CCISG : 12. The Arrival of Brother in Law

2.2K 122 1
                                    

Apakah hanya dengan terpaksa kamu melakukan ini?

-Hanan Algazali

❤❤

Hari ketiga Devina, Hanan dan Nadya menempati rumah mewah tersebut, Devina terpaksa harus tidur sekamar dan seranjang dengan lelaki yang sudah mengubah statusnya.

Hanan tengah menikmati angin malam dengan secangkir coklat panas di balkon kamarnya Sedangkan Devina tengah mempersiapkan seragam sekolahnya dan Hanan.

"Hanan, ini dasi lo kemana?" Teriak Devina dari dalam kamar.

Hanan yang mendengar teriakkan Devina menyeringitkan keningnya heran, menghampiri Devina tengah sibuk mencari benda yang diteriakinya tadi.

Devina lagi ngapain? kenapa nanya dasi gue dimana? - Batin Hanan.

"Dev ngapain?" Tanya Hanan setelah sampai di samping Devina.

"Ini lagi kenapa berantakkan?"Tanya Hanam sekali lagi.

"Gara - gara lo!" Sergah Devina.

"Gue?" Beonya.

"Dasi lo mana sih, bukannya sepaket sama seragam yang dikasih bunda ke lo?"

Besok hari pertama Hanan menginjakkan kakinya disekolah tempat Devina menuntut ilmu, Devina mempersiapkan apasaja yang diperlukan untuk sekolah mereka besok.

"Dev? kamu mau bantu siapin baju aku?" Tanya Hanan senyum diwajahnya.

"Hmm, Dimana?"

"Makasih, itu di laci lemari sebelah kanan." Jawab Hanan girang.

Tanpa menjawab ucapan Hana, Devina berjalan kearah lemari yang dimaksud Hanan.

"Nih, seragam lo udah gue siapin sekalian tas lo udah lengkap isinya, gue mau tidur!" Devina menunjuk barang apa saja yang diucapkannya tadi.

"Nan?" Panggil Devina sebelum meniduri tubuhnya, Hanan membalikan tubuhnya melihat Devina.

"Jangan berpikir yang bukan - bukan, gue bantuin lo karna ini tugas gue sebagai istri lo! jadi lo jangan berharap terlalu jauh atas apa yang gue lakuin!" Setelah mengucapkan kata tersebut Devina menarik selimut menutup badannya sampe dadanya lalu menutup matanya untuk memasuki alam mimpi.

Hanan yang mendengar penuturan Devina terhadapnya hanya tersenyum getir, dia sangka Devina sudah menerimanya sebagai suaminya tetapi yang dilakukan Devina hanya sebatas tanggung jawabnya sebagai seorang istri.

Dia melangkahkan kakinya kembali kearah balkon untuk menenangkan pikirannya.

Kenapa Devina tidak bisa menerimanya padahal Hanan tulus mencintai Devina.

pertanyaan ini selalu berputar putar diotaknya seperti kaset rusak. Padahal pernikahan mereka sudah menginjak 2 minggu lebih tetapi apa yang didapatkannya? tidak ada hanya kehampaan yang menghampirinya.

Ting tong ting tong

Tiba-tiba ada yang memencet bel rumahnya, Hanan bertanya siapa yang bertamu pada jam segini, walai malam masih belum terlalu larut.

Hanan melangkahkan kakinya menuju pintu keluar dari kamarnya, "Eh Nanad? siapa yang dateng?" Ucap Hanan melihat Nadya berjalan kearah jenjang.

"Hy ka Hanan, nggak tau, kalau gitu aku aja yang buka pintunya kakak masuk lagi aja!" Hanan mengiyakan perkataan Nadya, Hanan kembali masuk kekamarnya.

Nadya membuka pintu utama rumah tersebut dan melihat seorang pria dengan jaket hitam dan celana hitam berserta topi hitam dikepalanya menunduk menatap ponselnya.

COWOK CULUN ITU SUAMI GUE!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang