Kenal

12.4K 1.8K 463
                                    

Siapa yang jatuh cinta duluan?

Sepertinya, semua berawal di musim panas sekitar 20 tahun yang lalu.

--

"Jadi nuna sekolah disini, hng.."

Bukan maksud ingin mengendap-ngendap kok, Seungkwan cuma penasaran seperti apa sekolah yang katanya menyenangkan itu. Well, kakaknya memang terlampau telat masuk sekolah.. tapi otak cerdasnya terlalu sayang untuk disia-siakan pemerintah. Makanya wanita cantik itu mendapat beasiswa, bersekolah di tempat keren seperti ini dan berhak menduduki kelas di atas umurnya.

Umur 10 tahun, tapi kelas 6 sd. Sepintar itu sang nuna.

"Andai Kwanie pintar, mungkin Kwanie bisa pakai seragam juga ya.." ucap bocah berusia 8 tahun tersebut.

Cih, mana bisa seperti nuna kan kalau baca tulis saja Seungkwan masih suka bingung.

Suara bel tiba-tiba terdengar. Seungkwan terlonjak kaget, refleks bersembunyi di tembok dekat gerbang.

Semua siswa berhamburan keluar. Tawa riang khas anak sekolahan menjadi puncak iri dengki Seungkwan yang diam-diam memerhatikan. Tas warna-warni, seragam bersih, sepatu hitam..

Seungkwan ingin mencobanya barang sekali.

"Eunsoo yaaaaaa"

Oh, itu nama kakaknya. Seungkwan lantas menoleh, menatap segerombolan wanita menghampiri sang nuna yang berjalan sambil memeluk buku-
Karena tidak punya tas.

"Ah, nuna punya banyak teman ya.."

Brak.

Ya, semua buku di tangan Eunsoo jatuh ke tanah. Oleh salah seorang wanita dari gerombolan tadi.

Seungkwan terbelalak. Tangannya mencengkram erat pinggiran tembok karena syok.

"Pfft.. Makanya pakai tas, dasar miskin!"

"Ahahaaa Booooo boooo"

Nunanya yang diejek, tapi Seungkwan yang sakit hati.

Sesaat setelah kepergian wanita jahanam tersebut, ada satu laki-laki mendekat. Tingginya sama dengan sang nuna, tapi bocah itu malah merundukkan kepala. Lebih muda, kah?

"Pakai tasku saja."

"Huh?"

"Ambil."

Seungkwan...kenal dengan pria itu.

Karna saat dia merunduk guna memungut buku-buku sang nuna, Seungkwan dapat melihat dengan jelas manik indah yang sangat ia hafal.

"Pangeran..."

"Hahaha kau lihat mukanya si miskin tadi? Pfft lucu ya."

Sayang fokus Seungkwan harus teralihkan karena suara cempreng yang baru saja melewatinya.

'Oh, ini yang tadi mengganggu nunaku.' batin namja kecil itu sambil menautkan kedua alis.

Lantas Seungkwan berbalik, mengekori yeoja tersebut dan tanpa aba-aba lagi mendorongnya dari belakang sekuat tenaga.

Jatuh, tentu. Bahkan terluka sampai ia harus mengaduh kesakitan.

"Yah! Siapa berani-beraninya-"

"Siapa kau, berani sekali ganggu nunaku?!"

Suara Seungkwan cukup untuk menghantarkan seisi sekolah berhenti dan menonton. Tapi ia tidak peduli. Kakinya mantap bergerak maju, walaupun setelah itu tamparan lah yang ia dapatkan.

"Dasar bocah-"

"Aish nenek sihir ini hobi sekali main tangan ya?! Mau kudorong lagi sampai jatuh huh?! Mau seluruh tubuhmu luka-luka?!"

✓And Drew The Destiny [VerKwan BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang