27.Auralaska

216K 19K 1.2K
                                    

PRIVAT ACAK FOLLOW SEBELUM BACA

Happy reading

Maura merebahkan badannya di kasur, satu jam yang lalu ia telah sampai di rumah orangtuanya, setelah mengobrol panjang dengan mamanya Maura memilih untuk tidur di kamarnya.

Tidak butuh waktu lama Maura telah tertidur pulas.

Di tempat yang sama lebih tepatnya di ruangan tamu Tania tengah membereskan bekas cemilan di meja, tidak lama kemudian terdengar suara mobil memasuki pekarangan rumahnya, karena penasaran Tania melihat siapakah yang barusan datang, Tania tersenyum ternyata yang datang adalah menantunya, siapa lagi jika bukan Aska, Aska keluar dari mobil dan berjalan memasuki rumah.

"Assalamualaikum," ucap Aska.

Tania tersenyum.

"Walaikumsalam, pasti nyariin Maura, tuh dia lagi dikamar atas," ucap Tania seraya menerima salam dari Aska.

Aska tersenyum.

"Papa belum pulang mah?" tanya Aska.

"Belum, papa kamu betah di negara orang mama kan jadi kangen," ucap Tania membuat Aska tertawa.

"Eh malah ngajak kamu ngobrol, yaudah sana ke atas," ucap Tania

"Jangan lupa buatin mama cucu oke," ucap Tania menepuk pundak Aska.

"Maahh," ucap Azka.

"Hahahahaha mama ke belakang dulu, good luck," ucap Tania seraya berlalu dari hadapan Aska.

Aska terkekeh pelan menanggapi ucapan ibu mertuanya, ia segera menaiki tangga dan menuju kamar Maura.

Aska berdiri di depan pintu bercat putih, ia mengetuk pintu di depannya.

Tok tok

Aska menunggu tetapi tidak ada jawaban dari dalam kamar Maura, Aska memegang hendel pintu dan membukanya, ia tersenyum saat melihat Maura yang tengah tertidur terlentang di atas kasur, Aska menutup kembali pintu kamar dan segera menghampiri Maura.

Aska mengamati wajah Maura, tangannya terulur untuk memegang pipi mulus Maura.

"Maaf, cuman kali ini aja aku bohong," ucap Aska.

Maura membuka matanya tiba-tiba, Aska sontak terkejut apakah Maura terbangun karena mendengar perkataannya.

"Kamu ngapain disini bukannya tadi mau ketemu temen?" tanya Maura dengan suara seraknya.

Aska tersenyum seraya menggelengkan kepalanya ternyata dugaannya salah.

Aska tiba-tiba menaiki ranjang dan tidur di samping Maura dengan kepala ia letakkan di ceruk leher Maura, Maura terkesiap.

"Kamu ngapain?" tanya Maura gugup.

"Bentar aja ra," ucap Aska.

Maura mengangguk pasrah, Maura memegang rambut Aska dan mengelusnya pelan.

"Kalau aku bohong kamu marah?" tanya Aska tanpa menatap Maura.

"Tergantung, kamu bohongnya kayak gimana," ujar Maura.

"Kenapa tanya gitu?" tanya Maura.

"Gpp sayang aku cuman tanya," ucap Aska merapatkan tubuhnya dan memeluk pinggang Maura posesif.

"Aku nggak suka di bohongi, kamu juga kan pasti," ucap Maura.

Aska terdiam sebentar memikirkan omongan Maura.

"Ka," panggil Maura seraya memang lengan kekar Aska.

Aska mendongakkan kepalnya menatap Maura.

"Apa syang?" tanya Aska.

AURALASKA (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang