CH.64 Perintah

870 81 3
                                    

Setelah kemarin aku makan-makan bersama Yuuki, Sylia, dan Fafnir, aku langsung mendatangi istana kerajaan Ressia.

Kali ini tidak ada penjaga istana yang mencegat ku karena mungkin raja sudah memberi tahu mereka bahwa aku akan datang.

Meski begitu ketika aku mulai memasuki istana, beberapa bangsawan memandangku dengan tatapan jijik, kek mereka tuh berpikir "Bagaimana Orang miskin itu bisa ada disini?"

Tapi karena memang aku beneran miskin, aku tidak menghiraukan tatapan mereka dan segera pergi menemui raja.

Tidak seperti di gerbang istana dimana aku langsung di persilahkan masuk, di ruangan takhta ini mereka menanyaiku apa tujuan ku kemari.

“Berhenti! apa tujuan mu kemari?” Kata salah seorang penjaga ruangan itu.

“Saya ingin meminta imbalan dari tugas yang raja berikan kemarin.” Aku berkata sambil tersenyum kecil.

“silahkan tunggu sebentar, saya akan membicarakan ini dengan raja terlebih dahulu.” penjaga yang mengucapkan itu segera masuk ke ruangan takhta.

Selang satu menit orang itu kembali dan membiarkanku masuk ke sana. Aku pun berjalan pelan-pelan mendekati raja tersebut.

Di sana hanya ada sang raja yang tengah membaca dokumen-dokumen dan putrinya yang sedang membatunya.

“Ara-ara ~ Orion-kun.” Kirina menggoda ku menggunakan skill charm.

“Maafkan aku Kirina, tapi aku kebal dengan skill pelet.” Kata ku sambil tersenyum Pepsodent.

Setelah itu si raja menyela kita berdua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah itu si raja menyela kita berdua.

“Hoho, kalian ingin di jodohkan ya?” Kata Areish sambil tertawa.

“Maaf saja ya, aku masih terlalu muda, dan juga mana duit ku?” Aku agak kesal dengan raja itu.

“Kirina ambil uangnya.” Kata Areish.

Setelah itu ia pergi selama beberapa menit. Aku dan Areish pun mengobrol tentang keluh kesah hidup, dan bagaimana kondisi kerajaan Ressia yang merupakan kerajaan terdekat ke kota benteng.

Kata Areish, dulu benteng itu pernah di tembus satu kali, dan kerajaan Ressia lah yang terkena dampak besar dari penyerangan itu, alhasil sekarang menjadi kerajaan dengan wilayah terkecil dan pasukan militer terlemah.

Setelah ia menceritakan itu, aku bertanya kenapa kerajaan elf gak ada, dan ia mulai menceritakan penyebab hancurkan kerajaan elf itu.

Sebelum kerajaan elf hancur kota benteng dan benteng gede itu masih menjadi sperma dengan kata lain belum lahir

kerajaan Elfheim merupakan kerajaan yang sangat kuat pada masanya kalah melawan gerombolan iblis, saat itu raja iblis ke 8 baru di angkat, dan ingin mencoba melakukan serangan ke benua ini, dan kerajaan elf lah yang jadi korban.

Meskipun tidak semua elf di bunuh, karena ada beberapa bangsawan dan rakyat biasa berhasil kabur dari sana. Setelah menghancurkan kerajaan itu, entah kenapa mereka tiba-tiba mundur.

Setelah Areish selesai bercerita, Kirina langsung memasuki ruangan takhta, dan memberikan uang itu kepada Orion.

Sambil kembali ke atas ia membisikan sesuatu.
“Nikah yuk...”

Aku bergidik kaget mendengar bisikan itu. Sementara itu ia hanya tersenyum kecil dengan wajah yang agak memerah.
Setelah itu aku langsung berpamitan kepada mereka dan kembali ke rumah.



.


.

Sesampainya di rumah aku memikirkan bisikan saythan tadi
Lalu aku berkata kepada diriku sendiri, “bercanda kali ah.”

Setelah itu aku langsung berbaring di kamarku dan tertidur.

--------------
Setelah itu aku membuka mataku dan entah mengapa aku berada di ruangan putih.

Setelah itu seseorang meniup telinga ku. Aku pun kaget dan menendang ke arah samping.

Aku pun mulai melihat dia secara perlahan-lahan dan ada oppainya.

“Tenang dulu oke, aku disini hanya ingin meminta tolong.” ucap perempuan itu.

“Siapa kau?” Tanya ku yang tentu saja kebingungan.

“Aku adalah Dewi bumi, dengan kata lain aku sangat menyukai tumbuhan dan kehidupan.” Kata dia.

“Jadi apa permintaan mu?” Kata ku.

“Tolong selamatkan beberapa manusia di luar benteng, dan aku akan memberikan mu berkah ku.” Kata Si Dewi itu.


Aku merasa kalau berkah itu sesuatu yang menguntungkan, dan langsung menerima itu.

“Untuk waktunya kamu bisa mulai pergi setelah musim dingin selesai.” kata nya.

Setelah itu aku tiba-tiba terbangun, dan waktu menunjukan pukul 21:00.
Karena waktu aku pergi ke istana itu sudah sore.

“Tapi kenapa mereka tidak membangunkan ku untuk makan malam ya?” Ucap ku sambil pergi ke kamar, dan melihat Sylia dan Yuuki tidur di sofa.

“Kurasa aku akan jalan-jalan ke hutan saja lah.” Kata ku.

-----------
Bersambung
-----------

Terima kasih buat Lo semua yang sudah meluangkan waktu membaca cerita ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terima kasih buat Lo semua yang sudah meluangkan waktu membaca cerita ini.

Mohon maaf bila ada kesalahan pengetikan.

Adventure In Another World With Unique SkillsWhere stories live. Discover now