Bagan Satu : Prolog

4.4K 176 36
                                    

taeilmoonie
Vote sebelum baca!!!




Jangan sider!!!
Selamat datang di part pertama😻 Happy Reading.....




Kurang lebih sudah 18 tahun pernikahan Saga Aftan Wijaya dengan Bianca Calista Wijaya.

Banyak rintangan yang mereka hadapi bersama maupun masing-masing. Sakit hati, pasrah, sedih, kecewa dan amarah sudah mereka lalui.

Tak ayal dengan orang ketiga yang membuat mereka harus rela berpisah karena keegoisan mereka dan karena tidak percaya satu sama lain.

Ya, mereka masih remaja saat itu. Masih belum kuat untuk menjalani rumah tangga, mereka menikah sangat muda dengan rasa egois yang masih sama-sama tinggi.

Itu dulu, sekarang mereka bahagia hingga saat ini dengan keluarga kecil mereka. Empat orang anak yang sangat lucu, pintar dan tangguh.

Sejak Summer lahir ke dunia, seakan semua masalah sirna dan hilang ditelan bumi. Summer adalah malaikat kecil mereka dan akan tetap seperti itu.

Gadis kecil yang selalu memberi kehangatan bagi setiap orang disekitarnya, gadis kecil yang selalu ceria dengan tawa menggemaskan miliknya.

Dengan keadaan Summer yang memiliki kelambatan dalam menangkap sesuatu, Bian dan Saga selalu memberinya fasilitas guru privat terbaik dari seluruh dunia.

Dari Summer kecil, ia sudah banyak belajar yang sama sekali anak seumurannya belum pernah pelajari.

Dengan telaten Bian juga turut andil dalam mengajari Summer banyak hal. Ia tidak mau Summer kecilnya diganggu orang lain dengan keterlambatan nya itu.

Sejak saat itu, perlahan tapi pasti, Summer tumbuh menjadi gadis pintar yang sangat cantik.

Ia sangat amat polos, walau Summer masih memiliki keterlambatan sedikit, tapi beribu keterampilan ia miliki.

Lugu, polos, ramah, baik adalah karakter nya. Sangat disukai banyak orang.

Kehidupannya sangat damai dan tenang.

Hingga saat itu.....

"Hiks"

Suara isakan kecil terdengar dari bibir kecilnya yang gemetar.

"Sakit, Luci, hiks" gumamnya lirih.

Gadis kecil yang usianya lebih muda satu tahun dari Summer itu melipat kedua tangannya didada.

"Cengeng! Kamu mau bales aku?!" pekiknya.

Summer kecil menggelengkan kepalanya sambil menunduk takut, air mata mengalir dipipi gembilnya.

"Ayo pukul aku!" ucap Luci seraya menarik tangan Summer. Tapi Summer berusaha menarik tangannya dan enggan untuk membalas.

"Engga mau hiks. Kamu adik aku, aku nggak mau pukul kamu hiks" cicit Summer.

Tapi Luci semakin marah, dan tarik-menarik pun tak terhindarkan. Hingga terdengar langkah kaki yang terburu-buru menuju kamar mereka.

Satu detik sebelum pintu terbuka, Luci terjatuh ke lantai.

"Astaga!" pekik kedua orang yang terkejut saat membuka pintu.

Bianca dan Saga.

Bianca langsung berlari memeluk Summer yang menangis.

"Hiks, ayah" lirih Luci mengaduh sakit.

Saga pada Luci, menggendong Luci dan berdiri.

"Sayang, kenapa nangis heum?" tanya Bian pada Summer.

MCW 2 ✔ (END)Where stories live. Discover now