CH.73 Raja Peri ?

816 65 3
                                    

Masih Orion POV......

Aku yang hampir melepaskan serangan ku menuju penghalang itu, langsung mengarahkan serangan ku kebawah, sambil berusaha membatalkan serangan itu.

*Booom

Upaya ku untuk membatalkan serangan itu gagal, dan hanya bisa mengurangi dampak nya saja, sial emang.

“Uhuk... Uhuuk.... Sepatu ku rusak.” Kata ku.

Aku mulai mengibaskan tangan ku untuk membuat debu-debu dari efek serangan ku menghilang.

“Sylia Kamu nyasar juga?” Tanyaku, sambil menghampiri nya.

“Nggak, tapi kenapa kamu mau menghancurkan penghalang itu?” Tanya Sylia.

“Kalo gak di hancurkan gimana gua mau keluar? Teleport juga nggak bisa.” Jawabku dengan agak kesal.

Sementara itu, ada sesosok peri yang menghampiri Orion.

“Sangat jarang bisa bertemu dengan seorang guardian, nak apakah kamu adalah pahlawan dari dunia lain?” Tanya Peri itu.

Saat peri itu datang Sylia dan elf lainnya kaget, entah apa yang merasuki mereka sehingga bisa kaget seperti itu.

“Aku bukan pahlawan, namun guardian itu apaan?” Kata Ku.

Melihat ku berbicara dengan peri, Jeanne dan elf yang ada disana semakin kaget.
Peri itu semakin mendekatiku, dan tiba-tiba dia memukul ku dengan sangat keras.

“Eh?” Peri kebingungan

“Giliran ku kan?” Tanyaku.

Saat itu juga Jeanne memukul punggung ku kembali.

“Pengen cepat sembuh....” Gumam ku.

Peri itu kembali mengamati pedang ku.

“Pedang ini sangat kuat, bagaimana bisa tangan mu tidak hacur saat menggunakannya?” Tanya Peri itu.

“Mana saya tau, lagipula, kamu siapa?” Tanyaku.

“Aku adalah seorang raja peri, aku kemari karena tadi ada yang manusia yang menangkap peri, dan ternyata itu kamu toh.” Kata Peri itu.

“Oh, pulang ah.” Kata ku.

Aku memang sudah bingung mau ngapain lagi disini, lagi pula, aku lapar.

“Ayo balik.” Ajak ku kepada para elf tersebut.

“Gua kira ada apaan.” Kata Salah satu elf itu.

“Tapi untuk bisa menghancurkan...” Gumam salah satu elf itu.

Sementara itu aku bertanya kepada kakaknya Sylia.

“Apa mungkin kamu yang memindahkan ku kesini?” Tanya ku.

“Nggak, nanti Sylia marah kalau aku melakukan itu.” Jawabnya dengan kesal.

.

.

.

Kita sudah sampai rumah kakaknya Sylia, dan saat itu Sylia sedang memasak makanan, jadi di meja makan hanya ada Jeanne, aku, dan kakaknya Sylia.

Ngomong-ngomong namanya kakak Sylia itu Sylvia.

(Entah author sudah jelasin atau belum -_-)

“Ngomong-ngomong kenapa di hutan peri ada penghalang segala?” Tanya ku kepada Sylvia.

Dia hanya melirik ku sebentar, lalu memalingkan pandangannya.

"Apakah aku fuckboy?" Pikir ku

"Mungkin dia takut karena kamu Jamet, potong rambut sana!" Aku mendengar suara Ceres di pikiran ku.

Aku segera memakai kekuatan mata ku untuk bisa melihatnya.
"Yo WhatsApp mamang, kemana aja seharian gak muncul, aku kangen tau." Kata ku.

"Ada-ada saja kelakuan makhluk yang bersemayam di planet ke tiga dari tata Surya galaksi Bimasakti yang mempunyai satu satelit alam yang bernama bulan dan berlapis lima atmosfer dan 71% planetnya adalah lautan, dalam suatu negara maritim dengan 17.503 pulau yang berkoordinat 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT, yang dilewati garis ekuator dan hanya mempunyai dua musim dan mempunyai banyak gunung berapi aktif terbanyak di duni-." Aku memotong perkataan Ceres.

"SUDAH OY!  Huh, salju sudah mencair, aku tahu tugas ku kok." Kata Ku kepadanya

-------
Bersambung
-------

Vote thod, author gak enak badan, jadi sulit.


Adventure In Another World With Unique SkillsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang