31.Auralaska

193K 16.9K 534
                                    

Happy reading...

Maura memasuki kamar setelah membersihkan peralatan makannya dan juga Aska, sedangkan Aska berada di kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Maura duduk di tepi ranjang seraya mengotak-atik hpnya, tiba-tiba hpnya berdering menandakan ada panggilan masuk.

"Radit? Tumben nelfon ni anak,", gumam Maura seraya memencet tombol hijau di hpnya.

"Hallo kenapa dit, tumben lo nelfon gue?"tanya Maura.

" lusa ikut gue reuni temen kampus lo nganggur gak ra?" tanya Radit.

Maura berpikir sejenak.

"Lusa ya?" tanya Maura.

"Iya,"

"Bisa tpi gue tanya Aska dulu," jawab Maura.

"Oke," jawab Radit.

"Gue tutup, thanks btw," ucap Radit.

",hmmmm," jawab Maura.

Setelah itu panggilan terputus,

Cklek.

Pintu kamar mandi baru saja terbuka disana ada Aska yang sudah menggunakan pakaian santainya, dan juga rambutnya yang basah, Aska tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Maura menghampiri Aska.

"Aku bantu keringin," ucap Maura meminta handuk yang di pakai Aska.

"Ngga usah kamu tidur aja gih udah malem," titah Aska.

Maura mendekatkan badannya ke arah Aska, ia mendongakkan kepalanya menatap Aska yang lebih tinggi darinya, Aska menghentikan kegiatannya untuk mengusap rambutnya dengan handuk dan menatap Maura.

"Kenapa?" tanya Aska.

Maura hanya menggelengkan kepalanya dan segera menjauh dari Aska.

"Aku tidur duluan kalau gitu," ucap Maura seraya pergi ke arah ranjang.

Maura menutup setengah badannya dengan selimut tebal miliknya dan memilih memejamkan matanya.

Selesai mengeringkan rambutnya Aska menghampiri Maura dan sedikit merapikan selimut Maura yang sedikit tergeser.

"Good night," ucap Aska.

"Too," jawab Maura singkat.

Maura memilih untuk membelakangi Aska begitu juga dengan Aska yang langsung tidur.

Maura menghela nafasnya pelan, ia memikirkan Aska, Maura tau jika Aska mungkin kecewa dengannya tapi dirinya harus bagaimana lagi jika tidak mengatakan kepada Aska? Mungkin Aska akan lebih kecewa dari ini, jadi menurut Maura mengatakan kepada Aska adalah hal yang terbaik untuk saat ini, meskipun kenyataannya tidak.

.....

Jam satu dini hari Maura terbangun dari tidurnya, Maura membalikkan badannya menatap Aska yang tengah terlelap.

"Kaa," panggil Maura seraya menggoyangkan lengan Azka.

Aska membuka matanya perlahan ia menatap Maura.

"Blm tidur?" tanya Aska.

"Kebangun," jawab Maura.

"Tidur ra udah malem," ucap Aska kembali memejamkan matanya.

"Udah nggak bisa," jawab Maura.

Aska kembali membuka matanya.

"Tidur besok kamu kerja kan," ucap Aska.

Maura terdiam matanya mulai berkaca-kaca.

"Sorry," ucap Maura.

"Its oke sini aku peluk, aku tau kamu lagi kepikiran, aku ga marah kok" ucap Aska.

AURALASKA (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang