CH.88 Hari-hari santai

413 48 34
                                    

"Ayah.... Bangun.... Sudah pagi lho...." Aku mendengar suara anak kecil.

"Nanti.... Aduh.." Aku jelas jarang bangun pagi, jadi ketika di bangunkan seperti ini akan merasa sedikit pusing.

"Tomoe ya..." Aku membuka mata ku dengan paksa, karena takut menjadi contoh yang tidak baik bagi Tomoe.

Aku nggak mau dia jadi semalas diri ku.

Aku melihat jam, sekarang waktu menunjukkan pukul 06:30.

"Anak baik." Aku mengelus kepala Tomoe, dan dia tertawa kecil.

"Anjeng imut!!" Amon tiba-tiba teriak di pikiran ku.

"Jelas." Kata ku.

Ya.... Beginilah hari-hari ku, selama musim semi, aku kebanyakan mengurus Tomoe.
Aku berusaha menahan kata-kata mutiara ku agar tidak keluar. Apalagi si goblok Dapit yang sering mancing-mancing gua buat ngeluarin kata-kata mutiara ku.

Aku keluar dari kamar ku, dan disana ada Sylia dan yang lainnya seperti biasa.

"Orion kamu ini.... Benar-benar sudah jadi Ayah beneran." Kata Shiro.

Dia jelas-jelas lumayan heran, karena kadar Barbar ku berkurang jauh.

"Iya, hahaha." Aku tertawa kecil.

"Eh, aku belum cuci muka." Sambung ku.

Aku kembali ke kamar ku dan mencuci muka ku, setelah itu kembali lagi ke meja makan.

"Sylvia mana?" Tanya ku.

"Dia keluar bentar." Kata Sylia.

"Shiro." Kata ku.

"Apa?" Jawab dia.

"Aku berpikiran untuk membuka Warung di lantai bawah, aku bosan nggak ada kerjaan lain." Kata ku.

"Hmm..... Ide bagus sih, modal kamu pasti ada, cuman kita paling harus beres-beres deh." Kata Shiro.

"Beres-beres mah gampang, nanti udah beres sarapan aku akan langsung membereskannya." Kata ku.

Aku dari dulu niat buka Tempat makan, cuman baru kesampaian sekarang.
Soalnya lantai paling bawah itu benar-benar nggak kepake, ngomong-ngomong rumahku juga sudah nambah kamar, jadi Orion-chan dan Orion-kun sudah punya kamar sendiri.

Yah.... Rumahku ini bentuknya lebih ke vertikal, lantai bawah juga sudah sedikit di perluas. Sebelum memperluas nya aku meminta izin dulu ke Areish.

"Huh.... Tomoe, kamu sudah mandi?" Tanya ku.

"Sudah kok, Ayah yang belum." Kata Tomoe.

"Ayah akan mandi ketika beres-beres dibawah nanti selesai." Kata ku.

Setelah itu aku sarapan seperti biasa dan setelah selesai, aku mulai bekerja.

"Hmm..... Tomoe, jangan sentuh senjata yang ada disini." Kata ku.

"Ayah sudah sering berbicara seperti itu lho, Tomoe jadi penasaran senjata-senjata ini apakah sangat berbahaya?" Tanya Tomoe dengan muka polosnya.

"Senjata-senjata disini jelas sangat berbahaya, sekali sentuh saja bisa mengakibatkan nyawa seseorang melayang, itu lah alasan kenapa kamu tidak boleh memasuki gudang dan menyentuh senjata yang ada di lantai bawah, Paman David aja nggak berani lho." Kata Ku.

"Begitu ya!" Dia terlihat puas.

"Iya."

Aku jadi kepikiran sesuatu, aku kan bisa pindah ke dimensi buatanku, kenapa senjata-senjata ku nggak disimpan disana saja.

Setelah itu aku segera memindahkan seluruh senjata yang tersisa di lantai bawah kegudang, dan memindahkannya ke Green Place.

"Huh..... Sudah lama sekali...." Aku baru kesini lagi.

Setelah itu aku kembali kerumah, lalu membuat beberapa kayu dan mengubahnya menjadi meja tempat memesan sesuatu. Aku membuat beberapa meja dan kursi untuk makan saja.

Singkat cerita setelah sekitar 4-5 jam, aku sudah selesai membuat dapur baru, dan semuanya. Tinggal sisa bumbu saja, yang akan ku beli  secara online lewat HP ku.

"Hmm.... Menu masakannya apa aja ya? Ada saran nggak?" Tanya ku pada Shiro.

"Hmm.... Ayam Goyeng, bubur, kupat tahu, es kelapa, apa lagi ya..." Shiro juga bingung.

"Ngomong-ngomong yang masak siapa?" Tanya Shiro.

"Aku, kalo nggak Sylia, ya.... Ngajarin kamu masak pasti gampang sih." Kata ku.

"Peralatan di dapur lantai atas, akan sama dengan yang disini, jadi ya.... Soal peralatan mah gampang, tinggal sekarang mikirin menu makanan saja." Pikir ku.

"Iya sih, dengan aku sudah agak terbiasa dengan alat-alat aneh mu." Kata Sylia.

"Ayah.... Senjata-senjata tadi kok hilang?" Tanya Tomoe.

"Ayah memindahkannya ke tempat yang jauh, soalnya kalau disimpan disini agak berbahaya." Kata Ku.

"Hmm.... Kamu nggak menteleport nya kan?" Kata Sylia.

"Aku menteleport nya cuman, ke dimensi punya ku." Kata ku.

"Oh.... Kalau begitu nggak apa-apa." Kata Sylia.

"Soal bumbu dan bahan santai aja, dah aku mau mandi, Tomoe juga mandi nanti sama Sylia atau Shiro." Kata ku.

"Aku harus mandi?" Tanya Sylia.

"Kamu penuh bekas debu, dan sedikit berkeringat, lebih baik mandi saja." Kata ku.

Setelah beberapa saat....

"Huh.... Capek juga ya.... Padahal Stamina ku gede." Gumam ku.

"Kelamaan nolep sih, kali-kali gelud kek." Kata Amon.

"Males." Kata ku.

Aku searching di toko online, dan membeli semua bumbu mulai dari garam sampai rempah-rempah. Tidak lupa, aku juga membeli nasi, daging sapi, ayam dll.

"Kita tunggu besok aja sampainya, terus setelah itu kita buka google.... dan ngajarin Sylia resepnya." Pikir ku.

Aku agak tau tentang masak-masakan karena nonton YouTube juri MasterChef.

(Selama Time skip, si Orion nonton acara masak-masakan kayak gitu.)

"Huh.... Semoga aja lancar." Kata ku.

-----
Bersambung
-----

Agak lupa buat up cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agak lupa buat up cerita ini.

Btw jangan lupa Vote dan maap bila ada yang typo.

Adventure In Another World With Unique SkillsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang