CH 90 : Huh....

342 44 3
                                    

"Huh...." Aku menghela nafas.

"Kenapa dah? Perasaan akhir-akhir ini kamu kayak nggak tenang gitu?" Tanya Sylia.

"Aku memikirkan masa depan nanti, dan tugas baru ku." Kata ku.

"Masa depan ya... Aku tau itu memang berat. "Kata Sylia.

Seperti yang Sylia sebutkan, aku kalah, udah game over. Masalahnya nggak bisa retry seperti di game. Aku memang bisa respawn, tapi kalau misalkan Trissera itu lebih kuat dari gua ya percuma aja lah.

Yang ada baru Respawn langsung di geprek lagi gua. Nah itu yang sekarang ku pikirkan, sampe puyeng dah.

"Ayah... mau pergi lagi?" Kata Tomoe.

Dia terlihat sedih, di depan Tomoe aku harus bisa menyembunyikan beban pikiran ku.

"Iya, ayah tidak akan lama kok." Kata ku.

"Dua jam?" Tanya Tomoe.

"Dua hari, ayah akan kembali dalam dua hari. Tomoe tidak akan sendirian kok, ada kak Sylia dan yang lainnya disini." Kata Ku.

"..." Dia memeluk ku.

Aku mengelus-elus kepalanya.

"Percaya lah kepada ayah, ayah akan tepat waktu kok." Kata ku.

"Kapan kamu berangkat?" Tanya Sylia.

"Nanti malam, aku perlu menyiapkan beberapa hal terlebih dahulu." Kata ku.

"Ngapain?" Tanya Sylia.

"Beberapa hal sih, tapi mungkin aku sekarang nggak akan terlalu lama." Kata ku.

"Kata mu dua hari..." Kata Sylia.

"Aku akan menggunakan banyak mana kali ini, biar cepat." Kata ku.

"Emangnya kemarin, kamu nggak banyak ngabisin mana?" Tanya Sylia.

"Banyak sih, cuman kali ini lebih banyak lagi." Kata ku.

"Aku agak heran dah, kenapa sekarang kamu menurunkan penggunaan mana mu?" Tanya Sylia.

"Biar nanti di pertarungan ku dengan Trissera nggak abis mana, dan juga teknik terkuat ku membutuhkan mana yang sangat banyak, kurang dikit aja bisa bahaya loh." Kata ku.

"Sulit juga ya..." Kata Sylia.

"Iya, ditambah jarak serangan ku yang dekat, kalau dia bisa menghindari serangan ku bisa lama lagi untuk menlancarkan serangan kedua." Kata ku.

"Kecepatan dia sudah pasti tidak lambat, dan juga jangkauan serangannya luas, untuk membuatnya diam mungkin Shiro bisa membantu." Sambung ku.

Waktu menunjukkan pukul 15:23 dan aku tutup lebih awal hari ini. Shiro, David, dan Viona sedang menjalankan Quest. Yuuki dia jalan-jalan sendirian, bapaknya tidur. Sylvia sama Jeanne entah lagi ngapain dah. Orion-chan tidur, Orion-kun entah kemana dah orang itu.

"Aku ke kamar dulu bentar." Kata ku.

"Iya." Kata Sylia.

Tomoe masih memasang Raut wajah sedih, jadi pengen cepet-cepet menyelesaikan masalahku dah...

"Intip status dulu bentar..." Pikir ku.

Nama : Orion Ravindra
Ras : -
Level : -
Title :The Strongest Wibu, Barbar People, True Guardian.
Kekuatan: 2.995.000
Kecepatan:1.750.000
Ketahanan:2.100.000
MP:2.000.000.000 ± (0)

Skill:
-Sword Mastery (Max)
-Mana Detection (Max)
-Berserk mode(Max)
-Creation (Max)
-Dark release (Max)
-Light release (Max)
-Teaching (Lv. 8)
-Riding (Lv. 7)
-Twin Sword Art (Max)
-Nature Magic (???)
-Life Magic (???)

Skill Unik:
-Full Control Mana
-Counter
-Barrier
-Extreme Reinforcement
-Void
-God Eye

Skill pasif:
-Guardian Spirit
-Regeneration
-Guardian Revival

Daya tempur: -

Special Attack:
-Universe Judgement
-Cursed Spear : Decay Touch

"Mana ku masih banyak, jadi harusnya aman." Pikir ku.

"Dari dulu mana mu juga banyak, lu nya aja yang males pake." Kata Amon.

"Ya... Emang sih." Kata ku.

Untuk persiapan, seperti biasa saja... Aku membawa makanan, senjata dan untuk pakaian ku aku menggunakan jaket beserta celana hitam doang.

Aku membawa peralatan camping juga, Senjata ku... Aku membawa senjata terkuat ku. Yap Si Yura.

"Huh.... Buat senjata api lagi gitu?" Pikir ku.

"Terserah." Kata Amon.

Aku berpikir sejenak...

"Jangan deh, udah bawa Yura aku nggak perlu pake pistol lagi." Kata ku.

Tapi kalau teropong jarak jauh pasti bawa lah.

"Sekarang tinggal tunggu malam... Ngomong-ngomong tumben Itachi sulit dihubungi..." Pikir ku.

______
Bersambung
______


Kacauu







Adventure In Another World With Unique SkillsWhere stories live. Discover now