9 》Masih Sangat Mencintai

627 65 14
                                    

♡♡♡

Jam empat petang, hujan mengguyur ranah dengan derai-derai bulirnya yang meresap ke tanah

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Jam empat petang, hujan mengguyur ranah dengan derai-derai bulirnya yang meresap ke tanah. Hawa sejuk seolah mendekap sesiapa saja yang terbelenggu oleh paradigma.

Memorakporandakan kenangan dan membawanya kembali ke permukaan.

Mingyu mematut diri di depan cermin. Jaket tebal membalut sebagian tubuhnya, lengkap dengan topi berwarna hitam pekat yang menghiasi bagian kepala. Bersiap mengarungi derasnya rinai guna menghadiri perkumpulan komunitas All One.

Komunitas All One merupakan komunitas yang dipelopori oleh Momo. Ia berinisiatif mengumpulkan orang-orang yang kondisi mentalnya buruk, seperti seorang brokenhome, sosok yang tidak memiliki tujuan hidup, atau pun orang-orang yang memiliki masalah berlarut.

All One adalah wadah dimana mereka bisa berkumpul dan saling berbagi cerita. Senantiasa diberikan materi seputar psikologi setiap pekan, namun ada beberapa jadwal lain juga yang terlampir, seperti games dan jalan bareng.

Terhitung dari sekarang, sudah jalan dua bulan lamanya Mingyu tergabung dalam komunitas itu. Mulanya, ia sama sekali tidak tertarik kala Soonyoung mengajak bergabung.

Hingga pada suatu waktu, Mingyu merasa tertekan dan jati dirinya perlahan menghilang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pudarnya eksistensi itu, salah satunya kehilangan wanita yang sangat ia sayangi.

Akhirnya, ia memutuskan untuk bergabung dengan komunitas All One. Ternyata cukup membantu, sebab nyatanya kini beban Mingyu merasa tersampirkan. Bertemu orang-orang baik dan ceritanya didengar merupakan hal simpel yang mampu mengubah alur rumit sekali pun.

"Woi, Ming! Buruan elah, lama bener kayak cewek lo!" protes Soonyoung dari luar kamar.

"Iya, ini udah selesai kok," sahut Mingyu. Tak lama kemudian, ia pun keluar dari kamar. Seketika muncul dua wajah familiar yang tengah menatapnya datar. "Why?" tanyanya seraya mengerutkan kening.

"Udah lumutan gue gara-gara nunggu lo lama banget kayak siput jalan dari kutub utara ke kutub selatan!" semprot Soonyoung tak tanggung-tanggung. Sementara Jihoon hanya memberikan tatapan datar.

Mingyu tertawa renyah. Ia tidak membalas ucapan Soonyoung, justru berjalan terlebih dahulu meninggalkan dua sejoli itu.

Jihoon dan Soonyoung saling bertatapan.

"Kok kita ditinggal?" tanya Jihoon.

"Nggak ada akhlak tuh orang, udah ditungguin malah ditinggal," timpal Soonyoung.

"WOI, BURUAN!" Terdengar teriakan Mingyu dari luar ruangan. "LAMA BANGET KAYAK SIPUT JALAN DARI ANYER SAMPAI PANARUKAN."

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

"Lah, kok jadi kita yang salah?"

🎈🎈🎈

Suasana Kafe Serenity yang menjadi tempat berkumpulnya komunitas All One pekan ini tampak ramai. Tepatnya di penjuru utara ruangan yang telah lengkap dengan peralatan berkaitan penyampaian materi, seperti proyektor dan bermacam jenis buku bertajuk psikologi.

Bahkan, Momo si pemateri sudah berada di posisinya. Anggota komunitas yang lain pun telah memenuhi jejeran kursi berbahan dasar besi.

Mingyu mendekat dengan langkah tergesa. Menyapa Momo dan anggota komunitas lain terlebih dulu, sebelum duduk pada salah satu kursi kosong. Diikuti pula oleh kedua temannya yang lain.

Mereka tidak perlu menyamar dengan mengenakan segala tetek-bengek seperti masker dan kacamata. Anggota komunitas All One sudah menjadi teman akrab mereka. Lagipula tidak ada orang lain di sana, Momo sudah sepenuhnya menyewa kafe untuk kepentingan berkumpul.

"Langsung saja kita mulai kumpul pada sore ini," kata Momo, tatapannya ia edarkan pada seluruh anggota. "Namun sebelum itu, Saya ada informasi baru untuk kalian semua."

Soonyoung menyenggol lengan Mingyu. "Informasi apa tuh?" tanyanya.

Mingyu mengangkat bahu acuh. "Lo aja nggak tahu, apalagi gue."

"Komunitas All One kedatangan anggota baru," pekau Momo lalu bangkit dari duduknya. "Silahkan, kamu perkenalkan diri."

Mingyu tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya ketika netranya menangkap sosok wanita yang sangat familiar. Cowok itu sampai mengucak mata, supaya halusinasinya berlalu.

"Halo semuanya, perkenalkan nama aku, Chou Tzuyu."

Netra Mingyu membola. Ternyata ia tidak sedang halusinasi. Wanita yang berada di hadapan, benar Chou Tzuyu.

Mingyu tidak bisa berpaling dari Tzuyu. Tubuh wanita yang dicintainya itu tampak semakin kurus dan berantakan. Apalagi ketika Mingyu tahu bahwa Tzuyu ingin bergabung dengan komunitas All One. Pasti ada sesuatu yang terjadi pada Tzuyu sehingga membawanya kesini bukan?

Tzuyu dengan cepat menemukan Mingyu meski posisi pemuda itu jauh di belakang. Seketika tubuhnya menegang, bingung harus melakukan apa. Kakinya gemetar dan pening langsung menghantamnya kuat.

Melihat Mingyu baik-baik saja membuat Tzuyu tercenung. Matanya memanas, air mata mulai menggenang.

Tanpa sepatah kata lagi, Tzuyu berlari meninggalkan kafe. Keluar entah kemana, hanya mengikuti langkah yang membawanya pergi. Napasnya memburu.

Mingyu tidak tinggal diam, ia pun menyusul Tzuyu yang semakin menjauh. Suasana kumpul mendadak hening dan terdengar bisik-bisik bersahutan.

Mingyu harus menemukan Tzuyu bagaimana pun caranya dan apa pun resikonya. Ia ingin tahu apa yang selama ini terjadi pada wanita yang masih menjadi alasan hatinya berdetak itu.

Tidak bisa dipungkiri, sejauh apa pun Mingyu mencoba untuk melupakan Tzuyu. Semakin keras juga perasaannya memberontak.

Nyatanya, Mingyu masih sangat mencintai Tzuyu.

Nyatanya, Mingyu masih sangat mencintai Tzuyu

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

-Serenity-

♡4 Juli 2020♡

Follow ig author ya @fitrialjazera
Next? Masih MinTzu>.<

[STS#2] Serenity ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें