Mika

1.3K 139 12
                                    

Vote Dulu ya❤️
————————————————————————


Kini Sasuke dkk tengah berada di kantin rumah sakit. Mereka memang menjadikan kantin rumah sakit sebagai tempat berkumpul untuk menyusun rencana dan juga sekaligus karena dengan jarak kantin yang dekat memudahkan mereka dalam mengawasi Sakura yang saat ini tengah dirawat dirumah sakit.

"aaaaarrrgggggg....aku merindukan jidat" geram Ino

"a...aku juga. Apa Sakura baik-baik saja ya?" ucap Hinata sendu

"Shikamaru apa kau yakin makhluk itu tidak menyadari tentang rencana kita?"

"tenang saja Lee, itulah fungsinya kak Utakata bersama kita. Dia bisa merasakan kehadiran makhluk itu dan dia sendiri mengatakan jika makhluk itu tidak ada disekitar kita karena ia sedang melemah karena kondisi Sakura. Makhluk itu bagaikan benalu yang terus menggerogoti Sakura"

"syukurlah...jika setan itu tau maka sia-sia saja semuanya" ucap Sai kemudian meminum kopinya

"Sasuke kau tidak makan?" Tenten mencoba menawari Sasuke makanan yang mereka sudah pesan namun Sasuke sama sekali tidak menanggapi teman-temannya itu. Ia seolah sibuk dengan pemikirannya sendiri

"biarkan saja dulu. Dia masih terluka..." bisik Temari pada Tenten

Shikmaru menatap intens saat dikejauhan ia melihat Utakata dan Naruto yang berjalan perlahan mendekat kearah mereka. Hingga akhirnya kedua pria itu mendudukan diri untuk bergabung dengan mereka semua.

"teme....Sakura-chan sedang tidur. Paman ada disana menjaga Sakura-chan. Kau tidak usah khawatir" ucap Naruto saat mendapat tatapan penuh atensi dari Sasuke

Dalam hati Sasuke cukup lega karena ayah Sakura berada disana untuk menjaga Sakura namun ia seketika menjadi semakin sakit saat mengingat suara isakan tangis yang sempat ia dengar sesaat setelah meninggalkan ruang rawat Sakura. Ia sangat yakin jika Sakura sampai tertidur karena terlalu banyak menangis dan hal itu semakin membuat dada Sasuke menjadi sesak.

"makhluk itu ada didalam tubuh Sakura. aku bisa sedikit merasakannya. Dia mulai melemah karena itu sulit baginya saat ini untuk menyembunyikan aura nya dariku seperti dulu"

"kurasa kondisi Sakura turut mempengaruhi makhluk itu. Ditambah berakhirnya hubungan Sakura dengan Sasuke membuat makhluk itu bergejolak tidak terima" lanjut Utakata sambil bersidekap dada

"bukankah itu bagus. Jadi kakak bisa lebih mudah mendeteksi makhluk itu" ucap Hinata dan dibalas anggukan oleh Utakata

"dia tidak akan bisa kabur lagi dari ku" ucap Utakata yakin
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hanya denting jam yang terdengar didalam kamar rawat Sakura. Disana Kizashi tengah menonton televisi sambil sesekali menoleh pada putrinya yang kini tengah tertidur pulas. Ia juga baru saja menerima telfon dari Mebuki yang kini tengah menjaga Sasori, Mebuki bahkan tak henti menghubungi suaminya itu demi selalu mengetahui tentang perkembangan Sakura.

Kizashi yang tengah menonton tiba-tiba mengkerutkan keningnya saat merasakan sakit diperutnya. Segera saja ia berdiri dari sofa dan menuju toilet dan meninggalkan Sakura yang kini tengah tertidur. Namun hal yang terduga terjadi, tiba-tiba mata Sakura terbuka. Ia seketika menyeringai kala mendengar suara kran air ditoilet yang menyala dan menyadari Kizashi yang kini meninggalakannya sendirian.

Seketika Sakura langsung mendudukan diri tanpa melepaskan seringainya. Seolah tidak mengenal rasa sakit Sakura mencabut begitu saja selang infuse yang tengah terpasang di punggung tangan kirinya. Darah segar mengalir dari bekas cabutan infuse itu namun sama sekali tidak ia hiraukan. Segera Sakura turun dari ranjangnya dan melangkah dengan tertatih keluar dari kamar rawatnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"hoam...sudah jam 8 malam. Kalian para gadis pulanglah, Lee dan Sai akan mengantar kalian. Karena besok hari sabtu jadi kami semua akan menginap untuk bergantian bergaja" ucap Shikamaru dan disetujui oleh yang lainnya

Your Soul "Chapter 2"Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt