54.Auralaska

160K 13.7K 2.6K
                                    

Happy reading...

Beberapa hari ini Maura terlihat tidak fokus pikirannya menjelajah kemana-mana bahkan pekerjaannya sempat terganggu karena Maura sedikit lalai.

Maura memijat pangkal hidungnya lima menit yang lalu ia disuruh istirahat terlebih dahulu sang fotografer terpaksa menghentikan pemotretan Maura dan juga Bella alasannya hanya satu karena Maura tidak bisa fokus sama sekali,

Bella duduk di sebrang Maura.

"CK Lo tau nggak disini panas dan Lo malah lama-lamain pekerjaan!" Omel Bella kepada Maura, masalahnya cuaca memang sangat terik saat ini.

"Bell Lo bisa diem, Lo buat gue tambah pusing," ucap Maura menatap Bella yang sudah keluar tanduknya itu.

"Gue diem kalau pemotretan selesai cepet, dan semuanya berantakan gara-gara Lo,"Ucap Bella menatap Maura dengan tampang menjengkelkan nya.

Maura menghela nafasnya.

"Sorry," ucap Maura pada akhirnya, Maura minta maaf karena ia memang salah jika tidak mana mau Maura meminta maaf dengan Bella.

Bella menghembuskan nafasnya kasar, ia menatap Maura tidak lama kemudian matanya memicing.

"Kenapa?" Tanya Maura karena melihat gelagat Bella.

"Gue gatel nggak ngomong, kalau punya masalah keluarga nggak usah di bawa-bawa kesini, gue tau Lo lagi ada problem," ucap Bella tersenyum remeh kepada Maura.

Maura yang awalnya menyenderkan punggungnya di kursi langsung mengubah posisinya menjadi tegak.

"Lo tau dari mana!" Tanya Maura dengan nada tidak santai.

Bella tersenyum.

"Apasi Ra yang nggak gue tau dari Lo," ucap Bella.

"Gue tau semuanya termasuk maslaah Lo yang paling besar," ucap Bella sekali lagi.

"Bell Lo jangan macem-macem," ucap Maura.

Bella terkekeh pelan.

"Lo hamil kan sekarang," ucap Bella.

Maura di buat terdiam oleh Bella.

"Lo diem berarti iya," ucap Bella tersenyum miring.

"Siap-siap aja karir model Lo hancur," ucap Bella.

Tenggorokan Maura sedikit tercekat ia lantas menatap Bella.

"Gue nggak peduli, yang gue peduliin cuman anak gue dan tentunya Aska suami gue!" Ucap Maura dipenuhi dengan penekanan disetiap katanya.

Bella menghembuskan nafasnya kasar, kemudian sebuah senyuman terbit di bibirnya.

"Aska? Gue bakalan rebut dia dari Lo," ucap Bella.

"Coba aja kalau bisa bell gue tungguin cara licik Lo," ucap Maura ia tersenyum senang menatap Bella.

Entah apa yang salah dengan Bella, Bella malah tertawa terbahak-bahak.

"Hei c'mon Ra gue nggak mau gunain cara licik lagi karena gue sadar Aska nggak bisa gue dapetin dengan cara licik," ucap Bella ia beranjak dari tempatnya.

Ia menepuk bahu Maura.

"Gue bercanda gue nggak akan ngusik kehidupan Lo sama Aska, kenapa? Karena gue sadar kalau gue salah," ucap Bella.

Maura mencekal tangan Bella yang ada di bahunya.

"Kenapa Lo takut kalah dari gue," ucap Maura menatap Bella dengan sorot mata tajam.

Bella tersenyum tipis.

"Gue manusia gue juga bisa capek, gue serius sama omongan gue, gue nggak akan ganggu kehidupan Lo berdua," ucap Bella.

AURALASKA (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang