108 - Terlalu Cepat Berlalu

2.7K 393 152
                                    

Senin, 22 Januari 2024

Senin, 22 Januari 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dua tahun... tapi sampai sekarang, aku gak pernah lihat anakku sama sekali...."

Waktu terlalui begitu lama, tapi terasa sangat cepat saat kita mengingat kembali moment-moment ke belakang, entah indah atau malah suram. Ya, seperti yang Pasha alami saat ini, kalender sudah berganti... tapi hati dan jiwanya seolah terperangkap di masa lalu.

Semuanya masih sama, tak ada yang berubah kecuali keadaan tubuhnya yang semakin lama, semakin melemah. Waktu tiga tahun di sana hampir terlewati, menyisakan dua tahun terakhir... yang entah akan menjadi cerita bahagia, atau derita selamanya.

Pasha tak menyangka, ia mampu bertahan selama itu, sekuat itu... dengan alasan utama 'ia harus membayar hutang, dengan tujuan minimal... semua anggota keluarganya memberikan maaf'.

Sulit, sudah tak terhitung berbagai macam luka yang bersarang di tubuhnya. Kekerasan fisik dan mental yang tak usai, semuanya benar-benar menyulitkan... tak sedikitpun pemikiran mereka berubah, selamanya Pasha adalah sampah.

Tiga tahun menghadapi terjalnya hidup, membuat Pasha semakin kuat sekaligus rapuh dalam waktu bersamaan. Semenjak kehilangan anaknya, ia sudah tak menangis lagi... kecuali bila bertemu Andhika dan Radit.

Sulit, tak mampu menghapuskan kenangan pahit yang tersemat antara dirinya dengan dua kakak kandungnya itu. Terlalu dalam luka yang mereka berikan, terlalu sulit pula untuk Pasha melupakan.

Semuanya tetap tersemat, terkemas baik... menimbulkan sebuah dendam, yang dirinya sendiri tak tahu bagaimana cara melampiaskan dendam itu.

Pasha benci, bahkan... terlalu benci pada mereka berdua.

Semua hanya tentang keegoisan mereka, andaikan mereka mau mengalah dengan perasaan masing-masing... tentunya semua ini tak akan terjadi. Ya, keluarganya akan tetap utuh... baik-baik saja, dan tentunya bahagia.

"Tinggal tulang...."

Pasha terkekeh, melihat ke arah tangannya, mengejeknya.

Di rumah mewah itu, Pasha benar-benar kekurangan gizi, sakit menahun yang ia rasa juga semakin parah, dan mereka tak sekalipun berniat untuk mengobatinya.

Pasha sudah disakiti oleh berbagai pihak, mereka bahagia bila Pasha menderita. Terlampau bahagia, seolah mereka tak bisa mendapatkan kebahagiaan lain selain menyakitinya.

Ah, dua tahun lalu... saat ia bertemu dengan Dania di rumah tersebut. Ia kira, itu akan sedikit memberikan angin segar... harapan baru karena setidaknya Shintya mau mendengar apa yang dikatakan oleh sahabatnya sendiri. Kenyataan malah berbanding terbalik, mereka bertengkar hebat... hingga keduanya saling diam sampai saat ini.

Perkataan Dania kala itu, tak didengar sama sekali.

Alasan... Shintya terlalu percaya pada dua adik lelakinya yang jahat. Bersikukuh bila mereka tak mungkin melakukan pengkhianatan kepadanya.

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang