1.Auralaska

960K 45.3K 9.7K
                                    

PLEASE KALAU LO TEMEN REAL LIFE GUE JANGAN DI BACA😭

JANGAN LUPA FOLLOW
@eldelafimeta.personal
@official.auralaska

Akun Roleplayer Auralaska:
@askageralditama
@mauralavinaanderson

SEBELUM BACA AKU MAU TANYA DULU NIH KE KALIANKALIAN TAU AURALASKA LEWAT JALUR APA?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




SEBELUM BACA AKU MAU TANYA DULU NIH KE KALIAN
KALIAN TAU AURALASKA LEWAT JALUR APA?

TIKTOK
OR
MANDIRI

???

KALAU UDAH JAWAB SILAHKAN BACA, TAPI MAAF YA KALAU MASIH BANYAK TYPO😌😌

--------FOLLOW SEBELUM BACA PART PRIVAT ACAK------

Happy reading...

Seorang gadis tengah melamun menatap air hujan yang sedari tadi terus berjatuhan membasahi bumi, gadis lain yang melihat itu hanya bisa menghela nafas panjang, dia Maura Lavina Anderson.

"Ra nggak pulang udah malem?" tanya seseorang yang bernama Kara Alexander sahabat Maura.

"Diluar hujan," jawab Maura masih menatap keluar jendela tanpa berniat menatap wajah Kara.

"Gue anter pakai mobil," ucap Kara menawarkan kepada Maura mengingat jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, bahkan pelanggan Kafe sudah tidak tersisa satupun.

"Punya masalah nggak usah disimpan sendiri," ucap Kara membuat Maura mengalihkan pandangannya menatap Kara.

"Gue nggak ada masalah," jawab Maura.

"Muka Lo nggak bisa bohong kalau sama gue," ucap Kara yang memang sudah hafal dengan kepribadian Maura.

Ucapan Kara membuat Maura menghela nafasnya panjang.

"Kar menurut Lo Aska kenapa selalu cuek sama gue apa dia nggak suka karena gue yang jadi istrinya?" tanya Maura berharap mendapat pencerahan dari Kara.

"Kalau Lo yang jadi istrinya itu takdir, tapi kalau Aska cuek itu kesialan Lo," jawab Kara diiringi suara tawa.

"Nyesel gue ngomong sama Lo," jawab Maura seraya memutar bola matanya malas.

"Yaudahlah pikir positif aja mungkin dia gengsi sama Lo," ucap Kara.

"Mana mungkin gengsi," dumel Maura.

"Cewek aja bisa gengsi apalagi cowo," ucap Kara.

Lagi-lagi Maura menghela nafasnya pelan, benar juga apa yang dikatakan Kara.

"Dari kemaren Aska nggak ngabarin gue sama sekali bahkan sekedar WhatsApp pun enggak," ucap Maura dengan wajah ditekuk.

"Tapi udah Lo WhatsApp?" tanya Kara.

Sedang Maura hanya geleng-geleng.

"Gue gengsi masa gue yang harus duluan," jawab Maura.

"Lo minta uang aja nggak gengsi masa cuman WhatsApp gengsi," jawab Kara membuat Maura mendelikkan matanya.

"Ya itu beda nyet!" kesal Maura ingin menjitak kepala Kara.

"Lah tapi bener kan yang gue omongin," ucap Kara.

"Serah Lo deh Kar pusing kepala gue!" ucap Maura berdiri dari tempat duduknya.

"Heh Lo nggak pulang gue mau tutup!" teriak Kara yang melihat Maura berjalan.

"Gue mau boker Lo mau ikut?" tanya Maura seraya masuk kedalam toilet mengabaikan Kara yang mengumpat kecil.

Entah kenapa tiba-tiba ide jail di kepala Kara muncul begitu saja.

"Sekali-kali gue kerjain Maura," ucap Kara tertawa kecil dan menjalankan aksinya.

Setelah beberapa menit Maura keluar dari kamar mandi dan mendapati Kara yang tertawa.

"Sinting lu ketawa sendiri," ucap Maura menggeser kurusnya dan duduk didepan Kara.

"Apaan si serah gue lah," jawab Kara.

Tiiingg

"Hp Lo bunyi tuh," ucap Kara memberi tahu Maura.

Sedang Maura segera membuka hp nya dengan santai, berbeda dengan Kara yang malah semakin cekikikan membuat Maura curiga dengan kelakuan Kara.

"Karaaaa!!!!" teriak Maura menatap Kara tajam.

"Apa?" jawab Kara seraya menaikkan alisnya bergantian.

"Kar lo tega sama gue siapa suruh Lo WhatsApp Aska bego!!" ucap Maura frustasi.

"Makannya jadi orang jangan gengsi gih dibales suami tercinta udah nungguin," ejek Kara.

Tangan Maura sudah siap untuk menampol Kara, tapi ia urungkan karena hpnya lebih penting sekarang.
Maura segera membuka room chat di hp nya.

Maura
Sayang kangen🥺
Read

"Karaaaa harga diri gue woy harga diri gue!!" teriak Maura kesal melemparkan hpnya begitu saja di meja.

"Asal Lo tau gue nggak pernah panggil Aska sayang dan sekarang Lo buat gue tambah malu gara-gara pesannya cuman di baca doang!!" kesal Maura.

"Tabahkan diri mu nak," ucap Kara mendramatis menepuk-nepuk punggung Kara.

"Lo tega sama gue Kar, gue musuhan sama Lo!" marah Maura seraya mengambil hp dan juga tasnya dan berjalan keluar cafe Kara.

"Terserah kalau mau musuhan sama gue, emang Lo mau pulang make apa, Lo nggak bawa mobil," ucap Kara diiringi gelaj tawa, Maura menghentikan langkahnya dia menatap Kara.

"Anterin gue pulang!" Kesal Maura menghentakkan kakinya.

•••

Maura memasuki rumah dengan mulut komat-kamit merutuki kelakuan Kara yang cukup menjengkelkan.

Dengan kesal maura melemparkan tubuhnya di kasur dan berguling-guling tidak jelas.

"Kara!" teriak Maura seraya menutup wajahnya dengan selimut, dan tiba-tiba saja hp Maura berbunyi membuat sang empu menghentikan aksinya dan cepat-cepat melihat Hpnya.

Aska

Tidur!

Maura membelalakkan matanya Aska barusan mengiriminya pesan, dan bahkan menyuruhnya untuk tidur.

"Aska?" bengong Maura seraya menatap pesan di hpnya.

Tidak lama kemudian bibir Maura tersenyum tipis.

"Gitu aja gue salting, apaan sih nggak jelas," ucap Maura merutuki dirinya sendiri.

Maura lagi-lagi tersenyum tipis, lebih baik ia tidur dari pada harus tertawa sendiri seperti orang gila yang lagi kasmaran.

Bersambung...
Salam
#Author

NB: AURALASKA APLOD ULANG MULAI HARI INI DAN AKAN UPDATE SETIAP HARI

~Terimakasih sudah membaca semoga hari kalian menyenangkan~

AURALASKA (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang