5. Sinetron Yang Merugikan

4.9K 655 61
                                    

Setelah seminggu diberikan libur oleh pak Kyuhyun, akhirnya Haechan kembali ke sekolah. Namun sayang, baru setengah hari disekolah, dia sudah kembali dipanggil keruangan pak Kyuhyun.

"Udah saya bilang pak, bukan saya yang ngedorong Heejin! Dia jatuh sendiri dari tangga,"

"Boong pah, dia ngedorong aku."

"Eh jangan asal ngomong lo! Gue gak dorong lo ya, lo sendiri yang jatuhin diri dari tangga."

"Gue gak bakal jatuh kalo lo gak kasih gue tikus got, Haechan!"

"Ya salah sendiri gangguin gue. Sebagai balesannya gue hadiahin lo tikus got."

"Haechan!!"

"Udah-udah, kalian gak usah ribut. Pokoknya kalian berdua bapak hukum!"

"Kok aku juga sih pah? Kan disini aku itu korban!"

"Turutin aja apa kata papah, atau kamu hukumannya ditambah?"

"Enggak pah,"

"Yaudah sana kamu sapu taman belakang. Dan kamu Haechan, cabutin rumput taman depan sekolah!"

Haechan mendecak kesal sebelum dia pergi meninggalkan ruangan pak Kyuhyun. Disusul oleh Heejin yang juga mencebikan bibirnya kesal.

"Eh gak papa deng nyabutin rumput taman depan, jadi gue gak usah ikut pelajaran matematika."

Haechan berjalan riang menuju taman depan sekolah. Sesampainya disana, dia mulai menyabuti rumput-rumput disana. Namun baru saja 2 menit, dirinya malah bermain bersama jangkrik-jangkrik disana.

"Hai jangkrik, nanti pulang kamu ikut aku ya. Nanti aku kenalin kamu sama lulupi, dia pasti seneng ketemu kamu hehe."

Bukannya senang chan, jangkrik itu malah akan dimakan oleh lulupi kamu!

"Heh, ngapain lo disana?!"

Haechan menengok kearah belakang dan menemukan seorang perempuan yang pernah menjadi wakil ketua OSIS angkatan lalu diSMP-nya.

"Menurut lo?"

"Lo pasti lagi bolos ya? Balik sana kekelas!"

"Kenapa sih orang-orang tuh selalu suudzon sama gue?! Gue lagi dihukum nyabutin rumput!"

"Terus kenapa lo malah maen serangga?!"

"Terserah gue dong. Ini kan hukuman gue bukan hukuman lo. Nah, sekarang kenapa lo ada disini? Bolos ya lo?!"

"Ck, sembarangan! Gue bukan lo ya yang suka bolos pelajaran."

"Terserah lo, hush sana pergi."

Perempuan itu mendelik tajam kearah Haechan namun dia segera pergi dari sana. Berurusan dengan orang seperti Haechan malah akan membuatnya cepat tua!

"Dasar cewek, suka banget gangguin hidup orang. Cih!"

Dan Haechan kembali bermain dengan para serangga itu. Mengabaikan hukumannya yang harus selesai sebelum bel pulang sekolah berbunyi.








×××








Sepulang sekolah, Haechan tidak sengaja bertemu dengan Lucas dipertigaan kompleknya. Mereka pun memutuskan untuk pulang bersama karena rumah mereka searah.

"Chan, kok dirumah lo banyak orang?"

Haechan yang sedang memakan cilor pun mengikuti arah pandang Lucas kerumahnya. Ternyata benar, dirumahnya terdapat banyak orang.

"Wah, gimana kalo orang itu ternyata lagi ngelayat bapak gue? Bang Luluk, gue bakalan jadi yatim piatu hiks..."

Haechan mulai menangis alay dibahu Lucas. Karena Lucas adalah teman baik Haechan, dia pun bersimpati kepadanya dengan ikut menangis. Akhirnya mereka berdua menangis alay dipinggir jalan.

"Hey! Napa lo berdua bang?" Jisung yang kebetulan lewat heran melihat dua orang bobrok itu tengah menangis tersedu-sedu dipinggir jalan.

"Bapak Haechan mati, cung. Haechan jadi anak yatim piatu sekarang huweee...."

"Sabar chan, gue bakalan ada selalu buat lo kok. Tapi lo bayar gue perbulan ya huwee..."

Jisung menatap kesal kedua orang alay itu. Otak mereka pasti sudah dilelang dionline shop dengan extra gratis ongkir!

"Bang Haechan, pak Johnny gak mati. Pak Johnny lagi nikahan!"

"Gue tau cung, hiks.. Eh apa?! Nikahan?!"

"Iya bang, pak Johnny mau nikah sama bu Nayeon. Bunga desa komplek jewaypi!"

"Beneran lo cung?!"

"Beneran elah, bapak gue jadi penghulunya disana."

"Gak bisa dibiarin! JOHNNY ALI WIJAYANTO, GUE GAK MAU IBU TIRI!!!!"

Haechan berlari menuju rumahnya. Meninggalkan Jisung yang geleng-geleng kepala dan Lucas yang masih menangis alay.

"Kenapa lo masih nangis sih bang?"

"Gue gak jadi digaji perbulan dong hiks.."

Dan sekali lagi, Jisung ingin resign saja jadi warga komplek esem.

Sementara itu, Haechan datang kerumahnya dengan kesal dan langsung menarik tangan ayahnya yang hendak menjabat tangan pak Jongin untuk ijab kabul untuk masuk kedalam kamar.

"Haechan,"

"AYAH, AKU TUH UDAH BILANG BERIBU-RIBU KALI BAHKAN LEBIH, KALO AKU TUH GAK MAU AYAH NIKAH LAGI. KENAPA AYAH MASIH MAKSA BUAT NIKAH LAGI SIH?!"

"Haechan, ini buat kebaikan kamu."

"KEBAIKAN APANYA? AYAH MAU AKU DISIKSA SAMA IBU TIRI KAYAK DISINETRON-SINETRON GITU?!"

Johnny menghela nafas sebentar. Dia sedikit menyesal karena membiarkan Haechan keseringan menonton sinetron seperti itu.

"Haechan, Nayeon gak kayak gitu. Dia perempuan baik-baik. Dia juga rela nerima kamu sebagai anaknya biarpun kamu anak ternyebelin diseluruh dunia."

"Enggak mau, pokoknya gak mau. Mau dia nerima aku kek, mau nolak aku kek, aku gak peduli. Aku cuma pengen ayah tuh gak nikah lagi!"

















tbc.

vomment dong, biar aku-nya semangat :))

single daddy ft. johnny haechan [✓] Where stories live. Discover now