49. Auralaska

165K 14.5K 1K
                                    

Happy reading....

Beberapa hari kemudian.

Aska tersenyum tipis saat melihat Maura sedang berbaring di atas ranjang dengan tangan memegang majalah.

"Ra kalau mau baca ya jangan sambil tiduran," ucap Aska seraya membuka lemari dan mengambil pakaian gantinya.

"Enakan gini," jawab Maura tanpa menatap Aska dan masih fokus dengan buku majalah di depannya.

Aska menghampiri Maura, dia mendekat.

"Jangan tiduran," ucap Aska.

Maura menatap Aska.

"Ih kok nggak pakai baju," ucap Maura menatap Aska yang hanya mengenakan handuk sebatas pinggangnya.

"Kan aku baru mandi," ucap Aska.

"Ganti dulu sana," ucap Maura menatap Aska.

Aska terkekeh pelan, dia menatap Maura.

Cup

Cup

Cup

"Askaaa ih dingin bibir kamu," keluh Maura saat Aska menciumi pipinya.

"Mandi sana rebahan terus," ledek Aska seraya beranjak dari tempatnya dan masuk ke dalam kamar mandi seraya terkekeh.

Maura tersenyum, dia segera melanjutkan bacaannya.

Beberapa saat kemudian Aska keluar dari kamar mandi, dia menghampiri Maura dan tidur begitu saja paha Maura.

"Ra," panggil Aska.

"Apa?" tanya Maura seraya meletakkan majalahnya di atas nakas.

"Love you," ucap Aska menatap Maura.

Maura malah tersenyum.

"Aku mau mandi, tadi katanya nggak boleh rebahan," ucap Maura.

"Boleh kalau sama aku," ucap Aska.

"Dasar," ucap Maura.

Aska memeluk pinggang Maura dan menelusupkan wajahnya di perut Maura.

"Aska geli," ucap Maura.

"Aku nggak sabar liat perut kamu besar," ucap Aska kepada Maura.

"Masih lama," ucap Maura seraya terkekeh pelan.

Aska juga ikut tersenyum karena ucapan Maura.

"Aska minggir sana, aku tiba-tiba ngantuk banget," ucap Maura.

"Nggak enakan gini," ucap Aska.

"Askaaaa aku mau tidur," ucap Maura kesal.

Aska malah tertawa, dia segera mengganti posisinya dan membiarkan Maura merebahkan badannya.

Maura mengabaikan Aska dan malah memejamkan matanya.

AURALASKA (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang