan terbang ke dubai. tak butuh waktu yang lama, aku sampai di dubai. di bandara kami di sambut dengan mamah dan papah yang sudah menungguku dan keluarga marsel.

"maaaaah"ucapku segera memeluk mamahku

"hallo sayangku, mamah kangen banget sama kamu sayang" ucapnya dengan pelukan hangatnya

"pah, amara kangen juga sama papah" ucapku segera memeluk papahku juga

"papah juga kangen sama kamu sayang"ucapnya dengan sedikit mengangkat tubuhku saat berpelukan hingga kakiku hampir tak menatap tanah.

selesai berpelukan dengan kedua orangtuaku, segera ku perkenalkan mamah marsel dengan kedua orangtuaku dan juga memperkenalkan marsel dan kesha.

"yaampun lucu banget dia" ucap mamahku yang mencubit lembut pipi kesha dalam gendonganku.

"yaudah, lebih baik kita ke rumah sekarang. kita udah siapin makan malam spesial buat kedatangan amara dan keluarga ibu Melisa." ucap papah hangat segera mempersilahkan kami memasuki mobil.

dalam perjalanan papah banyak bertanya kepada marsel sedangkan mamah sibuk ngobrol dengan mamah marsel dan sesekali membicarakan kelucuan kesha.

MARSEL POV 

Aku datang ke dubai, suatu tempat baru yang tak pernah aku datangi sebelumnya. sejauh ini sambutan dari keluarga amara sangat hangat, namun tetap saja ada rasa degdegan saat bertemu dengan kedua orang tua amara. karna kedua orang tua amara memang bukan orang tanpa gelar mereka berdua sudah terkenal di Indonesia menjadi pengusaha sukses yang terkenal hingga luar negeri sendiri. 

Aku pun selalu berharap agar kedua orang tua amara bisa menerimaku seutuhnya untuk menjadi menantunya walau aku berstatus ayah beranak satu. selama perjalanan ini kita banyak membicarakan perbedaan hidup di dubai dan di tempat tinggalku mulai dari pekerjaan dan segala rupanya hingga akhirnya tak terasa kami sampai di sebuah rumah mewah yang sudah seperti istana itu.

mobil terhenti tepat di depan pintu rumah dengan pilar besarnya itu, sungguh takjub saat awal melangkahkan kaki kedalamnya. papah amara mempersilahkan kami untuk beristirahat dan bersiap makan malam yang akan dimula beberapa jam lagi. aku pun menaiki tangga yang ditunjuk mamah amara di depanku. ia menunjukkan kamar untukku yang bersebrangan dengan kamar amara pas, sedangkan kamar mamahku dan kesha berada di sebelah kamarku. 

segera aku membawa masuk koperku dan menutup pintu. membaringkan tubuhku kasar ke kasur super besar ini. ku hela napas panjang mencoba memenjamkan mata sesaat.

tiba - tiba ada suara seseorang yang mengetuk pintu kamarku, segera aku terbangun duduk di kasur dan menggeserkan koper ke pinggir lemari.

"masuk"ucapku 

pintu pun terbuka, kulihat amara yang sudah mengganti bajunya dengan baju santai untuk di rumah. dengan rambutnya yang di kunci kuda ia tampak cantik dan terlihat fresh.

"ganggu ya?" tanyanya 

"enggak ko, sini duduk" ucapku segera menepuk bagian kasur dekat tempat aku duduk agar amara duduk di dekatku.

"abis tidur ya?" tanyanya lembut

"iya, ko tau sih mar?" tanyaku balik

"rambutnya berantakan nih mr. klimis haha" ucapnya yang merapihkan rambutku.

aku hanya tersenyum memandangnya, merasakan sentuhan jemarinya yang lembut sedang merapihkan rambutku.

"yaudah mandi gih biar seger. bentar lagi kita turun ke bawah buat makan malam" ucapnya yang segera membuka lemari dan mengambil sebuah handuk putih untukku mandi.

aku segera berdiri, mengambil handuk dari genggamannya dan mandi. 

seberesnya mandi, aku melihat sudah ada baju santai yang rupanya sudah ia siapkan di atas kasur saat aku mandi. mungkin ia mengambil bajuku dari dalam koper yang berada di samping lemari.

selesainya berpakaian aku keluar melihat amara sedang memandangi langit sore dubai seorang diri. segera aku menghampirinya.

"hai" ucapku membuatnya menoleh

"hmmm gini dong udah wangi" ucapnya dengan senyumannya itu.

"iya dong, eh iya mamah aku sama kesha kemana ya? tadi aku ke kamar mereka tapi pada gak ada" ucapku

"oh itu? mamah sama kesha udah di bawah duluan. mamah aku seneng banget loh sama kesha dari tadi dia diajak main terus sama mamah aku" jelasnya

dari parasnyadan juga tatapannya aku bisa merasakan amara memang sangat bahagia dengan ini dan aku pun merasa seperti itu apalagi mendengar bahwa mamah calon mertuaku itu senang bermain dengan anakku.

My Lovely Step Daughter [END]Where stories live. Discover now