28 - Tipu Muslihat

3.4K 442 144
                                    

Happy Reading

Selasa, 29 Oktober 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selasa, 29 Oktober 2019

Pasha menatap Rankey lekat, tak mungkin... ia tak bisa mempercayai apa yang dikatakan oleh lelaki itu. Rankey selalu membohonginya dan membuat rencana sematang mungkin untuk menjebaknya.

Lalu, apakah yang ini juga jebakan?

Pasha takut.

"Enggak, enggak usah--"

"Tapi Lo suka sama gue kan?"

Rankey tidak berhenti sampai di sana, lelaki itu menarik bahu Pasha lalu menatap matanya dalam. Pasha harus percaya dengan apa yang dirinya katakan.

"Aku emang ada rasa, tapi aku gak pernah merasa perlu buat dapatkan Kakak. Jelasnya, kita beda kasta, dan sejak awal juga aku udah sadar posisi."

Rankey menggelengkan kepalanya, ia masih berusaha untuk meyakinkan Pasha, bila benar ada cinta di dalam hatinya.

"Gue gak suka sama Anya, dia manja... kekanak-kanakan, seenaknya. Gue suka sama Lo, Lo bisa imbangi gue, Lo bisa kontrol semua yang gue lakukan. Gue benci akui ini... tapi gue butuh Lo."

Pasha terkekeh, "butuh buat jadi budak nafsu kan? Kalau aku udah gak ada apa-apanya lagi, Kakak akan buang aku, terus kembali ke orang yang namanya Anya itu."

Rankey menggelengkan kepalanya cepat, "sama sekali gak pernah kepikiran buat hidup sama Anya. Dia teman gue waktu kecil, status kami hanya sebagai teman, dan gue gak mau punya hubungan sama orang lain."

Pasha tidak percaya, Rankey adalah pembual yang handal.

"Kenapa Lo gak percaya?"

Apa yang harus Pasha percayai? Apakah Rankey dapat dipercaya?

"Kalau gue mau sama Anya, gue udah sama dia sejak lama. Buktinya mana? Lo sendiri tahu kalau gue gak pernah jalin hubungan sama siapapun, kan? Lo sendiri tahu kalau Lo orang pertama yang gue rasain."

Itu tidak mungkin, Rankey memiliki perasaan kepadanya hanya berkemungkinan 0,01 persen. Daripada dengan Pasha yang penyakitan, lebih baik Rankey dengan yang lain saja.

"Maaf Kak, aku gak mau. Aku gak bisa, aku mau hidup tenang... aku mau bebas, aku mau kejar mimpi aku sendiri, aku mau perbaiki hidup demi masa depanku sendiri. Aku gak bisa percaya sama Kakak, Kakak terlalu sering bohong--"

Rankey menghela napas, ia tidak tahu harus mengatakan apa lagi. Lelaki itu hanya mengambil ponsel dari saku celananya, lalu menyerahkan benda itu pada Pasha.

"Lo boleh cek galeri atau riwayat telepon, atau chat gue sekalian. Kalau Lo nemu orang lain atau Anya, Lo bisa katakan gue bohong."

Pasha tak akan mengambil ponsel itu, ia merasa tidak memerlukannya.

"Kalau ada kesempatan... aku mau pindah sekolah, aku bakalan jual semua harta peninggalan Ibu, aku bakalan kasih semuanya ke Kakak, buat bayar hutang yang kemarin. Kalau masih kurang, aku bisa jual organ tubuh yang masih berfungsi.... Cuman itu yang aku bisa, kalau Kakak masih merasa kurang, boleh kok kalau mau pukul... mau pake aku habis-habisan seharian penuh, mau nyiksa aku pake benda keras, atau mau bunuh aku sekalian. Aku gak akan lawan atau tolak... asal, abis itu aku bebas."

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang