"Yaudah deh. Kapan-kapan kita borong buku yang ada di Gramedia." ucap Sabna yang mengakhiri topik tersebut.

Mereka sampai di depan gerbang. Sabna dan Tiara selalu punya bahasan topik, ya terkadang memang masalah pelajaran, buku-buku ternama, atau universitas yang akan mereka inginkan jadi membuat perjalanan ke sekolah terasa semakin dekat.

"Misi pa," sapa Sabna kepada penjaga sekolah.

"Mari neng," jawab pa satpam ramah.

Kalau Resa jarang sekali mereka temui di jam pagi. Seperti biasa, jadwal rutinnya lima menit sebelum bel masuk.

"Langsung ke perpus?" tanya Sabna. Tiara mengangguk.

Favorit mereka yaitu, perpustakaan sekolah. Selain sepi, juga Comfortable. Cocoklah untuk berduaan. Sama buku maksudnya.

(FIY ini penampakan perpustakaan mereka ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(FIY ini penampakan perpustakaan mereka ya. Dah kek toko buku, kan ya:))

Tiara langsung ketemu dengan buku yang ia incar, karena memori nya kuat sekali, sampai hafal di mana letak itu walaupun tergeser oleh beberapa buku.

Sementara Sabna, ia langsung mencari tempat yang kosong lalu mulai mengerjakan soal latihan. Karena target yang ia kejar bukan main, harus 100 soal per-hari. Beruntung nya Raja mau menjadi rekannya tanpa syarat aneh yang di berikan waktu lalu.

Alasan Raja setuju, memang berkesan aneh. Usut punya usut Raja mau karena paksaan dari kepala sekolah yang juga menjabat sebagai om-nya.

Entahlah paksaan apa, yang terpenting misi untuk sok'an menyatukan pertemanan antara Athaya dan Raja, itu urusan belakangan, pikir Sabna.

Karena kondisi udara yang beda dari biasanya, di tambah AC jadi Sabna ingin buru-buru ke kamar mandi, dan sudah beberapa kali ia juga bersin.

"Tiara. Nitip bentar, ya. gue mau ke toilet dulu." Tiara yang sudah ada di hadapannya sedari tadi pun mengangguk.

***

"Le! Sumpah. Lo tau gak, Athaya cuma pura-pura pacaran sama Sabna, biar bisa bales dendam ke elo!" ucap Farel yang menahan Leo di koridor kelas bawah.

Leo membetulkan tasnya, yang berada di bahu kanan, "bales dendam?"

"Dia tau kali Lo suka sama Sabna. Eh Sabna harus tau, kalau Athaya tuh brengsek!" Farel hendak pergi dengan terburu-buru.

"Rel. Tenang. Biar gue aja yang kasih tau," ucap Leo sembari mencegah Farel dengan tangan kirinya.

"Emang lo tau dari siapa, Rel?" tanya Leo.

"Athaya ngomong sama Rakha. Gue denger."

"Cinta itu harus di perjuangan Le! Athaya sama sekali gak berjuang kayak Lo!Seharusnya Sabna tau, kalau lo gak pernah bebanin tugas OSIS ke dia, karena lo suka sama dia!"

Take to the SKY [ON GOING]Where stories live. Discover now