10. Sama-sama Bobrok

2.8K 428 22
                                    

Bruk!

"Aw sakit!"

Ini adalah kali kedua puluh tiga Haechan terjatuh saat belajar motor. Sudah banyak plester bermotif bebek ditubuhnya yang seminggu ini ditempelkan oleh Somi. Motor barunya juga sudah penyok sana-sini akibat sang pemilik selalu jatuh saat menaikinya.

"Ck, lo kayaknya gak bisa diajarin chan!"

"Ish, jangan ngomong gitu dong som. Gue kan lagi berusaha nih,"

Somi menghela nafas pasrah. Dia kemudian mengeluarkan sebotol air, betadine, dan plester yang kini bermotif ayam karena yang motif bebek sudah habis. Lalu dia pun mengobati luka yang didapatkan Haechan.

"Motor lo tuh udah penyok sana-sini, chan."

"Gak papa, som. Entar minta ayah beli lagi, hehe."

"Dasar!"

"Aw Somi, sakit goblok!"

Somi sengaja menekan luka Haechan membuat sang empunya mengaduh kesakitan.

"Acie pacaran mulu. Kiw kiw!"

Tiba-tiba Lucas dan Yuqi, pacarnya Lucas dateng entah darimana.

"Apaan sih bang!"

"Dih sensi banget, gak mau acara pacarannya diganggu ya? Tenang chan, gue juga mau pacaran juga. Iya kan yang?"

"Iya dong sayang,"

"Ah makin cinta aku sama kamu, aw."

"Ih Lucas, jimayu aku."

Haechan dan somi menatap jijik kearah pasangan alay itu. Ingin sekali Haechan menyemburkan betadine yang dipegang Somi kearah mereka.

"Som, pulang kuy. Iritasi mata gue ngeliat pasangan alay."

"Kuy lah!"

Somi dan Haechan pergi meninggalkan Lucas dan Yuqi yang masih asyik berlovey dovey dilapangan.

"JADIAN MAKANYA, NGIRI KAN LO BERDUA?!"

Haechan dan Somi mengabaikan teriakan Lucas. Mereka segera pergi dari sana menggunakan motor Haechan yang sudah penyok itu. Dan tentunya dikendarai oleh Somi.

"Heran gue sama bang luluk. Bisa gituh dia dapetin kak Yuqi yang cantik begitu."

"Apa yang perlu diheranin chan, orang mereka sama-sama bobrok. Klop jadinya kalo disatuin."

"Iya juga sih. Som, besok berangkat bareng ya. Ayah gue gak bisa nganterin,"

"Oke sip, ntar gue jemput lo."

"Pake motor gue aja tapi, motor lo masih dibengkel kan?"

Somi merotasikan matanya malas. Motornya berada dibengkel karena ulah Haechan.

"Salah siapa ya yang bikin motor gue masuk bengkel?"

"Gue hehe,"

"Ck, untung aja mami sama papi gue gak marah!"

"Sorry Som, musibah itu. Kan lo tau gue baru belajar motor."

Somi mendecak kesal. Tak lama kemudian mereka sampai dirumahnya Haechan.

"Akhirnya kalian pulang,"

"Loh ayah, tumben pulangnya siang. Dipecat jadi direktur yah?"

"Hush, enak aja kamu! Masa ayah mecat diri sendiri sih?!"

"Kali aja gitu. Ayah kan biasanya pulang sore."

"Ayah sengaja pulang siang, ada tamu yang mau ayah kenalin sama kamu."

Wajah Haechan berubah suram. Dia menatap tajam kearah Johnny.

"Jangan bilang ayah mau ngenalin calon ibu baru aku lagi?!"

"Buk__"

"Ck, ayah! Aku udah bilang berulang kali kalo aku gak mau ibu baru! Ayah kok gak ngerti-ngerti sih?!"

Haechan langsung pergi meninggalkan Johnny dan Somi. Tapi bukan masuk kerumah, melainkan entah kemana.

"Haechan, nak kamu mau kemana?!"

"Udah om, biar aku aja yang nyusul Haechan. Em, om bisa urus tamu om aja."

Somi langsung pergi dari sana untuk mengejar Haechan. Sedangkan Johnny hanya bisa menghela nafas kasar. Dia pun kembali masuk kedalam rumahnya.

"Ada apa John?" tanya Seha.

Iya, yang datang dimaksud tamu oleh Johnny itu teman masa SMA-nya sekaligus sahabat dari almarhum istrinya, Seha Kendramaisya.

"Haechan nyangkanya aku mau kenalin ibu baru lagi buat dia. Makanya dia kabur,"

"Terus kenapa gak dikejar? Nanti dia jadi makin salah paham dong sama kamu."

"Somi lagi ngejar dia, tenang aja. Haechan bakalan balik kok, dia kan gak bisa hidup tanpa lulupi sama kecebongnya."

"Ada-ada aja anak kamu itu, haha. Aku juga gak bisa lama-lama. Hendery pasti bakalan nyariin aku nanti,"

"Aku anterin yuk,"

"Gak usah, aku naik taksi aja. Kamu mending urusin Haechan aja. Makasih ya udah ngajakin aku mampir."

"Hm, lain kali ajak anak kamu mampir kesini juga."

Seha menggangguk. "Aku pamit ya, salam buat Haechan."

Johnny mengantarkan Seha sampai depan pagar rumahnya dan memberhentikan salah satu taksi. Dan kebetulan Somi berhasil membawa Haechan kembali.

"Loh bu Seha, kenapa ibu ada disini?!"

"Iya chan, ibu abis mampir kerumah temen SMA ibu."

Haechan berpikir sebentar dan akhirnya dia ingat dengan apa yang pernah Seha ceritakan.

"Ayah jangan bilang kalo tamu yang mau ayah kenalin itu bu Seha?!"

"Kamu udah kabur duluan sebelum ayah ngomong, chan."

"Ih ibu, Haechan kangen loh. Rasanya Haechan gak mau ada libur nasional kayak gini."

Haechan memeluk Seha senang. Seha membalas memeluknya. Sedangkan Johnny dan Somi hanya menatap malas mereka. Apalagi saat mendengar perkataan Haechan barusan.

"Maaf, siapa ya yang setiap pagi dibangunin sekolah marah-marah?"

"Apasih ayah, ganggu aja! Ibu ayo masuk dulu,"

"Gak bisa chan, ibu harus pulang. Anak ibu nanti nyariin ibu soalnya."

"Eh, ibu udah punya anak?"

"Udah chan, tapi anak ibu udah SMA. Nanti kalo ada waktu ibu kenalin deh,"

"Oke bu, nanti mampir lagi ya bu."

Seha tersenyum sebelum masuk kedalam taksi lalu pergi.
















tbc.

vomment juseyo!

single daddy ft. johnny haechan [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang