46. Ketulusan

1.3K 114 29
                                    

Vote dulu :*
Yang gak pernah vote dari part awal sampai part ini siapa sih?
Kok gak sopan 😂

°°°
Farel terkejut dengan apa yang diucapkan gadisnya, ucapan penuh luka yang diiringi isakan sendu dan tetesan air mata yang pedih, pernyataan lumpuh yang diucapkan gadisnya berulang-ulang membuat tubuhnya terdiam.

"Jadi aku minta kamu jauhin aku Rel, dan sekali lagi aku tekankan ke kamu, aku hanya akan menjadi parasit dalam hidupmu."

Keheningan terjadi beberapa detik, Farel seolah terdiam membeku di tempatnya, sedangkan Larisa masih sesenggukan dan takut dengan reaksi lelakinya.

Setelah keheningan itu terjadi Farel memilih jongkok di depan Larisa, wajahnya mendongak ke atas menatap gadisnya.

"Aku gak bisa pergi hanya karena alasan itu." Ucap Farel hangat, jemarinya kembali menggenggam tangan Larisa, Namun ditepis oleh gadis itu.

"KAMU BILANG HANYA?? REL, KAMU NGERTI GAK SIH YANG AKU UCAPIN! AKU LUMPUH REL, LUMPUH! BUKAN SAKIT RINGAN YANG AKAN SEMBUH ESOK HARI! BUKAN SAKIT YANG AKAN SEMBUH HANYA DENGAN MINUM OBAT! SEKALI LAGI AKU BILANG KE KAMU, AKU LUMPUH!"

gadis itu berteriak di depan kekasihnya, diiringi isak tangis sendu yang mengalun bagai musik paling menyakitkan saat memasuki pendengaran lelakinya.

"APA KAMU GAK PERCAYA KALAU AKU LUMPUH? APA KAMU GAK PERCAYA JIKA AKU TIDAK BISA BERDIRI TEGAK SAAT INI! REL, KAMU HARUS TAU JIKA KAKI INI SUDAH LUPA CARA BERJALAN BAHKAN LUPA CARA MENAPAK DI TANAH DENGAN TEGAK!" Larisa mencoba bangkit dari duduknya, gadis itu mencoba berdiri di depan lelakinya.

'bruk'
Saat itu juga Larisa terjatuh membentur dinginnya lantai rumah sakit, Farel tersentak ia segera menolong gadisnya, namun lagi-lagi Larisa menolak, menepis lengan Farel yang akan membopongnya.

Jika saja Larisa tau, bahwa sebenarnya perasaan Farel juga ikut tersayat melihat keadaannya saat ini.

"LIHAT REL! LIHAT! AKU JATUH! BAHKAN UNTUK BERDIRI BEBERAPA DETIK SAJA KAKI INI TAK MAMPU, ITU ARTINYA AKU BENAR-BENAR LUMPUH! AKU LUMPUH! APA KAMU MASIH BELUM PERCAYA? APA AKU HARUS MENCOBA BERDIRI DAN TERJATUH DI HADAPAN KAMU SEKALI LAGI?" Larisa berpegangan pada pinggiran ranjang mencoba untuk berdiri lagi.

"Ris, aku minta sama kamu, berhenti maksain diri kamu." Farel menahan pergerakan Larisa dengan meraih kedua tangannya.

"SEBERAPA BESAR AKU MAKSAIN DIRIKU, SEMUANYA AKAN TETAP SAMA, AKU HANYALAH GADIS LUMPUH YANG TENGAH DI PERBINCANGKAN DI LUAR SANA!" gadis itu mengeluarkan isi hatinya pada lelaki di hadapannya, isakannya semakin menjadi-jadi, bahkan dadanya terasa begitu sesak.

"DAN KAMU TAU REL? UNTUK KELUAR DARI RUANGAN INI SAJA AKU TAK PUNYA NYALI, TELINGA INI TAK AKAN SANGGUP MENDENGAR PERTANYAAN SAMPAH DI LUAR SANA!!"

"BUKAN HANYA ITU, KARIR MODELING YANG AKU IMPIKAN SEJAK DULU AKAN HANCUR BEGITU SAJA! TAK AKAN ADA AGENSI YANG MAU MENERIMA MODEL LUMPUH SEPERTIKU! REL, RASANYA DUNIAKU SUDAH HANCUR! BAHKAN DIRIKU SENDIRI TAK TAU APA AKU AKAN SANGGUP MENERUSKAN HIDUPKU!"

"DETIK INI AKU MERASA HIDUPKU TAK BERGUNA! MENGHABISKAN HARIKU DI ATAS KURSI RODA DAN ORANG DI SEKITARKU AKAN MENATAPKU IBA! RASANYA AKU TAK AKAN MAMPU!" teriakan Larisa terdengar semakin serak, nafasnya tercekat seolah tengah menahan sesuatu di dalam dadanya.

"RIS, berhenti rendahin diri kamu! Kamu gak sendiri hadapin ini semua, aku akan coba menjadi kaki untuk kamu"

"REL, SEMUANYA TAK AKAN SAMA! DUNIAKU AKAN TERASA BERBEDA, MUNGKIN AKAN LEBIH BAIK JIKA TUHAN MENGAMBIL NYAWAKU WAKTU ITU!"

"Ris, tak ada yang lebih baik jika aku kehilangan kamu!"

" I will stay with you so please don't tell me to go." Lanjut Farel seraya menatap manik gadisnya.

Larisa and The Ice BoysWhere stories live. Discover now