Side Story (4)

8.4K 1.2K 232
                                    

20200901
Dalam rangka merayakan Bonon yang jadi pilot beneran.

"Mom, kenapa Papi seperti itu?"

"Hm, mwoya? Apa maksudmu?"

"Masa Scarlett tidak boleh Andrew pegang, katanya bukan muhrim."

...

......

"CHOI HANSOL!!"

Apa lagi reaksi yang diharapkan dari seorang pria di sana kecuali tawa puas melihat wajah blank putranya?

Vernon benar-benar tidak habis pikir, kenapa Andrew memiliki sifat kelewat polos seperti seseorang yang ia kenal.

Sial, buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya.

"Tidak ya, pangeran. Mana ada kakak yang tidak boleh pegang adiknya? Jangan dengarkan papi. Dia capek baru pulang, jadi begitu."

"Cih. Hansu oppa tukang ngadu."

"Papi tukang bohong. Cih."

"..fuck."

"Hansol Vernon Chwe, bukankah lebih baik kamu masuk ke kamar? Istirahat, tidur.. Bangun lagi minggu depan lalu kembali bekerja, okay?"

"Kamu nyuruh aku tidur atau latihan meninggal?"

"Tidur, sayang."

"Tidurin."

...

.....

"Mami berat, pi. Gimana sih, masa minta ditidurin."

Sepertinya nasihat Andrew tidak didengar. Vernon sibuk menghindari pukulan Seungkwan dengan berlari ke segala arah. Meninggalkan putri mereka yang sibuk menggigiti mainan karet kini merangkak sendirian ke arah sang kakak.

Tentu saja putra Chwe di sana tidak ambil pusing dengan keadaan. Malah meladeni si adik manis yang minta perhatian.

"Hello, Scarlett. What'cha doin'?"

"Ah, you want some snacks?"

"No don't, cutie pie~"

Suara halus serta sentuhan lembut Andrew berhasil membuat bayi bermata bulat itu tertawa tanpa suara. Tangannya lantas terangkat, ajakan untuk dipeluk menjadi satu-satunya yang Andrew pahami.

Namun setelah beberapa saat, terdengar suara kantuk khas orang menguap. Sang kakak menoleh, tak berkutik kala mendapati sang adik sibuk menyamankan diri di bahunya.

"Oh my gosh.
She's going to sleep.."

"Mom...?"

Tidak ada respon.

Alis Andrew terangkat. Bingung kenapa sekarang tidak ada orang di sekitar.

Baru saja mau diteriaki lagi, tapi sebuah suara yang terdengar samar terus saling sahut menyahut dari dalam kamar orang tuanya.

Lama Andrew terdiam, sebelum akhirnya berdecak kesal.

Yap. Sudah tidak ada harapan lagi untuk maminya keluar kamar kalau sudah dikunci sang suami begitu.

Makanya Andrew pasrah. Ia hanya merebahkan diri di atas karpet secara hati-hati. Tidak ingin membangunkan adik perempuannya sama sekali kemudian ikut memejamkan mata. Dalam hati berharap kalau tengah malam nanti atau bahkan besok pagi, dirinya dan Scarlett sudah berada di atas kasur milik masing-masing.

--

"Aw, anak-anak mami tidur berdua hiks Bononie, ambil handphone cepat!"

"Mereka kaya anak terlantar ya, Boo."

✓And Drew The Destiny [VerKwan BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang