^-^*^-^
"Esteve!" panggil Michel.
Tetapi sosok itu tidak menghiraukan dan tetap melangkah masuk menuju kamar miliknya.
Langkah Michaela juga tidak berhenti. Ia ikut masuk ke ruang pribadi laki-laki itu.
"Esteve! Dengarkan aku!" serunya.
Ketika langkah Esteve berhenti, Michel memulai ceritanya. "Kak El hanya mengajakku berjalan-jalan di taman kota untuk menghibur–,"
"Aku tidak akan pernah bisa seperti Eldric."
"Apa?" tanya Michel tidak mengerti.
Esteve berbalik. Ia berjalan mendekati Michel. Lalu tangannya menyusuri tulang pipi Sang Gadis. "Aku tidak bisa memberikanmu perhatian seperti dia dan itu membuatku takut."
"Esteve aku–,"
Tetapi Esteve tidak memberi Michel kesempatan untuk mengatakan apapun. "Untuk menunjukkan rasa khawatir pun, aku sangat payah. Dan kau selalu merasa aku tidak perduli dengan apa yang terjadi denganmu," potongnya.
Demi Tuhan, Michel tidak.
Iya, Michel terkadang merasa seperti itu. Tetapi itu sama sekali tidak melunturkan perasaannya pada Esteve.
"Kau bahkan dengan mudahnya menceritakan peristiwa malam itu pada yang lain. Sedangkan–,"
Mulut Esteve kembali mengatup. Perkataannya menggantung begitu saja. Jemari sosok itu juga tidak lagi membelai wajah Michel.
"Apa kau pernah menyesal karena harus terjerat denganku selamanya?"
... Selanjutnya telah tersedia di KaryaKarsa @kyutsgirl
^-^*^-^
Greet me on ig : @realjoee_
أنت تقرأ
My Cold Vampire (END)
مصاصي الدماءMichaela sangat mencintai kehidupan normal sebagai salah satu gadis remaja di London. Ia selalu bersyukur untuk kedua orangtua yang membesarkannya penuh kasih sayang dan juga kehadiran Sang Sahabat yang selalu setia. Meskipun tidak memiliki kisah pe...
