72 - Freedom?!!

3.7K 421 135
                                    

"Sakitnya di sebelah mana...."

Pasha tidak menjawab, karena ia tak mungkin mengatakan bila sekujur tubuhnya terasa sakit, rasa ngilu muncul di mana-mana. Wajah, kepala, perut, tangan, kaki... tubuhnya terasa hampir remuk.

Anya dan Pasha bisa mendengar suara pertengkaran Rankey dengan Mamanya. Mereka terlibat cekcok, dengan Rankey yang terdengar sangat marah.

"Ayo pelan-pelan...."

Anya membantu Pasha berdiri, selain sakit karena siksaan Rankey, atau sakit karena perbuatan Mamanya Rankey tadi, perempuan itu tahu bila Pasha merasakan sakit yang lain, ia masih ingat bila sebelumnya Pasha sempat dipakai oleh Rankey.

"Lo mau bawa Pasha kemana?!"

Rankey bergegas menuju ke arah mereka saat dirinya mendapati keduanya sudah berada di ambang pintu. Mamanya mengikuti di belakang, dengan wajah marah, dan ya... amarahnya itu tertuju pada Pasha.

"Gue gak nyangka, satu keluarga isinya setan semua! Gimana Lo bisa hidup tenang dengan keadaan dia yang begini. Lo bilang Lo cintanya sama Pasha kan, bukan sama gue... tapi kenapa Lo siksa dia?! Sekarang Lo minggir, jangan halangi jalan gue!"

"Bukan urusan Lo! Lo pergi dari sini, tinggalin dia!"

"Gak! Mendingan gue gak jadi nikah sama Lo! Sejahat-jahatnya gue, gue masih punya hati! Dan gue gak mungkin biarin dia ada di sini!"

Rankey tidak suka bila ucapannya di bantah, ia langsung menarik tangan Pasha dan mencoba menghempasnya dari Anya. Tapi Pasha memegang tangan perempuan itu dengan erat, sepertinya ia memilih untuk pergi.

"Lo lihat reaksi dia, kan?! Dia lebih pilih ikut gue daripada ada di sini! Gue gak habis pikir ya Key, bisa-bisanya Lo jadikan dia objek balas dendam, sementara yang salahnya itu bukan dia! Lo gila, sakit jiwa!"

"Anya, udah... lepasin dia, biar tante yang buang dia---"

"Tante Maya juga sama ternyata, saya kira kalian memang orang baik sebagaimana kelihatan dari luar. Ternyata saya salah ya tante, kalian sama saja!"

Rankey tidak peduli dengan perkara ia dicap jahat atau baik oleh perempuan itu, ia hanya tak mau Pasha dibawa pergi.

"Terserah Lo mau bilang apa, cepat lepasin dia!"

"Gak akan! Mendingan Lo minggir!"

Anya merangkul Pasha erat, tubuh yang lebih pendek dan sedikit lebih kurus darinya itu bergetar, sepertinya memang tak mau lagi berada di tempat itu. Pasha tak mungkin baik-baik saja, traumanya pasti besar, apalagi ia sudah diperlakukan tidak baik sejak beberapa tahun yang lalu.

"Gak usah ikut campur urusan gue! Atau Lo yang bakalan gue abisin!"

"Lo manusia atau bukan sih Key?! Setelah semua yang Lo lakuin ke dia, Lo masih mau dia ada di sini! Apalagi yang bakalan Lo lakuin? Lo bakalan bunuh dia?!"

"Oh, atau Lo yang mau gue bunuh?"

Mamanya Rankey segera menyela, Rankey benar-benar terlihat marah, lelaki itu akan meledak, terlebih ia sudah terlibat cekcok dengan Mamanya.

"Anya mendingan kamu pulang dulu---"

"Dan gak usah balik ke sini lagi".

Perempuan itu tertawa keras, "gue juga gak sudi datang ke sini lagi! Ayo Pasha---"

"Pergi tanpa Pasha! Lo ngerti maksud gue kan? Lo pergi dari sini, tapi gak usah bawa Pasha!"

"Key! Udah! Biarin Pasha pergi! Mama gak mau kalau kamu sama dia! Anya, sekarang pulang dulu ya... kalau emosi kalian udah reda, nanti tante ajak kamu shopping---"

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang