Bagan Tigapuluhtiga : Lechugo

754 75 27
                                    

taeilmoonie
Vote sebelum baca!!!!




Happy reading and jangan sider!




Bian langsung pulang saat sang kakak menghubunginya dan bilang kalau keponakannya kabur dari rumah. Ia yang masih ada di kantor panik dan buru-buru pulang.

Saat di jalan, Daffin menghubunginya kalau tiga keponakannya sudah ada di rumahnya membuatnya menghela napas lega. Ketiga bocah itu minta siraman rohani rupanya.

Tepat pukul 9 malam, Bian sampai di rumahnya dan buru-buru keluar mobilnya tanpa memedulikan Marva yang hendak pamit pulang.

Dan di dalam, keempat anaknya sudah berkumpul di ruang tengah dengan tiga keponakannya itu.

"Oh oh oh, udah berani kabur ya curut-curut tante" ucap Bian seraya menggapai telinga Agam dan Alden sedangkan Janu sudah lebih dulu kabur dan bersembunyi dibalik punggung Daffin.

"Aw aw sakit, tante" pekik Agam.

"Aduh, tante ssshh sakit tau" Alden tak kalah kesakitan.

"Siapa yang ngajarin kalian kabur-kaburan hah? Mending masih satu negara, lah kalian itu jauh dari sini. Ide siapa ini?" tanya Bian tidak sabaran.

Kedua kembar Agam dan Alden sepakat menunjuk Janu. Sang pelaku hanya tertawa garing dan masih bersembunyi di balik kakak sepupunya itu.

"Sini kamu, Janu. Bener-bener ya" Bian melepaskan kedua telinga si kembar dan melipat kedua tangannya di dada.

"Ish aku kan mau ikut tourland besok, aku bosen di Vancouver mulu" rengek Janu.

Bian langsung menatap tajam Daffin, pasti Daffin cerita tentang tourland dari sekolah mereka ke keponakan yang super kepo dan nekat ini.

Daffin tertawa kecil dan menggaruk lehernya yang tak gatal.

"Aku nggak tau kalo mereka senekat itu, ehehe"

Bian mendengus kesal.

"Kalo kalian diculik orang gimana? Emang mau hah diculik?"

Agam dan Alden menggeleng cepat.

Sedangkan Janu...

"Kalo penculiknya baik sama aku ya aku mau aja diculik" ucap Janu.

Bian menepuk dahinya.

"Penculik mana ada yang baik Janu Valda, kalo kamu diculik terus nggak dikasih makan emang mau?

"Ya kalo aku nggak dikasih makan, aku smackdown dia. Tante lupa? Aku kan sabuk hitam taekwondo"

Untuk kesekian kalinya Bian mendengus kesal. Anaknya Gavin ini 11 12 ngeselin nya. Anak sama bapak bikin dirinya naik pitam.

"Sana masuk kamar!"

Semuanya langsung berhamburan pergi menuju kamar mereka. Summer masuk kamarnya sendiri, Deon sekamar dengan Darel, Agam dan Alden memakai kamar Darel karena keduanya tidak mau dipisahkan, sedangkan Janu sekamar dengan Daffin.

•••

Pagi hari tiba, jam menunjukkan pukul 7 pagi. Rumah Bian yang tadinya sudah berisik tambah berisik lagi dengan hadirnya tiga ponakannya.

"Kalian nanti naik apa? Kan bis yang dipake udah sesuai dan diatur sama sekolah" sahut Deon.

Agam sama Alden menoleh pada Janu.

"Eh iya ya, Janu kamu kan yang ngusulin ide kesini. Kita nanti naik apa?" tanya Agam yang dianggukan oleh adik kembarnya.

Janu tersenyum lebar, membuat Bian yang disana juga ikut penasaran.

MCW 2 ✔ (END)Where stories live. Discover now