9. Ruang BK

3.4K 460 26
                                    

Seperti biasa, jika Haechan tidak suka suatu pelajaran, maka dia akan bolos dipelajaran. Misalnya sekarang, dia tidak suka pelajaran biologi, makanya sekarang dia sedang ngadem diruang BK.

Iya, ruang BK.

Menurut Haechan, tidak ada lagi tempat yang aman untuk bolos. Pak Kyuhyun sudah tahu dimana saja biasanya dia melarikan diri dari pelajaran. Maka dari itu dia memilih ruang BK sebagai tempat melarikan diri kali ini. Alasan lain juga karena guru BK barunya adalah orang yang baik.

"Kenapa kamu gak suka pelajaran biologi, chan? Biasanya anak cowok paling riweuh kalo pelajaran biologi. Apalagi bab reproduksi."

"Gak suka aja bu. Gurunya ngebosenin, hehe."

"Kalo gitu mah kamu kapan pinternya, chan?"

"Aku udah pinter dari lahir bu, cuma gak diasah aja. Terus dirumah aku temenan sama bang luluk, jadi gini deh hasilnya."

"Ck, ada-ada aja sih kamu."

"Btw bu, aku udah beli celana baru. Gak kekecilan lagi kan bu?"

Haechan berdiri lalu bergaya seperti model. "Gimana bu? Keren kan?"

"Iya keren, tapi bajunya masukin dong."

"Nanti deh bu, gerah hehe."

"Oh iya chan, ibu boleh tanya gak?"

"Boleh dong bu, tanya apa aja aku jawab kok."

"Sekarang kamu tinggal sama ayah kamu doang?"

"Iya bu, soalnya aku gak mau ayah nikah lagi. Terakhir kali ayah mau nikah lagi, aku batalin."

"Kenapa kamu batalin? Bukannya enak ya nanti dapet ibu baru? Nanti dia juga bisa ngurus kamu sama ayah kamu,"

"Gak mau bu, aku gak mau punya ibu tiri. Nanti dia jahat, racunin aku sama ayah aku, terus harta ayah aku diambil semua sama dia."

Guru BK yang ternyata bernama Seha Kendramaisya itu hanya geleng-geleng kepala. Menurutnya, Haechan sudah teracuni oleh sinetron!

"Kok kamu mikirnya gitu sih, chan?"

"Aku sering nonton itu di-tv bu,"

Tuh kan benar. Otak Haechan isinya hanya sinetron, bukan pelajaran.

"Ada-ada aja kamu ini. Gak semua ibu tiri gitu kok,"

"Aku tetep gak mau ayah nikah lagi. Ibu aku cuma satu, dan itu mamah Seulgi."

Seha sedikit mengernyitkan dahinya. Mencoba tidak salah dengan perkataan Haechan barusan.

"Seulgi? Nama ibu kamu Seulgi? Seulgi Pranadita?"

"Iya bu, kok ibu tau sih nama panjang mamah aku?"

"Seulgi itu sesekolah sama ibu dulu, chan."

"Wah iya?!"

"Heem, berarti ayah kamu namanya Johnny Ali Wijayanto kan?"

"Iya bu, ibu kenal deket sama orang tua aku dulu?"

"Ibu sama ayah kamu sekelas dulu. Ayah kamu juga dulu ketos, ibu waketosnya. Dan Seulgi itu anak paling nakal yang selalu keluar masuk ruang BK. Sama persis kayak kamu sekarang,"

"Wah aku bangga jadi copasnya mamah, hehe."

Seha senyum, namun wajahnya menyendu. "Kalo boleh tau, kapan Seulgi meninggal chan?"

"Mamah meninggal waktu ngelahirin aku, bu. Jadi sampai saat ini, aku cuma bisa liat mamah lewat foto."














_____









"Mau belajar motor dimana, chan?"

Sekarang, Haechan sedang diboncengan Somi. Mereka kembali pulang bareng dikarenakan waktu Somi mengunjungi rumah Haechan kayak itu, Johnny menyuruhnya mengajarkan motor kepada Haechan.

Haechan sebenarnya malu. Sangat malu malahan. Namun dia juga tidak bisa membantah perkataan ayahnya. Jadilah dia menerimanya. Dan hari ini, Somi berkata akan mulai mengajari Haechan naik motor.

"Terserah lo,"

"Em, dilapangan aja gimana? Kalo langsung dijalanan takut malah nabrak orang."

"Tapi motor gue belum dateng. Ayah masih beli,"

"Pake motor gue aja,"

"Kalo motor lo rusak gimana? Gue kan baru belajar,"

"Lo ganti rugi lah,"

"Ck, dasar!"

Tak lama kemudian mereka sampai dilapangan komplek. Disana lumayan sepi jadi cocok lah dijadikan tempat belajar motor.

"Kata om Johnny, lo gak bisa sepeda ya?"

"Gak ada yang ngajarin. Ayah gue sibuk kerja,"

"Bakalan susah dong, tapi gue yakin lo bisa kok. Kuy, coba naik."

Haechan menaiki motor scoopy milik Somi. "Terus gimana?"

"Nyalain motornya, gas perlahan aja. Nanti juga jalan. Cobain,"

Haechan mencobanya. Namun bukannya di-gas perlahan, dia malah kencang. Akhirnya Haechan dan motornya nyusruk.

"Aw sakit njir.."

"Ck, santuy dong makanya!"

Somi membantu Haechan untuk berdiri. Tangannya berdarah akibat nyusruk tadi. Motornya juga sedikit tergores.

"Gimana sih lo ngajarinnya?! Kok jadi nyusruk kayak gini?"

"Salah lo goblok! Gue suruh gas pelan-pelan, bukan langsung di-gas kenceng!"

Haechan mendecak kesal. Tolonglah, tangannya berdarah dan itu sangat perih.

"Sini chan, gue obatin dulu tangan lo."

Somi melihat tangan Haechan yang berdarah lalu membersihkan darahnya menggunakan sapu tangannya.

"Aw sakit goblok, hati-hati dong!"

"Ck, tahan dong. Cowok bukan?!"

Haechan kembali mendecak kesal. Tak lama kemudian, lukanya sudah ditutup oleh plester bermotif bebek.

"Gue perjagaan nih bawa plester. Orang kayak lo pasti bakalan sering nyusruk kalo diajarin motor."











tbc.

vomment juseyong!
don't be sider please.

single daddy ft. johnny haechan [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang