[STS#2] Serenity ✔

22 》NayZiChaeHoMiShua

♡♡♡

Tangan Jihoon gemetar ketika memotong sayuran segar. Bagaimana tidak, soalnya kini tubuhnya berdekatan dengan Nayeon yang tengah merebus sesuatu di kompor. Debaran jantung lantas membuat aktifitasnya tersendat.

Ketika tahu bahwa Nayeon tergabung dalam tim memasak, Jihoon merasa senang bukan main. Tetapi, tekanan yang ia rasakan jauh lebih dahsyat daripada apa pun setelah acara memasak dimulai. Rasanya Jihoon ingin tidur saja.

"Hoon, tolong ambilin garam," pinta Nayeon, lalu dengan sergap Jihoon bergerak sesuai perintah. "Bukan yang itu, sampingnya."

"Ini?" tanya Jihoon sembari menunjuk toples berisi butiran kristal.

Nayeon mengangguk. "Nah, iya benar."

Setoples garam sudah berada di tangan Nayeon. "Makasih ya," serunya. Namun sejurus kemudian, wanita bergigi kelinci itu kembali fokus pada masakan.

Jihoon pun lanjut memotong sayuran. Kalau boleh jujur, ini kali pertama ia memasak. Sudah bisa dipastikan, sayur yang Jihoon potong tentu jauh dari kata simetris. Nayeon yang melihat itu pun merasa gatal untuk menegur. "Bukan gitu caranya Hoon."

Nayeon mengambil alih pisau dan talenan. Jiwa khas ibu seketika menyeruak. Wanita itu memotong wortel dengan cepat dan rapi, seolah pekerjaan dapur merupakan semestanya.

Jihoon membeku. Wajah cantik Nayeon seolah menghipnotisnya sehingga mau tidak mau ia terbawa alam bawah sadar. Bahkan ketika tengah memotong sayur pun, Nayeon tetap terlihat seperti seorang bidadari.

"Cantik," gumam Jihoon tanpa sadar.

"Hah? Apa?"

Jihoon salah tingkah. "Eh, itu potongan wortelnya cantik dan rapi."

"Oh," singkat Nayeon. "Mungkin efek karena gue udah terbiasa," tambahnya.

Semakin ingin Jihoon menggapai Nayeon, semakin kuat realita memukulnya. Bagaimana pun, Nayeon merupakan istri sahabatnya. Tidak mungkin bisa ia gapai.

Jihoon harus melupakan cinta pertamanya, bagaimana pun caranya.

🎈🎈🎈