40 - Kebencian Mendalam

4.3K 373 41
                                    

Happy Reading

Rabu, 13 November 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rabu, 13 November 2019

"Dit! Mama masih di sekolah!!"

"Udah, biarin... kayak Lo gak pernah pukul dia aja, hahaha. Kalau udah lemas, kita pake lagi".

Andhika hanya mengangkat bahu, lelaki itu kemudian duduk sambil memerhatikan adiknya yang kini sedang menghajar Pasha, membabi buta.

Radit tampak sangat marah, wajahnya memerah, dengan emosi yang meletup-letup. Ia melampiaskan semuanya pada Pasha, hingga korbannya kini terkapar, dengan luka memar di mana-mana.

Rankey hanya menyaksikan, dengan sebatang rokok yang sedang ia hisap. Orangnya masih menunggu Radit untuk menyelesaikan urusannya sendiri, karena setelah ini ia memiliki niat yang lain.

"MATI LO ANJING!!"

Radit belum puas, kepalan tangannya mengenai tubuh Pasha secara bertubi-tubi. Lelaki itu tak mampu melawan, kedua tangannya terikat, kakinya sudah lemas bahkan hanya untuk berdiri.

Radit menonjok, menjambak, mencekik, bisa saja Radit menikam juga bila ada pisau digenggamannya. Bahkan Pasha tak mampu untuk menengadahkan wajah, sekedar menoleh ke arah mereka.

Kepalan tangan Radit semakin kuat, ia melepaskan bogem mentah itu tepat di dada Pasha, bogem kedua dilayangkan ke arah rahang, disusul oleh tendangan kakinya pada perut dan pinggang Pasha.

Itu benar-benar sakit, serius... saking sakitnya, Pasha hampir tak bisa merasakannya lagi.

Sepele, tetapi amat menjengkelkan bagi Radit. Ia menyaksikan sendiri Pasha sedang berbicara dengan Rosalinda, Mamanya. Memang tak terlalu akrab, tetapi Radit amat benci dengan interaksi semacam itu. Dulu, saat Mamanya Rankey masih baik pada Pasha, Rankey juga menceritakan bila Pasha senang mencari muka dan mencari perhatian, menyebabkan perhatian Mama Rankey teralihkan, bahkan terkesan lebih menyayangi Pasha daripada anak kandungnya sendiri.

Radit tidak mau itu terjadi padanya juga. Bertahun-tahun Mama dan Papanya tinggal di tempat lain, tak menyaksikan Radit dengan Andhika tumbuh remaja, mereka kembali dan berjanji untuk memperbaiki semuanya. Radit tidak mau, saat kebahagiaannya tiba, malah ada tikus kecil pengganggu, terlebih Pasha pernah mengatakan bila ia adalah Randiska, adiknya yang sudah lama mati.

"Lo marah kenapa sih Dit?"

Andhika yang sejak tadi hanya menyaksikan akhirnya bertanya, Radit menoleh sejenak tetapi tak menjawab pertanyaannya. Lelaki itu kembali melayangkan pukulan, wajah Pasha kembali dihantam keras... kini hidungnya berdarah, oh ya... Radit langsung mencekik Pasha saat ia sadar bila lelaki itu mulai bernapas melalui mulutnya.

Tadi, saat Mama mereka selesai memberikan motivasi di kelas, Pasha disuruh oleh Citra untuk mengantarkan Rosalinda ke ruang guru, ternyata Radit mengikutinya dan memasang telinga untuk mendengarkan percakapan mereka.

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang