Ditakdirkan

10.9K 1.4K 190
                                    

"Sudah jangan cemberut."

"...."

"Yah."

"I'll go and tell mommy that u just splashed the water on my head."

"Aish wae?? Namanya juga mandi, harus disiram kepalanya.."

"I hate it!"

Ini nih yang Andrew tidak pernah suka kalau berduaan dengan papinya. Ia tidak pernah mengerti sang anak, sampai apa apa yang Andrew tidak sukai saja Vernon tak pernah tau.

Lagian kenapa sih mami harus menyuruh orang ini yang membantu Andrew mandi?! Mentang-mentang papi lagi di rumah, gitu?!

Masa bodo, pokoknya Andrew marah. Ia keluar dari bathtub, berniat mengadukan papinya pada sang mami karena tidak terima diguyur seperti tadi.

Padahal tubuhnya masih banyak sabun, tapi anak itu tidak peduli.

"Drew, kembali. Setidaknya bilas dulu."

"....."

"Andrew."

"....."

"Choi Hansu."

"Ish! Don't-"

"Don't call you 'Hansu'. I know."

"...papi sama mami sama saja.
Selalu panggil 'Hansu' kalau marah."

"You hate it?"

"Huh?"

"Your name. You hate it?"

"No..not like that.
Just-"

"It's okay. I know that feeling."

--

Kata siapa pernikahan adalah sebuah happy ending?
Ada banyak jalan berbatu setelah kau melewati fase pernikahan. Terlebih kalau kalian berdua kurang memahami satu sama lain. Mungkin bukan hanya batu, tapi juga pecahan kaca yang akan menjadi jalan kehidupan setelahnya.

Seperti yang Seungkwan alami di awal rumah tangganya.

"Kwanie cuma minta sosis...."

"Iya nanti aku beliin. Minum dulu susumu terus sarapan, arachi?"

"Mau sarapan pakai sosis.."

"Aish, Boo. Aku tidak punya waktu untuk turun ke supermarket lalu membeli kemauanmu sekarang! Kau tega menghentikan acara makanku hanya demi sebuah sosis?!"

"...."

"Makan saja yang ada. Nanti siang baru kubeli."

Genggaman si kecil pada sendok di tangannya langsung mengerat. Seungkwan mendengus, membanting sendoknya di meja makan sebelum berdiri dan pergi.

Memang salahnya sih punya permintaan kekanakkan begini di pagi hari.

Tapi kenapa Vernon sangat sangat tidak peka?

Istrinya baru saja kembali bernafsu makan setelah beberapa hari morning sick. Dan jenis makanan yang ia minta bukanlah tanpa alasan.

Anak mereka menginginkannya.

Bukan Seungkwan, tapi bayi di dalam tubuhnya yang sedang ingin makan.

"Kau mau tidur lagi?"

Tanya Vernon, mendapati Seungkwan menggenggam kenop pintu kamar mereka.

"Habiskan dulu susunya. Tidak kasihan dengan bayi kita, huh? Aku tau kau tidak mau makan, tapi dia-"

"Pfft mworago?"

✓And Drew The Destiny [VerKwan BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang