•misi kedua•

83 34 54
                                    

Ini part yang gak sengaja ke hapus, padahal niat aku cuma mau hapus mulmed:)

Teledor banget si, dasar aku😜


.
.
. 

Sabna tengah bersiap di depan cermin, ia hendak pergi bersama bunda ke rumah sakit untuk menjenguk tetangganya yang baru melahirkan. Walaupun sebenarnya ia tak suka bau rumah sakit.

Bunda bilang ayah sedang capek. Jadi gak bisa ikut pergi bersama ke rumah sakit. Namun Sabna yang sudah memahami karakter sang ayah tak semudah itu percaya kalau ayahnya sekedar lelah, pasti ada suatu masalah.

Ia memakai jilbab pashmina hitam, dengan kaos pendek yang di lapisi dengan cardigan berwarna mint, juga rok berwarna putih.

Tanpa polesan apapun Sabna sungguh terlihat cantik, hanya sedikit bedak andalannya untuk wajah, itupun hanya bedak bayi.

Ia menutup pintu kamarnya, lalu matanya menyapu ke seluruh sudut lantai satu, dan mendapati sang bunda yang sudah menunggunya di shofa.

Bunda mengenakan gamis panjang, di sampingnya sudah ada parsel buah yang sangat cantik, entah kapan bunda membelinya.

"Anak gadis lama banget ya dandannya, masa kalah sama emak-emak!" ucap bunda, padahal Sabna itu yang lama mandinya bukan dandannya.

"Biarin dong. Anak gadis kan, belum ada yang punya," canda Sabna, bunda sebenarnya tau bahwa anak gadisnya memang gak suka dandan jadi ga perlu repot beliin make up buat Sabna juga.

Sabna beralih ke meja makan dan menuangkan air di gelas, lalu duduk dan langsung meminumnya, ia menghabiskan cepat saat bunda memanggilnya.

Sabna bersegera keluar dan menutup pintu utama, sementara bunda sudah berada di dalam mobil. Sabna membuka gerbang terlebih dahulu, dan menunggu sampai mobilnya keluar garasi, kemudian ia kembali menutup gerbang, lalu masuk dan duduk di samping bunda.

"Gak usah pake AC ya bunda!?" ucap Sabna, bunda menyetujui dan langsung membuka otomatis jendela mobilnya.

"Tadi Bunda yang bawa mobilnya mama Intan?"

"Iya. Pas pagi intan gedorin gerbang, bilang mamanya mau lahiran, padahal bunda mau masak. Akhirnya bunda cancel masaknya, gak keburu bangunin kamu juga. Tadi Sabna udah sholat Subuh, kan?" Sabna mengangguk.

Kurang lebih 30 menit perjalanan, mereka sampai di rumah sakit yang berada di sebelah kiri jalan. Bunda membelokan setir lalu mengambil tiket pada gerbang otomatis.

@rumah sakit Mitra Keluarga

Itulah nama yang terpajang di lantai atas rumah sakit. Bunda mencari parkiran namun nihil, parkiran sangat padat membuat bunda berkeliling mencari tempat yang kosong.

Satu mobil sedan keluar, bunda langsung masuk ke tempat mobil sedan itu terparkir.

"Ada masker di jok belakang, ambil parsel buahnya juga sekalian, ya!?" titah bunda. Sabna langsung menurut lalu mengambil dua buah masker bedah dan pastel buah yang sekarang ia jinjing.

"Nih pake bunda." Sabna memberikan masker tersebut, lalu mereka bersama-sama memasuki pintu utama rumah sakit.

Bunda yang tau di mana keberadaan mama Intan langsung menuju tangga, tanpa perlu bertanya kepada petugas rumah sakit.

Take to the SKY [ON GOING]Where stories live. Discover now