46.Auralaska

157K 13.7K 508
                                    

Happy reading...

beberapa hari kemudian...

"Ganti pose," ucap seorang fotografer yang mengintruksi Maura.

Maura dengan lihai menggerakkan badannya mengganti pose sesuai instruksi sang fotografer, sudah dua jam lamanya ia menjalani pemotretan yang seharusnya Bella yang melakukan.

"Next," ucapnya lagi

"Oke good job" ucapnya seraya membidik pose-pose Maura yang terlihat memuaskan di matanya.

"Berapa lama lagi?" Tanya Maura seraya membenarkan atribut yang menempel pada badannya.

"Satu pose lagi udah kelar," jawab fotografer yang di angguki Maura, Maura bersiap untuk pose selanjutnya.

Ckrek

"Oke udah selesai Lo bisa istirahat," ucapnya yang di angguki Maura.

Maura melangkahkan kakinya menuju kursi yang sengaja disediakan untuk dirinya, pemotretan kali ini sungguh melelahkan karena Maura di haruskan berganti pose selama dua jam belum lagi ia harus gonta-ganti baju.

"Rin bisa bantuin gue copotan ini?" Ucap Maura kepada Rini salah satu staff di sini.

"Ini gue emang mau copotin," ucapnya mendekat ke arah Maura dan melepas satu persatu hiasan yang ada di rambut Maura.

"Kak Rahma belum Dateng ya?" Tanya Maura sekali lagi.

"Udah dia di depan kak," ucap Rini yang di angguki Maura.

"Jadwal gue udah clear semua?" Tanya Maura.

"Udah kak," jawab Rini.

"Eh kak denger-denger Lo udah nikah ya?" Tanya Rini, Maura mengerutkan dahinya.

"Udah si, muka gue keliatan masih jomblo kan," ucap Maura terkekeh.

"Pede banget Lo kak," ucap Rini ikut tertawa.

"udah belum si pusing kepala gue, berat banget ni atribut," ujar Maura.

"Oke udah," jawab Rini seraya memasukkan beberapa atribut Maura ke dalam koper besar.

"Thanks Rin," ucap Maura seraya beranjak dari tempatnya.

Maura berjalan keluar tempat pemotretan.

"Ra Lo keruangan gue ya, ada yang mau gue kasih," ucap Rahma yang memang berpapasan dengan Maura.

"Langsung kesana nih?" Tanya Maura.

"Iya masuk aja gue keluar bentar," ucap Rahma yang di angguki Maura.

Maura akhirnya pergi ke ruangan Rahma dan menunggunya di sana, sambil menunggu Rahma Maura lebih memilih mengeluarkan hpnya.

Maura mengerutkan dahinya Aska dari kemarin hpnya tidak aktif bahkan terkahir dilihat pukul sebelas malam.

"Apa Aska mau pulang?" Tanya Maura kepada dirinya sendiri.

Maura menggelengkan kepalanya, tidak mungkinlah Aska akan pulang, jelas-jelas dia sangat sibuk disana mungkin perkataan Aska menyuruh Maura menunggu itu satu bulan kedepan.

Cklek

Pintu ruangan di buka memperlihatkan Rahma yang membawa dua minuman di tangannya.

"Tar malem kantor kita ada acara," ucap Rahma seraya meletakkan minuman itu di depan Maura.

"Acara apa kak gue kok ngga tau," ucap Maura.

"Lo terlalu sibuk Ra, sampai gue bingung gimana cara ketemu sama Lo," ucap Rahma membuat Maura terkekeh.

AURALASKA (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang