34 》Dilema

422 40 3
                                    

♡♡♡

"Lo tuh kalau nyupir yang bener, dong!" semprot Jihoon, dia memperhatikan lingkungan sekitar dan menerka-nerka sebenarnya mereka kini sedang berada di wilayah mana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo tuh kalau nyupir yang bener, dong!" semprot Jihoon, dia memperhatikan lingkungan sekitar dan menerka-nerka sebenarnya mereka kini sedang berada di wilayah mana.

"Sabar! Enggak usah nyolot bisa?" balas Soonyoung tak kalah sengit.

Laki-laki bermata sipit itu juga tengah memutar otak. Dari tadi mobil yang dia kendarai hanya berkeliling di daerah yang sama. Intinya, mereka tersesat.

Soonyoung pusing bukan main, apalagi ditambah dengan suara tangisan Yena yang membuatnya semakin kehilangan arah.

"Begini nih kalau orang yang jarang keluar tapi disuruh jadi supir," timpal Nayeon pula. Wanita bergigi kelinci itu masih menenangkan Yena yang menangis. Jihoon membantunya, namun gadis kecil itu tak kunjung berhenti terisak.

Soonyong berdecak. Emosinya semakin memuncak. Sudahlah tadi Momo mengutarakan perasaannya, hubungan mereka jadi semakin canggung, dan kini tersesat pula.

Momo menggigit bibirnya, takut sekaligus cemas. Dia tidak pernah melihat Soonyoung semarah ini sebelumnya. Momo seketika sadar, tidak seharusnya dia melakukan hal-hal bodoh. Lebih baik diam saja, jangan meladeni hasratnya yang menggebu.

Namun, nasi sudah menjadi bubur.

"Anjir, di sini enggak ada sinyal lagi," umpat Jihoon. "Terus gimana nih nasib kita?"

"Mo, tolong-" Ucapan Soonyoung terhenti. "Ah, biar gue aja." Cowok itu menepikan mobil dan bergerak keluar untuk bertanya pada warga yang berlalu-lalang dimana sekiranya mereka berada sekarang.

Momo sudah bersemangat tadi, tapi bahunya kembali meringsuk. Soonyoung masih marah ternyata.

"Sabar ya, Mo," kata Nayeon. "Kalau Soonyoung beneran sayang sama lo, dia enggak akan betah lama-lama nyuekin lo. Percaya deh sama gue."

Momo mengangguk lesu. Mencoba percaya pada harapan yang dia simpan rapat-rapat.

Sementara itu, Soonyoung celingak-celinguk di sekitar gang sempit. Di dekatnya hanya ada pepohonan tinggi menjulang. Tidak ada tanda-tanda warga sekitar. Hawa dingin yang menusuk membuat Soonyoung mengusap bahu. Kalau begini, dia harus melakukan apa?

"Gimana?" tanya Jihoon begitu Soonyoung masuk mobil kembali. "Ketemu?"

Soonyoung menggeleng. "Enggak."

"Sama sekali enggak ada orang?"

"Mungkin ada, tapi masuk gang sempit. Mobil mana bisa masuk," sahut Soonyoung sembari mengangkat ponselnya tinggi-tinggi, mencoba mencari sinyal.

Nayeon menjentikkan jari, terbesit ide cemerlang supaya Soonyoung dan Momo kembali berbaikan. Dia risih lama-lama lihat orang perang dingin.

"Soonyoung sama Momo, kalian kenapa enggak jalan berdua masuk ke gang sana? Nanti biar gue dan Jihoon yang jaga mobil."

[STS#2] Serenity ✔Where stories live. Discover now