•dandelion•

383 241 366
                                    

Happy reading;)
Maaf kalo banyak typo..
Jangan lupa vote ehew

_____

"Walaupun banyak orang yang Lo cintai pergi, tapi hati Lo tetep utuh" -resa-

______

"udah gitu doang? lo ga mau hukum gue?"

Athaya membulatkan matanya pada sosok didepannya.

"Lagi gue juga bingung mau kasih hukuman apa, semuanya udah pernah lo kerjain." Sabna memberikan pernyataan.

Athaya jadi speechless.

Sabna berfikir keras buat ngasih hukuman.

"Dari semua masalah lo, rata-rata gara-gara gangguin cewe orang?" tanya Sabna heran.

"Ya maklumlah," balas Athaya santai.

"Maklum kenapa?"

"Ya guekan ga punya cewe sendiri, kecuali kalo emang lo mau jadi pacar gue."
Athaya menatap Sabna lekat.

Sabna justru menatapnya tajam
"Idihh ... ogah," jawab Sabna ketus.

"Penyesalan itu datengnya akhiran!" Seru Athaya.

"Ya iya gue juga tau, kalau awalan namanya pendaftaran." Sabna membalas.

"Ouh, lo mau daftar jadi pacar gue?"

Sabna menarik nafas kasar,
"udahlah, balik sana kekelas pulangnya tunggu sampai semua siswa disini pulang."

"Hukumannya gak mau gue anterin pulang aja." goda Athaya.

"Ga," ketus Sabna lalu bangkit kemudian bergerak kearah pintu.

"Beneran gak mau jadi pacar gue?" Athaya kembali bertanya.

"GUE GA MAU PACARAN!" Sabna menekankan kalimatnya.

"Yaudah nikah!" seru Athaya membawa kalimat tersebut dengan enteng.

Ck. gampang banget ngomong nikah, batin Sabna disusul dengan kepergiannya dari ruang BK.


"Selametin Sabna ... ya Allah dari orang aneh," ucap Sabna setelah keluar dari ruangan.

"Dorrrrrrr"

" ... "

"Resa!"

"Cie... yang jadi sorotan publik, keren parah tadi ga nyangka ya Sabna ini kayak macan tutul lepas."

Resa tiba-tiba ngusap kepala Sabna, yang refleks nepis tangan Resa yang udah terlanjur ada di kepala.

Dan pergi mengacuhkan gadis rese itu, udah tau lagi kesel masih aja mau gangguin gue, batin Sabna kesal, Resa malah berlari menyusul.

"Sabna. ada yang pengen gue tanya." Kali ini langkahnya menyamai Sabna.

"Ngomong aja." Seperti nadanya biasa, Sabna akan selalu jutek.

"Tentang Tiara ...." lirih Resa.

"Lo udah nyelidikin?"

Sabna yang tau itu pertanyaan penuh harap juga ga sanggup buat boong tapi, Tiara juga ga kenapa-kenapa.

"Tiara gapapa. Lo aja kebanyakan nonton film horror jadi halu nya naik rating."

"Tapikan ada yang beneran, orang gue pernah baca kok cerita nyata kayak gitu,"
balas Resa ga mau kalah.

Take to the SKY [ON GOING]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt