Chapter Seventeen -Good Night-

44K 3.9K 237
                                    

^-^×^-^

Tanpa berpikir ulang, Michel lekas mengangkat panggilan video tersebut.

"Hai Michel!" sapa Sang Penelepon secara bersamaan. Sejenak, mereka tampak saling mendorong agar bisa masuk ke dalam frame.

"Hai Kak," jawab Michel kepada empat makhluk tampan di sana.

"Aku rindu sekali padamu," cerita Urien dengan nada sedih.

"Aku juga ingin sekali memelukmu Michel," sambung Ireneo semangat.

Mendengar itu, Michel dan Eldric sontak tertawa. Namun ketiga lelaki yang berada di layar justru memberi tatapan peringatan pada Ireneo.

"Bagaimana kabarmu Michel?" tanya Alaric.

"Kau sudah sembuh?" tambah Obelix lagi.

"Better. Ngomong-ngomong, kapan kalian akan kembali?"

"Mungkin beberapa hari lagi," jawab Alaric.

"Aku juga ingin segera pulang. Di sini tidak seru," keluh Obelix.

Mendengar perkataan Si Bungsu, senyum Michel kian mengembang. "Cepatlah kembali. Aku juga sudah merindukan kalian," balasnya.

"Ngomong-ngomong, siapa saja yang termasuk dalam kata kalian itu?" tanya Ireneo meminta penjelasan.

Setelah menangkap tujuan saudaranya, Urien lekas menimpali, "coba sebutkan satu per satu."

Tentu saja mereka ingin mendengar Michel mengatakan secara terang-terangan bahwa gadis itu merindukan Esteve.

"Off course kalian berempat, Mama, Papa, Mansion— emm."

"Mansion masih ada di kota yang sama denganmu. Kau tidak perlu merindukannya," potong Ireneo.

"Ya. Tetapi suasananya sangat berbeda tanpa kalian."

"By the way Michel, sepertinya ada satu nama yang tidak—,"

"Kak, lihat!" seru Michel berusaha mengalihkan pembicaraan. Bersamaan dengan itu, ia menunjukkan pemandangan indah di depannya melalui kamera. "Cool, right?"

"WHAT THE HELL MICHEL?!" balas Walcott bersaudara dengan panik.

"Kau sedang ada dimana?!" sambar Obelix lagi.

"Itu hutan, bukan?!"

Kemudian Urien bergumam, "tetapi seperti tidak asing. Apa itu rumah pohon kita?"

"Tunggu, bagaimana kau bisa sampai disana?" tanya Alaric. Si Sulung Walcott yang selalu tenang saja seketika menjadi cemas.

"Ini bahaya! Ayo kita segera pulang!" ajak Ireneo pada saudara-saudaranya.

Berbalik, sekarang malah Michel yang dilanda kepanikan.

Hell! Yang benar saja! Tidak mungkin mereka mendadak pulang karena Michel.

"No. Tidak perlu. Aku tidak sendirian di sini. Aku bersama Kak Eldric." Lalu Michel menggeser smartphone-nya agar bisa menampilkan wajah Eldric.

"Hai!" sapa lelaki itu.

"Mengapa kalian bisa bersama?" tanya Urien.

"Aku akan membunuhmu jika terjadi apa-apa dengannya," ancam Obelix tanpa memberi Eldric kesempatan untuk berbicara.

Berbeda dengan reaksi yang lain, Alaric justru sudah lebih tenang dan hanya memberi pesan pada Eldric agar tidak pulang larut malam.

Lalu Ireneo kembali mengulang pertanyaan Urien. "Sebentar, bagaimana kalian bisa bersama?"

My Cold Vampire (END)Where stories live. Discover now