37.Auralaska

176K 15.2K 3.2K
                                    

Happy reading...

Aska baru saja keluar dari kamar mandi, dia sudah menggunakan pakaiannya.

"Sebelum berangkat kamu makan dulu," ujar Aska.

"Ngga usah ka kayaknya ngga keburu," tolak Maura.

"Makan ngga ada sepuluh menit Ra sempetin dulu," ucap Aska.

"Iya terserah kamu aja," ucap Maura pada akhirnya mengiyakan kata Aska.

Aska segera pergi ke dapur dan menyiapkan makanan untuk Maura.

Sebenarnya Maura malas melakukan apa-apa ditambah badannya yang bisa dibilang masih sakit, tapi apa boleh buat karena ini adalah pekerjaannya dan Maura harus bisa menanggung konsekuensinya.

Tidak membutuhkan waktu lama Aska kembali ke kamar membawa roti yang sudah diolesi selai kacang dan juga segelas susu untuk Maura.

"Di makan," ujar Aska seraya meletakkan makanannya di hadapan Maura.

Maura menatap roti dihadapannya tiba-tiba saja perutnya seperti dikocok dan Maura ingin muntah.

"ayo di makan, apa aku siapin?" tanya Aska.

Maura menggelengkan kepalanya pelan.

"Kayaknya aku nggak bisa makan aku enek banget," ujar Maura.

"Seenggaknya kamu minum susu biar perut kamu ada isinya," ujar Aska seraya memberikan segelas susu kepada Maura.

Dengan ragu Maura menerima gelas yang ada di tangan Aska, melihatnya saja Maura sudah ingin muntah apalagi meminumnya.

"Ra," panggil Aska disertai helaan nafas karena Maura hanya menatap tidak nafsu susu di depannya.

"Dikit aja," ucap Maura.

"Iya sayang," ujar Aska seraya mengelus pelan pipi Maura.

Maura mendekatkan bibirnya pada gelas, baru saja seteguk ia meminum susu itu Maura langsung meletakkan gelasnya dan berlari ke arah kamar mandi.

"Maura kamu kenapa?" tanya Aska mengikuti Maura.

Hueekk

Maura langsung memuntahkan apa yang diminumnya tadi, Aska panik bukan main, ia segera memijat pelan tengkuk Maura dan menyingkirkan rambut Maura yang menghalangi.

"Muntahin aja jangan di tahan," ucap Aska masih setia memijat tengkuk Maura yang masih muntah.

Maura menyalakan keran ia segera membasuh mulutnya, tubuhnya terasa lemas beruntung saja Aska menopang tubuh Maura dari belakang.

Aska memposisikan dirinya ia menggendong Maura keluar kamar mandi dan membaringkan nya di tempat tidur.

"Kita kerumah sakit," ucap Aska.

"Ngga usah aku ga papa," tolak Maura dengan suara lemahnya.

"Gapapa gimana? Kamu barusan muntah Ra dan badan kamu lemes," ucap Aska.

AURALASKA (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang