13. Haechan Hilang

3.6K 398 11
                                    

"Heh, botol kecap! Kenapa masih disini? Mana sambil ngeliatin selokan lagi,"

"Shh, bacot banget sih lo bang Der?"

Hari sudah sore. Kemungkinan besar sekarang jam sudah menunjukan pukul 4. Namun, Haechan belum pulang karena sang ayah menyuruhnya pulang ketika beliau menjemput.

Hendery, orang itu juga baru keluar daru ruangan sang ibu. Seha sengaja lembur disekolah untuk menyelesaikan beberapa data anak kelas 9 dan Hendery menemaninya. Namun, dia merasa bosan dan memutuskan ingin pulang saja.

"Ngapa belum pulang sih, chan?"

"Ayah gue nyuruh gue jangan dulu pulang sebelum dia ngejemput,"

"Wah, lo dibuang chan? Kasian banget sih idup lo. Udah mah jelek, dibuang lagi."

"Bang, kesabaran gue bisa abis loh."

"Hehe, maaf-maaf. Gak lagi deh,"

"Kalo gak khilaf pasti,"

"Yaiyalah,"

"Ck, dasar. Lo juga ngapa masih disini bang?"

"Bunda lembur, tadinya gue mau tungguin sampe bunda selesai, tapi ternyata bosen juga nungguin bunda. Jadi gue mau pulang duluan,"

"Lah gak kok gak bilang sih bu Seha masih disini? Kalo gue tau, gak akan dah gue duduk depan selokan kayak gembel gini,"

"Salah lo lah gak nyari tau,"

Tidak ada lagi pembicaraan setelahnya. Haechan masih sibuk melihat para kecebong yang berenang diselokan, sedangkan Hendery masih fokus melihat jalanan yang lenggang.

"Lo mau sampe kapan disini chan? Udah sore, mending lo pulang."

"Ayah gue belum ngejemput, bang."

"Kayaknya ayah lo emang beneran ngebuang lo deh, chan. Masa sampe sore gini belum ngejemput?"

"Ayah gue gak mungkin ngebuang anak ajaib kek gue,"

"Pede banget. Gue lagi baik nih sama lo, gue anterin kuy!"

"Pake apa? Sepatu? Sorry, gue lebih milih nunggu ayah gue jemput pake ferarri,"

"Songong amat lo bambang! Kagak lah, gue bawa motor."

"Bu Seha ntar gimana?"

"Bunda mau naik grab katanya. Soalnya pekerjaan dia belum selesai, bisanya juga bunda pulang jam 5 sore nanti."

"Gak akan minta ongkos kan lo kalo nganterin gue bang?"

"Tergantung sih,"

"Yaudah, gak mau."

"Ngambekkan amat lo kek cewek, gak akan gue tagih ongkos kok. Gue ambil motornya dulu,"

Hendery melangkahkan kakinya menuju parkiran lalu mengeluarkan motor CBR hitam kesayangan dia.

"Kuy, chan!"

"Janji ya gak akan nagih ongkos?"

"Janji chan, cepetan elah!"

"Iya-iya, gak sabaran banget sih jadi orang!"

Haechan pun akhirnya naik ke motor Hendery. Dia berpegangan pada pundak Hendery dan setelah itu motornya mulai melaju.

"Anak perumahan esem lo?"

"Iya, depan sana langsung belok kanan aja."

Hendery hanya mengangguk. Tak lama kemudian mereka sampai didepan rumah Haechan. Disana Haechan melihat mobil ayahnya terparkir rapi.

"Makasih bang, balik sana!"

"Sama-sama, chan. Gue balik duluan ya,"

"Iya,"

Hendery pun kembali menyalakan motornya dan pergi melaju meninggalkan rumah Haechan. Sementara itu, Haechan melangkahkan kakinya menuju rumahnya. Namun sebelum masuk, dia melihat Johnny sedang mengobrol dengan seorang perempuan.

Jiwa kepo seorang Haechan pun meledak. Dia menempelkan telinganya dipintu supaya bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Haechan pasti suka sama masakan kamu, tadi aku rasain masakan kamu enak banget."

"Makasih mas, aku cuma mau masakin Haechan masakan terbaik supaya dia bisa nerima aku sebagai ibu barunya."

Deg.

Haechan mematung ditempatnya. Ternyata perempuan itu calon ibu barunya! Haechan ingin melabraknya, namun dia urungkan. Dia memiliki rencana lain diotak sempitnya itu.















___












Jam tangan yang melekat ditangan kiri Johnny sudah menunjukan pukul 6 sore. Namun, Johnny tak kunjung menemukan anak semata wayangnya disekolah. Dia sudah mencoba bertanya ke beberapa staf sekolah, namun tidak ada yang tahu dimana keberadaan anaknya itu.

"Duh chan, kamu kemana sih?"

"Apa jangan-jangan Haechan diculik, mas?" Dan ya, Sowoon menemani Johnny mencari Haechan.

"Mana ada penculik yang mau nyulik anak modelan Haechan, woon. Yang ada mereka kabur duluan pas ngeliat Haechan,"

"Atau kita coba tanya temennya aja, mas. Siapa tau Haechan pergi kerumah temennya,"

"Haechan gak punya temen, woon. Palingan cuma si Lucas itu, tapi tadi udah ditanyain juga dianya gak tau,"

"Eh John, ngapain disini?" Seha yang baru selesai ngerjain semua pekerjaannya, heran ngeliat Johnny sama perempuan didepan gerbang sekolah.

"Seha, kamu liat Haechan gak?"

"Enggak, emangnya kenapa?"

"Haechan ilang, gak tau dah itu induk lulupi perginya kemana."

"Kenapa bisa ilang John?"

"Aku juga gak tau, tadi aku suruh dia buat tunggu disekolah sampe aku ngejemput. Tapi pas aku kesini, dia gak ada."

"Udah lapor polisi?"

"Ngapain lapor polisi, emang Haechan buronan?"

"Ish John, begonya jangan kumat deh! Siapa tau aja kan Haechan diculik. Kamu tuh gimana sih,"

"Maaf-maaf,"

















tbc_

vomment juseyo.

single daddy ft. johnny haechan [✓] Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt