7. Guru BK Baru

4.2K 542 26
                                    

please.

don't be sider.

enjoy it.










"Chan, katanya guru BK kita ganti loh."

Haechan yang sedang memainkan kupu-kupu tangkapannya dari taman sekolah, menoleh kearah Jaemin. Dia sedikit tertarik dengan apa yang dikatakan Jaemin barusan.

"Beneran?! Berarti bu Yuri ganti dong? Ya Tuhan, terima kasih telah memberkati hamba yang tukang bulak-balik ruang BK."

Jaemin menatap geli kearah Haechan yang sekarang tengah sujud dilantai kelas. Untung saja dia tidak sesering Haechan memasuki ruang BK.

"Sama siapa gantinya? Semoga gak jadi sama yang makin galak."

"Katanya sih enggak, tapi gak tau tuh."

"Ck, gue harus memastikan."

"Jangan bilang lo mau buat onar supaya masuk ruang BK?"

"Yaiya dong, Jaem. Doain gue supaya masuk ruang BK ya!"

Haechan segera keluar dari kelasnya. Jaemin tidak pernah bisa mengerti jalan pikiran temannya yang super ajaib ini.

Sementara itu, Haechan sedang berusaha mencari keonaran yang dapat memasukannya keruang BK. Saat dia melihat Heejin dan geng-nya sedang duduk didekat lapangan, muncul sebuah ide dipikirannya.

"Kecoa, saatnya kamu beraksi!"

Haechan mencari-cari kecoa digudang sekolah. Setelah mendapatkan lima kecoa, dia kembali lagi kedekat lapangan tempat Heejin dan geng-nya duduk.

"Heejin, awas kecoa!!"

Haechan melemparkan kecoa-kecoa itu kearah Heejin. Heejin langsung berteriak heboh setelahnya.

"AHHH KECOA, KECOA, AHHHH!!!!"

Haechan tertawa terpingkal-pingkal melihat Heejin yang rusuh mencoba mengusir kecoa. Geng-nya juga tak kalah rusuh dengan dirinya.

"Jin maaf nih, demi kebaikan lo."

Yeojin yang entah dari mana mendapatkan seember air langsung menyiramkan air itu kearah Heejin. Otomatis teriakannya terhenti dan dirinya basah kuyup.

"Beres jin, kecoanya pergi."

"YEOJIN, GUE JADI BASAH GOBLOK!"

"Y-ya ma-maaf, gak ada cara lain."

"CK, HAECHAN!!! AWAS YA LO,"

Haechan hanya mengendikan bahunya tidak peduli. Tak lama setelah itu dia mendengar namanya dipanggil untuk memasuki ruang BK. Dia pun berjalan dengan riang ketempat ruang BK itu berada.

"Misi bu, boleh masuk gak?"

"Boleh, masuk aja."

Haechan memasuki ruang BK itu dan dia langsung melihat seorang perempuan tinggi memakai pakaian formal dengan senyuman manis bertengger dibibirnya.

"Kamu yang namanya Haechandra Wijayanto?"

"Hehe iya bu,"

"Silahkan duduk dulu,"

"Makasih bu,"

Haechan pun duduk diikuti oleh guru BK baru itu. Ternyata guru BK barunya benar-benar baik. Dari perangainya saja sudah terlihat bahwa dia tidak galak.

"Kamu kenapa jailin temen kamu, Haechan?"

"Mau ketemu ibu soalnya. Kalo saya gak lakuin itu, saya gak akan ketemu ibu, hehe."

"Kenapa kamu mau ketemu ibu?"

"Kata Jaemin, bu Yuri diganti. Saya penasaran sama penggantinya bu. Sama galaknya sama bu Yuri atau enggak gitu, soalnya saya rajin banget loh bu masuk ruangan BK."

Guru BK itu menatap heran kepada Haechan. Bagaimana pula ada yang siswa yang sangat bangga karena dia sering keluar-masuk ruang BK?

"Tapi ternyata ibu baik banget. Biasanya, kalo saya baru nongol depan pintu aja bu Yuri udah nyerocos sama saya. Mana sambil bawa penggaris gede lagi,"

"Kenapa kamu gak masuk kesini aja terus nyapa ibu tanpa harus berbuar onar?"

"Gak seru bu, lagian ngerjain Heejin itu wajib diotak saya bu."

Guru BK itu hanya geleng-geleng kepala, lalu dia melihat seragam Haechan yang acak-acakan.

"Baju seragam kamu kenapa dikeluarin?"

"Biar keren bu, jadi keliatan gentle gitu."

"Itu gak bagus. Sini ibu benerin,"

Haechan berdiri dan guru BK itu membenarkan pakaiannya. Dia juga mengambil dasi yang selalu Haechan lipat dan masukan kedalam saku celananya dan memasangkannya dengan rapi.

"Kenapa celana kamu kecil gini? Emang udah kecil apa kamu kecilin, chan?"

"Saya kecilin bu, hehe."

"Mulai besok, ibu gak mau liat kamu pake celana kekecilan kayak gini lagi. Emangnya ibu kamu gak marahin kamu pake celana segini kecilnya?"

"Ibu saya udah meninggal."

"Maafin ibu. Ibu gak maksud, chan."

"Gak papa kok, bu."

"Nah udah rapi. Lebih keren kamu rapi kayak gini daripada acak-acakan kayak tadi."

"Makasih bu,"

"Mn, sekarang kamu masuk kelas. Ikutin pelajarannya yang bener!"

"Siap bu, laksanakan!"







_____








"Semua semua semua, dapat dikabulkan, dapat dikabulkan oleh ayahku Johnny~~"

Haechan bersenandung ria sepanjang perjalannya pulang. Johnny tidak bisa lagi menjemputnya karena pekerjaannya sedang banyak akhir-akhir ini. Maklum, dia kan direktur.

Ckitt!!

Haechan terlonjak kaget saat tiba-tiba sebuah motor mengerem mendadak disampingnya. Dia baru saja ingin mengomel, namun yang pelaku pengereman mendadak itu lebih dulu menyapanya.

"Hai chan!"

"Ngapain lo ngerem mendadak kayak gitu? Mau bikin gue mati mendadak karena kaget?"

"Sorry, chan. Mau pulbar gak? Gue lagi baik nih,"

"Ck, ada maunya pasti."

"Jangan suudzon dulu dong, chan. Gue pindah rumah kekomplek lo, sekalian searah kuy pulbar."

Haechan menimang-nimang ajakan Somi. Iya Somi Anandaira, si mantan wakil ketua OSIS yang biasanya nyebelin tiba-tiba baik.

"Oke deh, kuy!"

"Lo yang bawa motor, bisa?"

Haechan seketika terdiam.












tbc.

vomment dong biar semangat!

single daddy ft. johnny haechan [✓] Where stories live. Discover now