Langsung

11.3K 1.6K 306
                                    

Lalu?

Apa Seungkwan membenci Vernon setelahnya?

Ya. Sangat.

Jadi siapa yang jahat sebenarnya?

--

Kelebihan Seungkwan diantara manusia lainnya yaitu ia pandai berbohong.

Apalagi soal perasaan.

Namja manis itu bisa dengan mudahnya tersenyum saat sampai di rumah. Bersikap seperti tak pernah terjadi apa-apa padahal dadanya masih panas dan bercak air mata tentu saja disana.

Tidak ada yang tahu hubungannya dengan Vernon terputus begitu saja. Bahkan sang nuna hanya menganggapnya biasa.

Terus begitu tanpa kontak sama sekali. Walaupun kehidupnya perlahan membaik berkat nuna, tapi tidak dengan kekosongan dalam hati.

5 tahun tanpa Vernon, tanpa kabar burung sedikitpun.
Seungkwan menjalani hari sebagai satu-satunya anak laki-laki yang mengurus playgroup di tempat nunanya bekerja. Menyibukkan diri berusaha tak terlalu mengingat masa kelam.

"Nanti ada tamu. Kwanie pulangkan anak-anak lebih cepat ya. Beritau yang lain."

"Tamu? Tumben?"

"Um. Seorang donatur."

Tatapan Takjub terlihat dari mata Seungkwan kala menyadari kakaknya yang baru setahun memegang cabang lembaga pendidikan kecil ini bisa mendapat suntikan dana dari orang luar. Pantas saja wanita itu lulus kuliah di umur muda. Mendapat tawaran sekolah lagi di luar negri dan bekerja di perusahaan besar.

Sayang semua itu ditolak karna nunanya sudah merasa cukup. Dan kini memilih bekerja seperti ini dibawah kepemimpinan guru besar yang paling ia hormati. Katanya.

Padahal Seungkwan tau. Eunsoo tak bisa lebih jauh lagi dari keluarga makanya menyudahi jalur pendidikan yang telah ditawarkan.

Well, tidak sia-sia. Orang hebat akan selalu hebat dimanapun mereka berada. Begitu kata Vernon, dulu.

Haha.

"Permisi."

"Ah, ne?"

Seungkwan terlalu sibuk melamun sampai tidak sadar ada seorang laki-laki yang menghampirinya.

"Itu..um, aku dari kamar kecil. Terus mau kembali ke ruang tamu dimana ya?"

"Aaah kau pasti tamunya ya?!"

"Aniyo. Aku cuma diseret Ayah supaya ikut."

"Kkkk~ yasudah ayo Kwanie antar."

"....Kwanie?"

"Um. Namaku Kwanie. Seungkwan."

"Ah, Dino kenal Kwanie hyung!"

Sekarang gantian Seungkwan yang melayangkan tatapan bingung. Namun belum sempat ditanya kembali, seseorang lagi-lagi muncul. Nafas terengah, alis menukik dan wajahnya sepucat tembok di belakang Seungkwan.

"Ah disini rupanya."

Suara itu. Walaupun sosoknya terhalang tubuh manusia bernama Dino, tapi Seungkwan langsung tau. Tanpa mendongakpun ia paham siapa yang melangkah masuk ke ruangan tempatnya duduk.

"Mwoya, Vernon hyung? Kau mencariku?"

"Aniyo."

"Yaish kirain sadar kalau adiknya tersesat!"

"Keluar. Belok kiri. Lurus sampai pintu ketiga di kanan."

Suaranya lebih berat. Dan dari bayangannya, Seungkwan tahu kalau namja ini bertambah tinggi. Sangat tinggi. Ia yakin.

✓And Drew The Destiny [VerKwan BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang