Tali yang putus

2.7K 243 99
                                    

“ Aku hanya berharap yang terbaik untukmu jadi maaf jika aku memutus tali secara paksa tanpa memberitahumu lebih dulu. ”

❇Deon Kendrick Baylor

|*|
|*|
|*|

Cella tiba di depan gerbang rumahnya tepat saat langit mulai gelap. Ia turun dari boncengan Rav lalu memberikan senyum yang tampak dipaksakan pada Rav.

“ Makasih. Gue masuk. ” Rav mengangguk sebagai jawaban. Cowok itu menunggu Cella masuk hingga menghilang di balik pintu kemudian kembali melajukan motornya.

Saat Cella masuk ia dikejutkan oleh keadaan rumah yang berantakan. Sampah makanan ringan berserakan di sofa, gelas-gelas dan teko kotor tergeletak di atas meja dan yang paling parah adalah beberapa kertas folio penuh tulisan berserakan di atas lantai. Dahi Cella mengerut bingung sekaligus kesal.

Tanpa mengucapkan apa-apa cewek itu segera membereskan kekacauan di ruang tamu dan membawa semua ke dapur sebelum naik ke kamarnya. Sejujurnya Cella cukup heran dengan kondisi rumah hari ini karena tampak berantakan dan suram, tidak seperti biasanya yang meskipun mengandalkan cahaya dari jendela tidak akan sesuram dan sesunyi ini.

Cella melintasi kamar abangnya tanpa masalah seolah tak ada siapa pun di dalam sana membuat Cella makin merasa tidak wajar. Ia tidak langsung masuk ke kamarnya melainkan membuka pintu kamar Deon lebih dulu.

Gelap.

Cella nyaris berpikir kalau ia sedang bertamasya di rumah hantu kalau saja ia tidak ingat kakinya masih menapak lantai rumah dan belum pergi kemana pun sejak tiba di rumah. Tangan Cella meraba-raba saklar untuk menyalakan lampu dan tampaklah ruangan luas dengan satu set ranjang, lemari, meja belajar, dan karpet bulu berwarna hitam menghiasi lantai. Ia melihat ke sekitar dan tidak menemukan abangnya sama sekali. Cella pun masuk lebih dalam menuju kamar mandi dan mendengar suara gemericik air dari dalam.

Tok. Tok. Tok.

“ Bang? ”

Lama tak ada jawaban membuat Cella agak panik dan kembali mengetuk pintu.

“ Bang Deon? ”

“ Hm? ”

Cella mendesah lega mendengar sahutan dari dalam dan beranjak duduk di tepi ranjang menunggu abangnya selesai mandi. Cewek itu memainkan karpet bulu dengan kakinya lalu tertawa sendiri melihat gelombang kusut karpet karena ulahnya.

Cklek.

Deon keluar dengan kaos merah dan boxer lalu duduk di samping Cella. “ Ngapain? ” tanyanya sambil menatap adik kecilnya aneh.

“ Main sama karpet bulu. ” jawab Cella santai seolah itu wajar untuk gadis seumurannya dan terus memainkan karpet itu.

Deon menggelengkan kepalanya melihat tingkah ajaib Cella yang sudah tidak asing lagi baginya.

Cella melirik Deon yang agak termenung seperti tengah memikirkan sesuatu sehingga ia bersuara, “ Kenapa? Tadi ruang tamu berantakan. Ada berkas keluarga juga. Abang mau ngapain sih? ”

Kedengarannya nada yang Cella gunakan begitu acuh namun sebenarnya ada beberapa dugaan tersembunyi di balik pertanyaannya.

Hening melanda kedua kakak beradik itu. Cella masih asyik bermain meskipun pikirannya berkelana kemana-mana.

“ Mama sama Papa cerai. ”

Suara Deon pecah tapi tidak mengejutkan Cella. Cewek itu sudah menduganya dari awal dan hanya tersenyum masam.

My Daisy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang