Bagan Tigapuluhdelapan : Tanpa Saga

884 76 49
                                    

taeilmoonie
Vote sebelum baca!!!!




Happy reading~





Daffin menoleh kanan dan kiri, mendapati koridor kosong. Ia kemudian mengetuk pintu sebuah ruangan.

Ia menyiapkan kata-kata dan membawa roti serta susu ditangannya.

Karena tidak ada jawaban ia langsung membuka pintu tersebut perlahan. Mengintip sebentar sebelum akhirnya ia membuka pintu lebar-lebar, ia masuk kedalam dan tidak menemukan satu orangpun.

"Ck, percuma gua nyiapin kata-kata taunya dia nggak disini" kesal Daffin seraya melempar roti dan susu ke sofa, mungkin ayahnya akan memakan roti dan susunya nanti saat ayahnya itu masuk besok.

Keesokan harinya.

Daffin membawa buah yang disukai ayahnya dan mengetuk pintu ruangan Saga saat memastikan tidak ada orang dikoridor.

Tapi sama seperti kemarin, tak ada jawaban membuat dirinya harus membuka pintu sendiri.

Kosong.

Bahkan roti dan susu pun masih ada ditempat yang sama.

"Sialan, mentang-mentang roti yang gua beli murah jadi nggak dimakan"

Daffin meletakan sebucket buah di meja lalu keluar.

Ini terjadi sampai satu minggu. Bahkan makanan di meja ruangan Saga penuh dengan makanan dan minuman yang diberikan Daffin.

Tidak seperti biasanya. Sehari dua hari tidak masalah, tapi ini sudah seminggu ayahnya tidak berkunjung ke sekolah.

Sejak semalaman ia merasa khawatir. Ingin tidak mengkhawatirkan apa-apa namun nyatanya ia bahkan tidak bisa tidur tadi malam.

Ingin menghubungi ayahnya namun gengsi. Ia masih berdiri didalam ruangan Saga hingga handle pintu bergerak dan pintu terbuka perlahan.

"Ayah" seru Daffin seraya membalikkan tubuhnya. Namun yang ia lihat malah sekretaris Saga yang menatapnya terkejut.

"T-tuan muda Daffin?"

Daffin merasa malu karena tertangkap basah sedang mengkhawatirkan ayahnya. Sekretaris Saga itu melihat meja Saga yang dipenuhi berbagai macam makanan dan minuman membuatnya tersenyum hangat.

"Nyari pak-"

"Ga!" Daffin langsung berlalu melewati sekretaris Saga keluar dari ruangan Saga. Tapi kemudian ia berhenti dan membalikkan tubuhnya.

"Itu, jangan dibuang itu semua. Itu buat ayah, bukan dari gua. Itu dari kak Summer sama yang lain" ucap Daffin seraya berbalik dan pergi dari sana.

Sekertaris Saga menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putra dari atasannya itu.

"Maaf, tuan muda Daffin. Saya tidak bisa memberitahukan dimana ayah anda, karna ini permintaan pak Saga"

•••

Tepat hari ini, Summer sudah berada di tingkat 3 SMA nya. Yang juga ketiga adiknya pun sudah ada di tingkat 2.

Janu, Alden dan Agam juga sudah bersekolah di sekolah mereka sebagai murid tingkat 1.

Mereka menjalani sekolah dengan bersenang-senang. Daffin juga tak pernah absen ke ruangan Saga untuk sekedar menumpuk makanan disana.

Bahkan ada yang sudah buluk dan kadaluarsa. Tapi ia tidak berniat membuangnya, ia malah berniat menyumpal mulut ayahnya itu dengan roti buluk saat ayahnya itu ke sekolah.

•••

"Tenang aja, sekarang pawangnya udah pergi. Bian udah ada ditangan gua, tinggal singkirin anak-anaknya"

MCW 2 ✔ (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt