Prepare

637 28 1
                                    

“ Kadang manusia itu lucu, sesaat lalu masih marahan tapi pada saat berikutnya mendadak baikan. ”

❇Gracella Fawnia Baylor

|*|
|*|
|*|

Darel memeluk Cella dari belakang dengan cemberut. Ia merasa kalah oleh barisan gaun putih di depan calon istrinya dan tidak bisa menahan cemberut. Cella bahkan tidak repot mengurus Darel yang merajuk karena ia terlalu sibuk memilih.

“ Kenapa nggak biarin Mama aja sih, kan kalo Mama yang milih kita bisa berduaan. ” keluh Darel untuk kesekian kalinya.

Cella memutar bola matanya jengah, “ Yang nikah tuh kamu sama Mama atau kamu sama aku? Kalo yang nikah Mama sama kamu sih aku nggak bakal repot milih gaun. ” ucapnya malas.

Darel menghela napas. Benar-benar menjengkelkan! Sayangnya dia sendiri juga tak memiliki kemampuan melawan keinginan Cella.

Cella tidak tau apa yang ada di pikiran Darel saat ini jika tidak mungkin dia akan membatalkan pilihannya untuk menerima lamaran pria itu dan pergi mencari yang baru.

Mata Darel yang melihat deretan gaun dengan malas tiba-tiba menyala. Pria itu mendekati telinga Cella lagi, “ Grace, gaun sebelah kanan pojok kayaknya cocok banget sama kamu. ” ucapnya berbisik pelan.

Cella mengalihkan pandangan ke arah yang diucapkan Darel dan matanya membulat. Dia buru-buru menyeret Darel menuju gaun putih sifon yang tidak memiliki lengan dengan jubah putih menjulur menutupi hingga siku. Panjang jubahnya meneyeret ke belakang. Rok putihnya panjang sekaki dan mengembang dengan sempurna. Di bagian pinggang ada kerutan abstrak lapisan kain tipis yang melapisi rok.

“ Kalo kamu pake gaun ini pasti bakal bagus banget deh,Grace

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ Kalo kamu pake gaun ini pasti bakal bagus banget deh,Grace. ” ucap Darel lagi menegaskan pilihannya.

Cella merasa lucu, hatinya menghangat karenanya. Wanita itu menoleh mencium pipi Darel cepat, “ Iya, aku juga suka. Sekarang kamu pilihin gaun lain juga dong buat pesta malemnya. ” bisiknya centil di telinga Darel.

Darel tak bisa menahan senyum mendengarnya. Ia kembali memeluk Cella dari belakang, “ Aku pilihin gaun sama sepatunya, nanti kamu tinggal bilang suka apa enggak, oke? ”

“ Oke. ” angguk Cella setuju dengan penawaran Darel.

Setelah itu Darel berjalan menyusuri gaun-gaun dan menunjuk salah satu gaun ke depan. Gaun kali ini berwarna merah maroon tanpa lengan dengan tali-tali melintang di bahunya. Roknya mengembang sedang memberikan tampilan anggun dan cantik di saat bersamaan.

Dua gaun sudah terpilih, kini Darel berjalan menuju jajaran sepatu dengan hak setinggi lima senti. Cella udah tinggi jadi kalo dikasih heels lima senti bakal lebih cocok. Pikirnya lalu mengambil dua sepatu. Satu berwarna putih dan yang lainnya hitam berpadu maroon. Modelnya sangat simple tapi memberikan kesan indah yang tidak berlebihan.

My Daisy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang