12. Calon Ibu Baru (lagi)

3.3K 403 7
                                    

"Mas Johnny, kapan kita mas nemuin aku sama anak mas?"

Johnny yang sedang makan mengalihkan atensinya kepada wanita yang duduk didepannya. Namanya Sowoon Kanindra, salah satu calon ibu buat Haechan.

"Gak tau, mas belum yakin Haechan bakalan nerima kamu."

"Kan dicoba dulu mas. Kalo dari sekarang kan, bisa aja anak mas nerima aku."

"Iya deh, nanti mas temuin kamu sama Haechan."

"Gimana kalo malam ini mas? Kita makan malem bareng, aku yang masak."

"Boleh, kamu bisa masak dirumah mas aja. Nanti Haechan mas suruh jangan pulang dulu,"

Sowoon ngangguk, "Makasih mas, aku jadi makin sayang sama mas."

"Mas juga sayang sama kamu, semoga Haechan bener-bener bisa nerima kamu sebagai ibunya."

"Berarti, kita harus belanja dulu mas."

"Iya, abis ini ayo kita belanja."

Sowoon tersenyum. Dia memegang erat tangan Johnny. Begitu pula Johnny, dia benar-benar menyukai wanita didepannya ini. Namun entah dengan anaknya, maka dari itu dia ingin mencoba pendekatan padanya.

Sementara itu, Haechan dan Somi tengah dihukum untuk membersihkan toilet karena keduanya secara kebetulan tidak mengerjakan PR guru killer. Secara kebetulan pula, guru-gurunya memberikan mereka hukuman untuk membersihkan toilet.

"Woy, ah! Itu udah gue pel chan, ish lo tuh ya!"

"Masih kotor gini juga,"

"Ya itu kotor gara-gara lo injekin goblok! Duh, ngimpi apa sih semalem gue sampe bisa dihukum berdua sama lo?!"

"Harusnya gue yang bilang gitu, tukang ngajarin motor gadungan!"

"Apa lo bilang? Gadungan? Bukan gue yang gadungan, lo aja yang gak bisa diajarin!"

"Nyenyenye,"

Somi berusaha sabar menghadapi makhluk astral seperti Haechandra Wijayanto ini. Jika dia marah-marah terus, bisa cepat keriput kulitnya.

"Eh, monyet ragunan bisa ngepel juga ternyata."

Haechan menoleh kearag sumber suara. Dia melihat sosok jangkung yang dua hari yang lalu dia temui di rumah sakit bersama Seha.

"Masih minta gue sleding ya lo?!"

"Hahaha, gak papa chan. Cocok kok lo ngepel lantai kek gitu. Muka lo memadai,"

"Bacot bang,"

Atensi Hendery beralih kepada Somi yang sedari tadi memperhatikannya dengan Haechan.

"Bidadari gak cocok ngepel lantai sama monyet ragunan, mending temenin gue aja ke kantin kuy,"

"Apaan sih bang, gak usah keju! Btw, kenapa lo ada disini? Kagak sekolah lo?"

"Gue kan masih sakit chan, tangan gue masih di-gips gini. Tapi gue gabut, makanya gue kesini sambil bawain berkas bunda yang ketinggalan."

"Alesan!"

Hendery mengangkat bahunya acuh, atensinya kembali kepada Somi, "Gimana nih ajakan gue, bidadariku?"

"Udah gue bilang, gak usah keju lo bang!"

"Paan sih chan, orang gue lagi ngajak bidadari cantik ini. Apa jangan-jangan lo cemburu ya?"

"A-apaan gue cemburu sama tukang ngajarin motor gadungan kek dia? Sorry, standar gue masih harus kayak Selena Gomez,"

"Cih, emang gue mau gitu sama lo? Enggak ya!"

"Eh udah-udah, gue gak mau liat prahara rumah tangga kalian. Btw, gue beneran nih. Kantin dimana? Gue malah nyasar kesini dan ketemu bidadari sama monyet,"

"Bang Dery!!!" Haechan langsung memukuli Hendery menggunakan gagang pel.

"Aw aw chan, sakit woy. Kena tangan gue, aw asli chan. Ampun-ampun,"

"Woy chan, udah ih. Itu kasian kena lukanya!"

Haechan pun berhenti setelah Somi angkat bicara.

"Sekali lagi lo bilang gue yang ganteng ini monyet, gue tempeleng kepala lo sampe putus!"

"Iya-iya, gak akan lagi. Tapi kalo gak khilaf ya, hehe."

Haechan merotasikan matanya malas. "Som, gue capek dah. Lo aja yang beresin sisanya."

"Enak aja, gue bukan babu lo yang bisa lo suruh-suruh ya!"

"Aku bukan bonekamu, bisa kau suruh-suruh, dengan seenak maumu. Aku bukan bonekamu, bisa kau_"

"Berisik bang dery,"

"Hehe, yaudah mending kalian berdua temenin gue kekantin aja. Sekalian temenin gue makan. Gue traktir dah,"

"Beneran ya bang?!"

"Beneran, mumpung gue masih kaya. Kuy!"

"Makasih bang dery,"

"Btw, nama lo?"

"Somi Anandaira, salken bang!"





















tbc_

maaf pendek :(

vomment juseyo!

single daddy ft. johnny haechan [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang