36 》Api Unggun

384 48 7
                                    

♡♡♡

Di tengah-tengah dua puluh orang yang tengah berkumpul itu menyala api unggun sebagai penghangat mereka malam ini. Bercerita, bersenda gurau, dan tertawa tanpa beban. Seolah latar belakang yang ada tidak menjadi permasalahan.

Akan tetapi, itulah yang membuat mereka semakin benderang.

Seokmin memetik gitar sambil sesekali bernyanyi bersama Jihyo.

Sana sedang asyik selca, sementara Jun live instagram.

Nayeon tersenyum lepas dengan gigi kelincinya yang menawan, diikuti tepuk tangan seirama dari Jihoon.

Seungkwan mengabadikan momen Jeoghan dan Jeongyeon yang tampak saling bertatapan menggunakan kamera mirrorless yang dia bawa dari rumah.

Ada pula Dahyun yang bermanja-manja ria dengan kekasihnya, Hansol. Mereka bergandengan tangan sembari menatap jutaan bintang di angkasa.

Di sebelah utara, Mingyu dan Tzuyu tidak enggan memamerkan romantisme. Mereka sedang makan sambil sesekali suap-suapan. Serasa dunia milik berdua.

Wonwoo cuma diam, Mina pun sama. Keduanya memperhatikan sekitar dan tersenyum bersama ketika melihat tingkah absurd Seungkwan.

Pasangan paling heboh juga menarik perhatian. Soonyoung dan Momo tanpa berdosanya bermain game offline bersama-sama sambil teriak-teriak gaje. Hukumannya, yang kalah harus mengecup singkat pipi pemenang.

Sementara Myungho dan Chaeyoung tidak berhenti berantem sebab Myungho lagi-lagi meminta paksa camilan Chaeyoung. Sangat menggemaskan.

Dan, satu-satunya sosok yang melamun di tengah keramaian. Jisoo. Dia senang karena seluruh teman-teman berkumpul atas idenya. Jisoo bahagia meski pun ada bagian dari hatinya yang terluka ketika melihat Wonwoo dan Mina bersama.

Perasaan terluka, tapi Jisoo seperti dilarang semesta untuk mengungkapkannya melalui suara.

"Yuk-yuk-yuk, udahan dong kencannya, gue panas banget rasanya sampai mau pingsan," pekau Seungkwan dengan lagak jenaka.

"Panas badannya apa hatinya, Kwan?" Seokmin ikut meledek diiringi kekehan pelan.

"Lo udah tahu jawabannya, ngapain nanya? Dasar teroris!"

"Teroris-teroris pala lo peyang, retoris kali. Pelajaran sastra lo berapa sih nilainya? Kosong ya? Pantas aja enggak bisa bedain teroris sama retoris."

Myungho menohok perasaan Seungkwan dengan ucapannya yang ala kadarnya.

"Iye-iye yang pintar sastra, gue mah cuma remahan rengginang di mata lo, Bang Myung."

Myungho mendelik. "Jangan manggil pakai nama tengah gue, dong!"

"Terus maunya apa? Pakai marga? Seo? Seo Myung?"

Semua orang tertawa mendengar lelucon Seungkwan, tapi tidak dengan Myungho. "Lah lo sendiri mau dipanggil Boo Seung? Apaan deh Buseng."

Chaeyoung yang mulai risih dengan perdebatan mantan teman-teman sekelasnya itu pun akhirnya angkat bicara. "Kalian berdua tuh kekanakan banget tahu enggak? Masa masalah gitu doang didebatin? Mending sekarang kita nyanyi kek ato main kek, biar berfaedah. Kita kemah cuma dua hari satu malam doang, lho. Jangan disia-siain waktunya. Waktu adalah emas, ingat!"

Jihyo membenarkan. "Main aja yuk."

"Main kemana, Mu?" tanya Seokmin.

"Ke pelaminan," balas Jihyo yang langsung membuat pipi Seokmin memanas.

"Wadaw, guys! Gue udah dikasih kode-kode, nih!" Heboh Seokmin persis seperti ibu-ibu komplek yang dapat sembako gratis.

"Stop-stop, fokus. Katanya tadi mau main. Main apa?" tanya Soonyoung.

"Truth or dare?" usul Jisoo.

Dua puluh kepala lantas mengangguk. "Ide bagus tuh, gue pengin banget nanya sesuatu ke Chaeyoung," ujar Momo semangat.

"Jangan nanya aneh-aneh!" ancam Chaeyoung.

"Gimana cara mainnya?" tanya Jeonghan yang memang tidak ambil tahu sama permainan-permainan zaman sekarang. Menurutnya terlalu aneh.

"Ada yang bawa karet gelang?"

"Gue!" Dahyun tunjuk jari.

"Nah, oke. Mana Hyun?"

Dahyun memberikan karet gelang miliknya ke Jihyo.

"Jadi, nanti kita nyalain musik keras-keras sambil bawa karet gelang. Karet gelangnya muter gitu, nah pas lagunya berhenti, otomatis kita juga harus nge-freeze. Yang pegang karet gelang waktu musik berhenti itu yang kena."

"Terus dikasih pilihan, pilih truth or dare, gitu?" tanya Jeongyeon.

"Iyaps!"

"Okesip, yo mulai yo!"

Jihyo yang bertanggungjawab menyalakan musik pun melakukan tugasnya dengan baik. Dia menggulir layar untuk mencari lagu terbaik di playlist-nya. Dan ... pilihannya jatuh pada lagu CLAP yang dipopulerkan oleh SEVENTEEN.

"OEMJI, UDAH LAMA BANGET ENGGAK DENGARIN NIH LAGU!" seru Seungkwan.

Sementara itu, karet gelang terus bergerak. Ketika Jihyo menekan tombol pause, karet gelang berhenti di tangan Wonwoo yang saat ini sudah memasang cengiran lebar.

"Truth or dare?" tanya Jihyo.

"Dare aja."

"Wasek, laki bener nih cowok. Ayo, siapa yang mau kasih tantangan ke Bang Wonwoo?"

"Gue woi, gue!" Dahyun langsung mengangkat tangan tinggi-tinggi.

"Oke, Dahyun silakan," kata Jihyo.

"Kan lo suka baca buku, Bang. Gue mau lo samain mantan member Seventeen sama genre buku."

Wonwoo terdiam sejenak untuk berpikir. "Hansol, Misteri. Soalnya dia penuh misteri. Gue heran aja sama sikap santuynya yang berlebihan. Seungkwan, Humor. Kalian semua pasti tahu alasannya kenapa. Kalau Jun, Drama. Sebab dia suka banget ngedrama. Soonyoung, Fiksi Penggemar. Biasa, dia kan suka ngehalu. Terus Jeonghan, dia cocok banget sama Puisi karena jago merangkai kata-kata. Udah sih, gitu aja."

"Kalau lo apa?"

"Gue ya romansa dong, karena gue cowok idaman."

Soonyoung lantas membantah. "Kayaknya lo yang lebih cocok Fiksi Penggemar, tuh barusan ngehalu."

Mina tertawa ngakak ketika mendengar penuturan Soonyoung.

"Lanjut-lanjut!"

Jihyo kembali memutar lagu. Kali ini lagu LIKEY yang dipopulerkan oleh grupnya sendiri.

Lima detik, karet gelang berhenti di tangan Chaeyoung.

"Truth or dare?"

"Truth aja deh."

Momo senang bukan main. "Gue mau nanya dong, Hyo."

"Yoi, silakan Momo."

"Chaeng, nama cowok yang lo suka?"

Detik itu juga Chaeyoung merasa menyesal karena telah memilih truth. Tapi mau bagaimana lagi, sudah terlanjur.

Myungho yang berada di samping gadis itu ikut deg-degan. Menanti jawaban apa yang akan diutaran Chaeyoung.

"Hmm, dia ada di sini," kata Chaeyoung.

"Namanya siapa?" Momo tampak tak sabaran.

Chaeyoung memejamkan mata dan menarik napas singkat sebelum berkata,

"Bang Jihoon."




















-Serenity-

♡1 Oktober 2020♡

BANG JIHOON WOY, GAK SALAH TUH CHAENG?!

[STS#2] Serenity ✔Where stories live. Discover now