11. Anak Bu BK

2.8K 412 37
                                    

"HAECHAN ANJING LO,"

"GUE MANUSIA, BUKAN ANJING BEGO!"

Heejin mendecak kesal. Seperti biasa, Haechan kembali menjahili Heejin. Kali ini, Haechan merusak liptint yang selalu Heejin bawa kesekolah.

"Ganti rugi! Gue gak mau tau,"

"Yaelah, liptint gocengan doang juga. Lo jatuh miskin ya sampe minta ganti rugi segala?"

"Gue yang sultan kek gini gak mungkin jatuh miskin, sowry!"

Haechan memandang Heejin malas. "Yaudah, gue gak usah ganti rugi kalo lo sultan."

Haechan langsung pergi keluar kelasnya. Hari ini guru-guru sedang rapat tentang UAS, tapi entah kenapa mereka tidak mengizinkan siswa-siswanya untuk pulang lebih awal.

"Ngapain ya? Gabut njir,"

Haechan berjalan luntang-lantung tak berarah dikoridor yang lumayan rame. Lalu tak sengaja maniknya melihat yang guru BK kesayangan yang berjalan terburu-buru ke parkiran.

"BU SEHA!!!!"

Seha langsung menghentikan langkahnya ketika mendengar namanya dipanggil. Dia melihat Haechan berlari menghampirinya.

"Iya chan, kenapa?"

"Ibu mau kemana? Kok buru-buru banget,"

"Anak ibu kecelakaan, chan. Ibu harus ke rumah sakit,"

"Kecelakaan dimana bu? Parah gak? Sekarang keadaannya gimana?"

"Kan ibu belum kesana, chan. Jadi ibu gak tau gimana keadaan anak ibu,"

"Aku ikut ya bu, ke rumah sakitnya. Gabut juga disekolah, guru-gurunya kan rapat,"

Seha sedikit menimang-nimang permintaan Haechan, "Yaudah kalo gitu, ayo chan."

Mereka pun segera pergi setelah berhasil menyetopkan satu taksi. Haechan sempat adu mulut sih dengan pak satpam, namun berkat Seha, Haechan diperbolehkan untuk pergi keluar bersamanya.

"Anak ibu kenapa bisa kecelakaan?"

"Gak tau chan, tadi temennya yang nelpon. Katanya jatuh dari tangga,"

Haechan hanya mengangguk. Tak lama kemudian, mereka akhirnya sampai disebuah rumah sakit. Setelah bertanya dimana ruanganya anaknya, Seha dan Haechan langsung pergi kesana.

"Hendery, kamu gak papa sayang? Kenapa bisa jatuh dari tangga? Ini, tangan kamu patah?"

"Bunda, kalo nanya tuh satu-satu dong. Aku bingung jawabnya,"

Seha tersenyum kecil, "Maafin bunda. Kamu gak papa?"

"Gak papa bun, palingan tangan aja patah sama kepala kebentur."

"Kamu kenapa bisa jatuh dari tangga sih?"

"Gak tau bun, musibah kali."

"Kata temen kamu, kamu jatuh gara-gara kejar-kejaran sama Dejun kan?! Udah berapa kali bunda bilangin, jangan buat onar mulu, Hendery!"

Hendery hanya menyengir lebar. Memang, dia jatuh dari tangga gara-gara sedang kejar-kejaran dengan Dejun. Si partner in crime-nya dia.

"Loh, bunda kesini sama monyet ragunan?"

Haechan yang merasa perkataan itu ditujukan kepadanya, langsung menggeplak tangan Hendery yang patah, "Enak aja kalo ngomong ya lo! Muka ganteng gue dikatain monyet ragunan."

"Sakit goblok!"

"Hendery, bahasa kamu!"

"Maaf bun,"

"Dia ini Haechan Wijayanto, anak dari temen SMA bunda dulu. Dia juga murid di SMP tempat bunda kerja,"

"Oh, sorry ya tadi gue gak sopan. Tapi muka lo emang pantes sih buat dikata-katain, hehe."

"Mau gue patahin juga tangan lo yang satunya, hah?!"

"Eh jangan dong, entar gue gak bisa ngapa-ngapain. Oh iya, btw gue Hendery Putra Xavier,"

"Lo pasti udah tau nama gue kan tadi,"

"Monyet ragunan maksud lo?"

"Bener-bener minta dipatahin ya tu tangan satunya lagi!"

"Hahaha, sorry-sorry bro!"










_____














"Chan, tadi tas kamu kenapa dititipin ke Somi? Emang kamu kemana dulu?"

Malem ini, dengan ditemani dengan makanan hasil kerja keras Jhonny, Haechan dan Johnny duduk diruang makan.

"Aku ke rumah sakit dulu yah,"

"Ngapain kamu ke rumah sakit? Nge-check mental kamu? Pasti dokternya pada bilang kamu kena penyakit gila akut ya?"

"Sembarangan kalo ngomong!"

"Lain kali ayah ajak kamu ke rumah sakit jiwa deh, mental kamu kayaknya emang bermasalah."

"Ck, aku gak sakit mental yah. Gimana sih?!"

"Terus kamu ngapain ke rumah sakit?"

"Nemenin bu Seha,"

"Bu Seha kenapa? Sakit?"

"Enggak, anaknya jatuh dari tangga yah,"

"Kenapa bisa?"

"Ya takdir yah,"

Johnny mendelik kesal kearah Haechan, "Takdir juga ada sebabnya, chan."

"Biasa yah, jiwa anak muda bang Hendery lagi kambuh."

"Kamu udah kenalan sama anaknya bu Seha?"

"Udah, tapi masa tadi pertamanya aku dikatain monyet ragunan coba,"

"Emang mirip sih,"

"Ayah!!"

"Bercanda, kamu mah lebih mirip simpanse kok daripada monyet ragunan,"

"Ayah pengen banget ya matanya aku colok pake garpu!"

"Just kidding atuh chan, dianggap serius aja kamu tuh,"

"Bercandanya unfaedah,"

"Iya-iya, cepet abisin makanan kamu. Sayurnya juga dimakan, ayah udah susah-susah bikinnya."

"Gak mau yah,"

"Kenapa? Kamu gak ngehargain ayah banget, chan." Johnny memasang muka sok sedih yang membuat Haechan bergidik ngeri.

"Sayur bikinan ayah tuh keasinan yah! Garemnya berapa sendok sih?!"

"Berapa ya? 5 sendok gitu?"

Haechan speechless, Johnny kayaknya mau bikin dia masuk rumah sakit beneran.
















_tbc

vomment juseyo!

single daddy ft. johnny haechan [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang