luka resa

293 184 200
                                    

"Aaaaah" rlResa mengggeram kesakitan saat tangannya ia lukai sendiri dengan pecahan kaca yang barusan ia lempar.

"Non Raisya ...!!!"

"Udah non, buka pintunya ...."

"Non! jangan non!"

Beberapa asisten rumah tangga berusaha membuka pintu kamar Resa.

"DIAM KALIAN ... GA USAH ADA YANG PEDULIIN GUE!!"

Hanya itu Balasan dari Resa dari balik pintu kamarnya.

Resa mencari pisau dikamarnya, namun nihil Resa gak menyimpan benda tajam apapun dikamarnya selain pecahan kaca itu.

Dengan pecahan tersebut kembali ia lukai tangan kanan dan kiri secara bergantian sampai darah keluar resa masih terus menyayat tangannya.

Rasa sakit ditangannya tidak berarti apa-apa dibandingkan sakit hati yang menusuk dirinya.

Resa menangis dan sesekali berteriak tapi bukan karena sakit atas ulahnya sendiri, melainkan karna pernikahan baru yang ayahnya lakukan tanpa sepengetahuan dirinya.

Ini tragedi yang ketiga kalinya membuat ia jadi depresi.

Tragedi pertama kali dalam hidupnya adalah kepergian ka Syifa, kaka yang selalu menyayangi nya peduli, cerdas dan jauh lebih baik dibandingkan dirinya.

Resa berusaha untuk mengikhlaskan, karna kita tidak akan tau kematian itu datangnya kapan, itu adalah bagian yang sudah menjadi takdir, yang pasti Allah sayang banget sama ka Syifa.
Setidaknya Resa dan Syifa telah menghabiskan waktu bersama kurang lebih 15 tahun.

Kedua adalah tragedi dimana kedua orang tuanya cerai, disusul dengan kepergian mama nya ke negara Paman Sam. Sementara dia tinggal bersama papanya yang sedang sibuk dengan suatu bisnis dibandung, jadi sebulan sekali waktu Resa dan papanya bersama.

Dan yang ketiga adalah kejadian barusan, ternyata papanya sudah menikah dengan wanita yang masih dibilang masih muda, Resa tau persis model wanita seperti itu hanya ingin harta ayahnya saja.

***

Flashback on
Resa bersemangat saat mobil papa masuk kedalam garasi, Resa langsung lari dari kamar.
Nurunin tangga buru-buru.

"Non Rai, hati-hati." nasehat salah satu asisten rumah tangga.

"Ya ampun non ... pelan-pelan" semua peduli dengan Resa dan selalu memanjakan tuan punya tersebut.

Resa sedikit melirik kearah bibi yang sibuk menata meja makan lalu segera Resa buka pintu depan, sebelum keduluan asisten rumah tangga lainnya yang buka.

"Papa ...." Resa langsung memeluk erat badan papa yang gagah.

"Resa kangen ...." ungkap Resa yang memeluk papanya erat.

"Selamat ulang tahun ya nak"

Papa mengusap pala Resa lembut.

"Papa punya kabar baik, sekaligus jadi hadiah ulang tahun kamu."

Seorang perempuan cantik keluar dari mobil papa Resa.

"Mas ...." Resa spontan melepas pelukan papanya

"Pa-dia siapa?" tanya Resa.

Resa ga mau naruh curiga sama papanya jadi dia mutusin buat ngeluarin pertanyaan itu, karna Resa selalu percaya sama papanya karena sebenernya papanya masih cinta sama mama.

Perempuan itu membelai bahu papa yang ngebuat Resa jadi shock.

"Raisya, ini mama baru buat kamu ...."

Take to the SKY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang