03 - Tak Tersampaikan

5.6K 613 39
                                    

Happy Reading❤️

Selasa, 30 Juli 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selasa, 30 Juli 2019

"Shintya, katanya mau datang bersama Ari, kenapa Ari tidak ada?"

"Mas Ari sedang ada pasien di rumah sakit, Ma, jadinya belum bisa ikut."

"Citra juga tidak datang bersama Gibran? Kapan kalian mau menikah?"

"Eum ... Mas Gibran lagi ke luar kota Ma. Ah, mungkin Citra menikah dengan Mas Gibran nanti saja, sehabis kak Shintya menikah dengan Mas Ari ...."

"Shintya kan sudah 25, Citra juga sudah 24, kalian memangnya belum berniat untuk memberi Mama dan Papa cucu?"

Suasana canggung itu mencoba dicairkan oleh nyonya di rumah itu, Rosalinda Paramitha yang beberapa tahun tidak pulang ke rumahnya dan lebih memilih untuk menetap di Singapura sana. Kedua putrinya hanya bisa menanggapi ucapannya dengan canggung, sebelumnya mereka hanya dipantau lewat ponsel saja, tak pernah secara langsung.

Semenjak Randiska meninggal, keceriaan di rumah itu perlahan hilang. Mereka mulai pergi dan meninggalkan semua hal yang hanya akan membuat teringat pada kenangan masa itu.

Andai Randiska masih ada, mungkin mereka akan menjadi keluarga paling harmonis. Ah, sayang sekali ... Randiska meninggal tidak lama setelah ia merayakan ulangtahunnya yang ke-5.

Bila masih hidup, bocah manis itu kini sudah berusia enam belas tahun, dua tahun lebih muda dari Radit, dan tiga tahun lebih muda dari Andhika.

Rosalinda dan Prada, mereka memang sudah setengah baya, tetapi wajah mereka tampak awet muda. Anak pertama mereka sudah menginjak usia duapuluh lima tahun, dan mereka berdua juga sudah menginjak usia empatpuluh lima tahun. Mereka memang menikah di usia muda, dan memutuskan untuk mewarisi bisnis keluarga.

Kelima anak mereka harusnya bahagia hingga saat ini, tetapi si bungsu malah pergi dan tak kunjung kembali hingga sekarang.

"Mulai hari ini Papa dan Mama akan tinggal di sini, dengan kalian semua. Kami ingin memperbaiki hubungan keluarga kita yang sudah hampir putus. Rasanya memang tidak adil untuk kalian, kami memang tidak seharusnya melarikan diri dari rasa sakit. Randiska sudah tidak ada, tetapi kami masih memiliki empat anak yang lain, kalian butuh kasih sayang juga ... tidak selayaknya kami tinggal begitu saja."

Semuanya hening saat mereka mendengarkan penuturan Papa. Semuanya memang terkesan tidak adil, mereka pergi untuk menyembuhkan luka sendiri tanpa sadar bila luka lain akan timbul dari buah hati mereka yang lain pula.

"Dua jagoan Papa baru pulang?"

Andhika dan Radit membeku saat keduanya benar-benar menemukan orangtua mereka berada di sofa ruang keluarga, sedang berkumpul dengan kedua kakak perempuan mereka.

Keduanya hendak mengabaikan, tetapi mereka rindu dan benar-benar ingin bertegur sapa dengan orangtua sendiri. Tetapi, gengsi lebih tinggi, dan mereka memutuskan untuk diam saja.

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang