Ba...

12 3 2
                                    


“Anda hanya mengambil darah saja ‘kan…”

“Jangan ta... Tunggu, mukamu pucat sekali.” Perawat itu segera memberikan Nisya segelas
air.

“Jangan takut… Ini tidak sakit.”

“Ya… Terima kasih…”

Sesungguhnya Nisya tidak mengkhawatirkan jarum suntik atau apapun. Ia memikirkan
Siddi, pria jahannam yang merengut bibir seorang anak perempuan tanpa perasaan
berdosa.

“Ah iya.” Ujar Nisya.

“Hm?” Perawat itu menoleh.

“Tes apa yang aku kulakukan?”

Perawat itu tersenyum. “Tes DNA, kau tahu?”

Aku tidak bodoh, kakak perawat.

Tes DNA? Apa yang sedang ia rencanakan? Kalau ia ingin mebuktikan apakah aku adalah
anak yang ia cari, tes DNA bukanlah caranya…

Brak!

Perawat itu tersentak kaget karena ulah Nisya. “Hei, aku belum mulai.”

Nisya menoleh. “Maaf…”

Mustahil, pria itu pasti gila.

**

“PAK SID!” Nisya menghempas pintu ruang tunggu itu dengan kasar, beberapa pasien lain
menatapnya dengan horor.

Sementara Siddi mengernyitkan dahinya, tanda ia sangat tidak
suka tingkah laku Nisya.

Nisya tidak peduli, ia ingin meludahi dan memaki pria es itu.

“Kau ba…” Nisya menudingnya dengan penuh emosi. Siddi mengulurkan sebotol air.

“Minum, dan bicaralah dengan tenang.”

Nisya merampas botol air itu dari Siddi, lalu duduk dengan sungkan di sampingnya.

“Sekarang jelaskan kenapa anda membawaku kemari.”

Siddi menoleh. “Membuktikan hubungan darah.”

“Apa anda kerabatku?” Jika benar, bukankah ini terlalu keterlaluan?

“Lebih tepatnya.” Siddi mengambil jeda panjang untuk berpikir. “Aku ayahmu.”

“Anda memang tidak cocok menjadi pelawak.” Nisya meneguk airnya.

“Jika memang benar kita punya hubungan darah, anak yang kucari itu adalah ibumu.”
PFUT! Spontan air menyembur dari dalam mulutnya. Nisya membelalakkan matanya pada
Siddi.

“BAJ…” Siddi menatapnya dengan penuh ancaman, tiada habisnya gadis itu membuatnya
malu.

Tatapan itu membuat kalut, jangankan Nisya, Alden pun bahkan tunduk.

“Maksudku, bajuku basah.” Kata Nisya, mencoba mengeringkan tumpahan air yang mengenai badannya.

Draft Ver: Potrait (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang