22. Ayah Baru?

2.7K 297 1
                                    

"Dery, ada yang mau bunda omongin abis ini. Kamu sibuk gak?"

Hendery yang tadinya fokus terhadap layar handphone, beralih menatap sang bunda.

"Enggak, bun. Ada apa?"

"Kalo bunda nikah lagi, gimana menurut kamu?"

Hendery terdiam sejenak, raut wajahnya berubah menjadi datar dan dingin. "Bunda lagi nge-prank aku, ya?"

"Enggak der, bunda serius."

"Bunda, jangan bercanda."

"Bunda bener-bener serius Dery, bunda gak akan main-main dalam urusan kayak gini."

"Sama siapa?"

"Ayah Haechan, om Johnny."

Hendery menatap Seha tak percaya. Dirinya terkejut ketika dengan tiba-tiba sang bunda bertanya tentang nikah lagi dan calonnya adalah ayah temennya.

"Tapi aku gak mau ayah baru, bun. Bunda aja udah cukup."

"Tapi der_"

"Bunda, aku gak mau ayah baru. Dan itu mutlak! Lagian ya, kenapa bunda tiba-tiba mau nikah sama om Johnny sih?!" Hendery sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Dery, bunda sama om Johnny nikah itu buat kebaikan kamu sama Haechan. Bukannya kamu mau ya keluarga yang lengkap?"

"Aku udah merasa punya keluarga lengkap bun walaupun cuma sama bunda,"

"Hendery, bunda mohon."

"Enggak bun!"

Hendery beranjak dari duduknya lalu pergi dari sana. Seha hanya bisa menghela nafas pasrah. Dia tahu, Hendery tidak akan mudah menerima kehadiran seorang ayah karena masa lalu dengan ayahnya dulu membuatnya trauma.

Sedangkan dirumah keluarga Wijayanto, Haechan berjingkrak-jingkrak dengan gembira mendengar kabar yang sangat mengejutkan sekaligus menggembirakan itu.

"Ayah beneran kan?! Gak lagi prank aku kan?"

"Beneran chan, ayah sama bu Seha udah diskusi tentang ini."

"YEAY! AKHIRNYA AKU DAPET BUNDA BARU,"

"Ck, pas calonnya bu Seha baru aja kamu seneng chan."

"Iya dong, yah. Soalnya bu Seha itu bikin nyaman, gak kayak calon-calon ayah yang dulu. Mamah juga pasti setuju kalo bu Seha yang nikah lagi sama ayah, secara kan bu Seha sama mamah tuh sahabatan."

Johnny hanya tersenyum. Dia ikut bahagia juga jika anaknya bahagia. Otomatis, Seulgi pun turut bahagia diatas sana.

"Tapi yah, kok bisa sih bu Seha sama ayah tiba-tiba mutusin buat nikah? Kalian kan gak ada pendekatan sama sekali setelah ketemu lagi,"

"Buat itu, mau tau cerita ayah gak?"

"Mau, ceritain!"

"Jadi, dulu tuh ayah pernah suka sama bu Seha. Ayah juga pernah nembak bu Seha pas kelas 11 SMA tapi ayah ditolak sama bu Seha,"

"HAHAHA, MAMPUS YAH!"

"Dasar nakal kurang ajar! Ayah lagi nyeritain masa kelam nih,"

"Maaf-maaf, lanjutin yah."

"Alesan bu Seha nolak ayah tuh karena bu Seha tau kalo mamah kamu suka sama ayah. Makanya ayah ditolak biarpun bu Seha punya perasaan yang sama kayak ayah, hebat kan?"

"Cih, apaan! Lanjut aja ceritanya, gak usah sambil membanggakan diri kek gitu."

"Iya-iya, gak sabaran banget sih kamu! Abis itu ya, terjadi deh kejadian mamah kamu nembak ayah didepan umum. Karena gak mau bikin mamah kamu malu, yaudah deh ayah terima aja biarpun ayah belum suka sama mamah kamu."

"Jahat banget sih, ayah! Kenapa mamah harus suka sama ayah sih dulu?"

"Ya kalo gak gitu, kamu gak bakalan ada chan. Gimana sih?!"

"Hehe, lanjut-lanjut."

"Lama kelamaan, ayah jadi suka sama mamah kamu. Tapi walaupun gitu, ayah tetep gak bisa lupain bu Seha. Sampai akhirnya kita lulus, bu Seha pindah keluar negeri. Beberapa bulan kemudian, ayah denger kalo bu Seha dijodohin dan nikah disana. Setelah itu, ayah gak tau kabarnya gimana."

"Waktu itu, bu Seha masih suka sama ayah gak?"

"Gak tau, ayah pikir dia udah lupain ayah karena nikah pun gak ngundang. Padahal dulu kita pernah merajut benang asmara,"

"Jijik yah, ih!"

"Hehe, lanjut yah. Gak lama setelahnya itu ayah sama mamah kamu akhirnya nikah juga. Itu bener-bener jadi hari terindah dalam hidup ayah. Hari itu, mamah kamu cantik banget. Ayah gak bisa gambarin seberapa cantiknya dia, pokoknya cantik banget."

Tidak terasa, air mata Johnny mulai jatuh. Haechan yang melihatnya langsung memeluk sang ayah.

"Ayah, jangan sedih. Nanti mamah liat dan ikutan sedih juga. Aku juga nantinya ikutan sedih,"

"Enggak kok chan, ini mah ayahnya kelilipan jadi kayak nangis. Hehe,"

"Yaudah, lanjutin lagi coba ceritanya. Tapi kalo gak kuat, angkat tangan aja ke kamera."

"Apaan sih chan, ini bukan lagi uji nyali!"

"Lagi uji ketahanan batin, yah."

"Serah kamu deh, ayah lanjut cerita lagi aja. Setahun kemudian, mamah kamu hamil. Kita bener-bener bahagia saat itu. Mamah kamu ngejaga kamu dengan baik selama kamu didalam kandungannya. 9 bulan lebih 10 hari, akhirnya kamu lahir chan dan mamah kamu pergi,"

"Ayah hiks.."

"Eh, kok kamu malah nangis sih?"

"Bukan nangis, kelilipan!"

"Bodo chan, pokoknya abis itu ayah besarin kamu sendiri sampe kamu segede gini. Terus ketemu lagi sama bu Seha yang ternyata masih nyimpen perasaannya buat ayah,"

"Terus kalian mutusin buat nikah gitu?"

"Ya gitu, karena emang kamu pengen calon ayah bu Seha, yaudah ayah ajak bu Seha nikah. Dan bu Seha juga gak keberatan. Tapi kayaknya, Hendery yang bakalan keberatan."


















TBC

vomment juseyo-!

2 atau 3 chapter lagi
tamat ya-!

single daddy ft. johnny haechan [✓] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora