CH.44 Balik

1.4K 137 5
                                    

Naga itu berusaha melepaskan diri dari rantai punya Orion.

“Daging naga enak gak?” Tanya Orion kepada Viona.

“Gak tau.” Jawab Viona.

"Cara pakai skill di pedang ini gimana bro?" Orion bertanya kepada raja iblis.

"Sama kayak pedang hitam kamu." Jawab si raja iblis.

Setelah itu Orion memusatkan mana yang agak banyak ke pedangnya, dan pedang itu mengeluarkan cahaya yang semakin banyak.
Naga itu tidak mau kalah, ia juga menyerap mana di sekitarnya dan bersiap untuk menembakan api dari mulutnya.

"Njir, panasnya nyampe sini." Pikir Orion

Naga itu mulai menyerang dengan skillnya.

“[Dragon Breath]!” Naga itu bersuara berat.

Tanpa basa-basi lagi Orion langsung menyerang naga itu menggunakan pedang cahayanya.

“[Excalibur KW]!!!” Teriak Orion.

Serangan itu menghasilkan sebuah gelombang cahaya yang membentuk laser.

Kedua serangan itu saling beradu, sehingga menghasilkan sebuah tekanan angin yang sangat kuat. Naga itu terlihat kesusahan menahan serangan Orion.

Selang beberapa menit naga itu kehabisan tenaganya dan terkena serangan Orion.
Tangan si naga patah, dan tubuhnya terbawa oleh serangan itu.

Setelah agak jauh serangan itu meledak dan menghasilkan gelombang kejut yang sangat kuat. Gelombang itu terasa sampai Rumah Orion.

“Mana ku hampir habis.” Gumam Orion.

Viona menghampiri Orion dan bertanya kepadanya.
“Setelah ini apa yang akan kita lakukan?”

“Aku akan pulang, huh..... Kita dari pagi belum makan, ini sudah tengah hari.” Jawab Orion.

“Sejujurnya saat ini kamu sudah setara dengan petualang tingkat tinggi, jadi meskipun kamu tidak mengikuti aku lagi, kamu sudah bisa membela diri, tapi kusarankan untuk masuk akademi sihir, karena kebanyakan sihir milikku memakan mana yang banyak. ” Sambung Orion.

“Baiklah, aku akan masuk akademi tapi gimana bayarnya ya?” Tanya Viona.

“Bekerja saja di tempat ku, atau kamu bisa jadi petualang.” Jawab Orion

Orion teringat kembali dengan si putri kucing dari kerajaan demi human.

"Sial, aku harus pergi kembali." Keluh Orion.

“Baiklah!” Ucap Viona dengan semangat.

Yap, Orion ingin membuka toko pedang, tapi belum kesampaian.

Setelah itu mereka kembali ke rumah Orion, dan di sana sudah ada Sylia dan Yuuki yang sedang makan. Sebelum masuk Orion sudah membuka topengnya.

“Woi, kalian makan tanpa ku!” Protes Orion.

“Tenang saja, Ini adalah Kari dengan Cabai terpedas di negara ini hah... hah....” Sylia berkata dengan muka berkeringat, dan sepertinya itu sangat pedas.

“Oh iya, ini adalah murid ku, namanya Viona.” Kata Orion

“N-Namaku Viona, mohon bantuannya!”

“Oh iya, sebelum makan aku akan mandi dulu, sisakan sebagian, dan juga KALIAN TIDAK LUPA BERSIH-BERSIH KAN?” Orion berkata dengan aura intimidasinya.

“T-Tidak, kita Selalu bersih-bersih, ya kan Yuuki.” Kata Sylia.

“Ya, ngomong-ngomong aku mencium bau naga dari tubuh mu, apa yang sudah kamu lakukan?” Tanya Yuuki.

“Aku..... Ingin turun mesin, jadi nanti saja.” Orion melepaskan jubahnya dan langsung pergi ke kamar mandi.

(Turun mesin = Mengeluarkan ***)

Beberapa saat kemudian.

*Gbraak

Si kucing putih(Rina) datang, dan menanyakan dimana Orion berada.
“Ada Orion?” Rina mengatakan itu dengan nada Aqua.

“Tunggu dia lagi mandi.” Kata Yuuki.

Mereka berempat mulai mengobrol tentang banyak hal, mulai dari tempat lahir, sampai pengalaman terburuk.

Selang beberapa menit, teman-teman Orion datang. Itu membuat rumah Orion menjadi sangat ramai.

------------
Bersambung.
------------
Hohoho

Halo mentemen, gimana puasa kalian? Lanjay.

Buat teman-teman kita yang sedang mudik lebaran, ane do'a kan semoga sampai tujuan dengan selamat. Amin.

Jangan Lupa Vote dan Komen.

Up hari Rabu/Kamis.
Tidak Janji :v

Adventure In Another World With Unique SkillsWhere stories live. Discover now